Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022, Membuat Hidup Banyak Orang Jadi Bermutu

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Membuat Hidup Banyak Orang Jadi Bermutu.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Jumat 4 November 2022 dengan judul Membuat Hidup Banyak Orang Jadi Bermutu. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Membuat Hidup Banyak Orang Jadi Bermutu.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Filipi 3:17-4:1; dan bacaan Injil Lukas 16:1-8, Peringatan Santo Karolus Borromeus, Uskup.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 4 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Pada Hari Peringatan Santo Karolus Borromeus, Uskup, kita kaum beriman diminta untuk merenungkan diri dan hidup kita sebijaksana mungkin agar kita tidak mudah tergelincir pada kelicikan yang menyesatkan hidup kita sendiri dan mengelabui sesama.

Di sini kita diingatkan bahwa banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara-perkara duniawi.

Mencermati sikap hidup seperti ini, kita seakan merasa terancam. Karena semakin kita berusaha mengejar hidup dengan mengutamakan hal-hal ilahi atau hal-hal surgawi, tapi kenyataan dunia ini berkecenderungan berpikir tertuju kepada hal-hal duniawi.

Berhadapan dengan situasi hidup seperti ini, kita diminta untuk tidak terpengaruh dan terbawa arus duniawi. Tapi tetaplah teguh dan setia bertahan.

Karena rahmat hidup benar seperti cara hidup para rasul dan para nabi diraih hanya oleh orang-orang yang teguh berdiri pada kesetiaan terhadap iman.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 3 November 2022, Menutup Mata terhadap Hal-hal Lahiriah

Mungkin hidup kita banyak tidak jujurnya dan licik seperti bendahara yang tidak jujur seperti dalam perumpamaan yang Yesus berikan.

Mungkin juga bendahara yang tidak jujur itu adalah saya atau kita. Karena kita mungkin menampilkan diri dan hidup kita dengan kecerdikan dan kelicikan cara. Sehingga sesama kita tidak sanggup membaca dan menangkap maksud kita.

Kita seolah-olah menampilkan yang baik di mata orang. Tapi sebenarnya dalam hati sarat dengan tipu daya dan kebusukan.

Dan memang anak-anak dunia ini sering hidup dengan mencintai kegelapan. Anak-anak dunia ini sering kali tidak peduli dan tidak mau tahu dengan kehidupan orang lain.

Betapa pun sesamanya itu sedang dalam kesulitan, tapi dia tetap memikirkan keuntungan untuk diri sendiri.

Dia berusaha hanya untuk memuaskan diri. Padahal hidup sebagai orang beriman sebenarnya hidup dengan semangat hanya mengandalkan Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 3 November 2022, Bertobat: Mulailah dari Diri Sendiri

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved