KKB Papua

Anggota KKB Papua, Terdakwa Penyerangan Posramil Kisor Meninggal, Keluarga Shock

Abraham Matte, terdakwa kasus penyerangan Posramil Kisor, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, meninggal dunia pada Rabu 2 November 2022.

Editor: Agustinus Sape
Tribunnews.com
Salah satu pelaku penyerangan Posramil Kisor Maybrat pada September 2021 lalu dibeluk di Manokoari, Senin 21 Februari 2022. Terbaru Abraham Matte, salah satu pelaku penyerangan dikabarkan meninggal dunia, Rabu 2 November 2022. 

Menurut dia, terdakwa sempat mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Sorong pukul 15.00 WIT dengan agenda putusan sela.

"Hari Rabu tanggal 2 November 2022, terdakwa atas nama Abraham Matte mengikuti sidang agenda putusan sela," kata I Putu Sastra Adi Wicaksana di Sorong, Kamis 3 November 2022.

Sebelum sidang, pengawal tahanan menjemput terdakwa sekira pukul 13.00 WIT di Lapas Kelas IIB Sorong dalam kondisi sehat.

"Lalu menuju Pengadilan Negeri Sorong pukul 14.30 WIT siang," jelas dia.

Setelah mengikuti sidang, pada pukul 16.20 WIT pengawal tahanan mengembalikan terdakwa ke Lapas Kelas IIB Sorong dalam keadaan sehat.

Dari keterangan warga binaan lainnya, terdakwa sempat bermain sepak bola dan makan malam.

"Setelah itu kembali ke blok sel masing-masing," ujar dia.

Sekira pukul 22.00 WIT, terdakwa jatuh pingsan dan dilarikan ke RSUD Sele Be Solu Kota Sorong untuk mendapat perawatan medis.

Namun, nyawa terdakwa tak sempat tertolong karena meninggal dalam perjalanan dari lapas ke rumah sakit.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak medis atau pihak berwenang terkait penyebab kematian terdakwa Abraham Matte.

Pihak keluarga korban sudah berada di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong.

Kepala BNPT: KKB Masuk Kategori Teroris

Terkait dengan keberadaan KKB Papua, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar, menegaskan, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sudah dimasukkan dalam kategori teroris.

Menurut Boy, aksi yang selama ini mereka lakukan baik terhadap warga sipil maupun aparat keamanan dapat dikategorikan sebagai teroris.

“Apalagi motif aksi kekerasan yang dilakukan itu adalah untuk memisahkan diri dari NKRI,” kata Komjen Boy Rafli kepada Antara di Sentani, Ibu Kota Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (8/10/2022).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved