Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022, Pengaruh Uang dan Kekayaan bagi Manusia

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Pengaruh Uang dan Kekayaan bagi Manusia.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 4 November 2022 dengan judul Pengaruh Uang dan Kekayaan bagi Manusia. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Pengaruh Uang dan Kekayaan bagi Manusia.

RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Filipi 3:17-4:1, dan bacaan Injil Lukas 16:1-8.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 4 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Hari ini Tuhan menyampaikan pelajaran berharga kepada para muridNya tentang pengaruh uang dan harta kekayaan dalam kehidupan manusia.

Pelajaran ini dituangkan dalam bentuk perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur.

Dikisahkan, ada orang kaya yang mempercayakan harta kekayaannya kepada hambanya untuk dikelola.

Tapi kemudian didapati bahwa hambanya menyalahgunakan kepercayaan tuannya.

Tuan kaya ini adalah gambaran dari Tuhan, sebagai pemilik segalanya. Sedangkan bendahara yang tidak jujur adalah gambaran diri kita.

Tuhan telah mempercayakan kepada kita segala sesuatu: telenta, uang, kekayaan dan sebagainya.

Semua berkat yang dipercayakan Tuhan bukan untuk kita nikmati sendiri, tapi dikembangkan dan digunakan demi kemuliaan Tuhan dan kebutuhan sesama.

Jika kita salahgunakan berkat, kita masuk dalam kategori bendahara yang tidak jujur.

Uang dan kekayaan memiliki kekuatan untuk menjerat dan memikat hati seseorang. Uang dan kekayaan dapat mengubah sikap hati seseorang dari rendah hati menjadi sombong, sehingga memandang rendah orang lain.

Uang dan kekayaan adalah sesuatu yang sementara., tidak kekal. Suatu saat nanti kita harus mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022, Membuat Hidup Banyak Orang Jadi Bermutu

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Rasul Paulus mengingatkan dan menasihati agar tetap menyadari identitas kita sebagai orang beriman yang tidak sekadar mementingkan perkara dunia dengan segala hal di dalamnya, namun mengutamakan keselamatan dan hidup abadi dalam Yesus Kristus.

Perkara duniawi memang dapat memabukkan dan membutakan hidup bila kita tidak mampu mengolah dan memaknainya.

Maka dibutuhkan keteguhan iman untuk mampu mencermati derasnya arus duniawi yang mengitari hidup kita.

Kita berada di dunia dan bersama dunia. Dunia menjadi lahan pelayanan dan kesaksian tentang keselamatan Allah bagi manusia sekaligus kesempatan bagi kita untuk menikmati hidup yang bahagia.

Oleh karena iman akan Yesus Kristus menjadi Juruselamat, kita sudah menjadi warga Surgawi walau masih berada di dunia (Filipi 3: 20).

Hendaknya hidup dan kehadiran kita di tengah dunia ini menjadi tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan.

Kontemplasi

Hening dalam doa. Uang dan kekayaan adalah sesuatu yang sementara, tidak kekal. Hal itu tersirat dari pernyataan-Nya, "...jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi," (ayat 9). Kekayaan itu sesuatu yang tidak menentu (baca 1 Timotius 6: 17), kekayaan mudah sekali lenyap (baca Amsal 23: 5). Apa yang ada pada kita adalah sesuatu yang dipercayakan Tuhan, yang suatu waktu kelak harus kita pertanggungjawabkan di hadapan-Nya.

Doa

Ya Tuhan Yesus Kristus, tuntunlah hidupku agar aku lebih mengusahakan perkara-perkara iman di tengah derasnya arus pesona dunia ini. Semoga aku pantas menjadi tanda kehadiranMu yang menyelamatkan.

Santo Karolus Borromeus, doakanlah aku. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat Pertama. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022. (Tokopedia)


Bacaan Pertama: Filipi 3:17-4:1

Kita menantikan Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi:

Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab seperti yang telah sering kukatakan kepadamu dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus.

Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, dan kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju ke perkara-perkara duniawi.

Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus, Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Karena itu, saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacita dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 122:1-5

Refr. Ku menuju ke Altar Allah dengan sukacita.

1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumahTuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.

3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.

Sempurnalah kasih Allah dalam hati orang yang mendengarkan Sabda Kristus.

Bacaan Injil: Lukas 16:1-8

Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang.

Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara.

Kepadanya disampaikan tuduhan bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.

Maka si kaya itu memanggil bendaharanya dan berkata, 'Apakah yang telah kudengar tentang dirimu?

Berilah pertanggungjawaban atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh bekerja sebagai bendahara lagi.' Berkatalah bendahara itu dalam hatinya, 'Apakah yang harus kuperbuat?

Tuanku memecat aku dari jabatanku. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan kuperbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang mau menampung aku di rumah mereka.'

Lalu ia memanggil satu demi satu orang yang berutang kepada tuannya. Berkatalah ia kepada yang pertama, 'Berapa besar utangmu pada tuanku?' Jawab orang itu, 'Seratus tempayan minyak.'

Lalu kata bendahara itu, 'Inilah surat utangmu. Duduklah dan buatlah surat utang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.' Kemudian ia berkata kepada yang lain, 'Dan Saudara, berapa utangmu?'

Jawab orang itu, 'Seratus pikul gandum.' Katanya kepada orang itu, 'Inilah surat utangmu. Buatlah surat utang lain: Delapan puluh pikul.' Bendahara yang tidak jujur itu dipuji tuannya, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang."

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved