Berita Lembata
Pengusaha Kemiri di Lembata Akui Biaya Kapal Tol Laut PT Pelni Lebih Murah Daripada Kapal Swasta
jadwal kapal Tol Laut masuk dan keluar dari Kota Lewoleba lebih pasti jika dibandingkan dengan kapal swasta.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Selain menekan disparitas harga di daerah, program Tol Laut yang dioperasikan PT Pelni juga banyak membantu para pengusaha komoditi kemiri yang ada di Kabupaten Lembata.
Sebagaimana yang diakui oleh Junaedi Leuwayan, seorang pengusaha kemiri di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Rabu, 2 November 2022.
Setiap dua minggu sekali, Junaedi yang mengumpulkan biji kemiri dari banyak petani di Lembata, mengirim isi dan buah kemiri ke Kota Surabaya dengan kapal Tol Laut yang dioperasikan oleh PT Pelni.
Baca juga: Kadis Kesehatan Lembata Sebut Pernikahan Anak Hasilkan Keturunan Stunting
Dia bisa mengirim empat kontainer kemiri atau setara 60 ton kemiri ke Kota Surabaya. Menurut dia, biaya pengiriman dengan kapal Tol Laut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan kapal swasta.
Selain lebih murah, jadwal kapal Tol Laut masuk dan keluar dari Kota Lewoleba lebih pasti jika dibandingkan dengan kapal swasta.
"Tol Laut lebih on time daripada kapal swasta," ungkap pria berusia 36 tahun ini.
Vice President of Non Commercial Cargo PT Pelni, Ridwan Mandaliko, mengungkapkan, Lewoleba dipilih jadi salah satu pelabuhan yang disinggahi kapal Tol Laut karena pentingnya distribusi barang yang banyak untuk masyarakat di Lembata sebagai kabupaten satu pulau.
Dalam catatannya, pada tahun 2022, kapal Tol Laut PT Pelni (trayek Surabaya-Larantuka-Lewoleba-Kalabahi) sudah mengangkut 856 kontainer dan totalnya ada 519 kontainer yang tujuannya Pelabuhan Laut Lewoleba.
"Berarti luar biasa, permintaan dari Lewoleba cukup tinggi," ungkap Ridwan kepada wartawan di Olimpic Resto Lewoleba, Rabu, 2 November 2022.
Sementara itu, pelabuhan Lewoleba juga mencatat pengiriman muatan balik Tol Laut cukup banyak.
Baca juga: Lestarikan Ekosistem Laut, LSM Barakat Libatkan Anak Muda Lembata Lanjutkan Tradisi Muro
Ridwan menyebutkan dari total 437 kontainer muatan balik per Oktober 2022 (trayek Surabaya-Larantuka-Lewoleba-Kalabahi), sebanyak 310 kontainer muatan balik berasal dari Pelabuhan Lewoleba.
Muatan balik, katanya, harus dioptimalkan karena bisa mendorong produk komoditi lokal Lembata ke pelabuhan-pelabuhan di Pulau Jawa.
"Jadi hampir 70,6 persen (total muatan balik) dari Lembata," ungkapnya.
Adapun komoditi yang paling banyak dikirim itu berupa kopra, kemiri, cangkang kemiri, buah mete dan hasil laut berupa ikan.