Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 2 November 2022, Hidup Kekal Bersama Allah
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Hidup Kekal Bersama Allah.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Hidup Kekal Bersama Allah.
RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Yohanes 6:37-40.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 2 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Setelah perayaan semua orang kudus yang telah berbahagia bersama Allah di surga, pada hari ini, kita semua diajak untuk mengenang dan mendoakan saudara-saudari kita yang telah meninggal dunia namun masih berjuang di api penyucian.
Bulan November dikhususkan untuk berdoa dan berkorban memohon kerahiman Allah atas mereka.
Hari ini secara khusus kita mengenang dan mendoakan arwah semua orang beriman yang telah meninggal dunia. Sebuah cara yang indah untuk mengenangkan mereka yang kita kasihi dan mengingatkan kita akan harapan yang Kristus berikan kepada kita yang tidak hanya indah tetapi pasti. Maka kiranya ada baiknya kita menyadari makna peristiwa kematian menurut ajaran iman Kristen.
Bagi kita orang Kristen, saat kematian sesungguhnya merupakan peristiwa puncak kehidupan. Hidup kita tidak lenyap, melainkan hanya diubah. Kita percaya bahwa sesudah pengembaraan kita di dunia ini selesai, tersedialah bagi kita kediaman abadi di surga. Kematian bagi kita merupakan saat kita mempercayakan diri secara total kepada Kristus, kebangkitan dan kehidupan kita, saat perjumpaan abadi dengan Dia, pokok pengharapan kita, yang mengantar kita pulang ke rumah Bapa.
Atas dasar iman itu, kita mohon agar saudara-saudari kita yang telah meninggal dunia disucikan dari segala dosanya, dibebaskan dari segala hambatan dan noda, dan boleh menikmati kebahagiaan kekal di sisi kanan Allah, Bapa kita, serta boleh bersama para kudus di surga memandang wajah Allah yang dirindukannya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 1 November 2022, Berbahagialah
Hari kenangan dan peringatan arwah semua orang beriman hari ini juga memberi hiburan iman bagi kita, bahwa kelak kita akan berjumpa kembali dengan saudara-saudari yang telah mendahului kita, untuk bersama Bunda Maria memuji dan memuliakan Allah dalam persekutuan semua orang kudus. Kita pun pada suatu ketika akan meninggalkan dunia ini dan pulang kembali kepada Bapa di surga. Tetapi kita percaya bahwa hidup atau mati, kita semua tetap milik Kristus.
Gereja Katolik mengajarkan bahwa persekutuan Gereja terdiri dari tiga bagian yang tak terpisahkan antara lain:
1. Gereja Pejuang - Gereja Peziarah yakni kita yang masih hidup di dunia ini, yang terus berjuang untuk keselamatan kita.
2. Gereja Penderitaan yakni jiwa-jiwa di api penyucian.
3. Gereja Jaya - Gereja Kemuliaan yakni para malaikat dan para kudus yang berbahagia di surga.
Gereja tak henti-hentinya mendorong umat beriman untuk mempersembahkan doa-doa dan Misa Kudus bagi jiwa-jiwa umat beriman yang telah meninggal dunia, khususnya pada hari ini. Percayalah, berkat belas kasih Tuhan, doa-doa kita itu punya daya dan makna bagi mereka yang kita doakan.
Yesus menginginkan semua orang beroleh hidup kekal. Namun tidak semua orang menerima tawaran ini. Ada yang terang-terangan menolak. Ada yang menerima hanya sekian persen saja. Kita datang ke dunia dengan gelas rahmat berlimpah. Di dunia, sebagian rahmat itu habis atau terbuang.
Saat pulang ke rumah Bapa, kita mesti membuat gelas itu penuh kembali. Jika tidak, maka kita akan masuk ke tempat yang khusus. Di mana, rahmat itu akan dipenuhi dalam gelas tadi. Tempat itu adalah api penyucian. Memurnikan cinta kita pada Allah. Dan memurnikan hati kita yang akan tinggal bersama Bapa.
Bacaan Injil Yohanes hari ini sangat jelas mengatakan, "Setiap orang yang percaya pada Anak akan beroleh hidup yang kekal dan dibangkitkan pada akhir zaman."
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 31 Oktober 2022, Berbagilah dengan Yang Tak Punya
Arwah orang beriman yang kita kenang hari ini telah mengimani dan percaya bahwa mereka akan beroleh hidup yang kekal. Oleh karena itu, kematian bukan akhir dari segalanya, justru melalui kematian, hidup manusia beralih ke hidup kekal.
Marilah kita berdoa dengan penuh harap untuk saudara-saudari kita yang telah berpulang ke Rumah Bapa. Kita percaya, mereka sudah berada di Rumah Bapa. Tetapi baik, jika kita berdoa, agar mereka memang benar-benar ada di Rumah Bapa.
Bagi kita, harapan ini amat penting. Harapan kebangkitan. Seperti Yesus, kita tak lupa berdoa bagi sahabat-sahabat kita yang telah meninggal dunia. Kiranya mereka beristirahat dalam damai Tuhan, menikmati sukacita hidup yang kekal dalam Rumah Bapa di surga.
Dunia ini adalah kapal kita bukan tujuan kita - demikian kata Santa Teresia dari Kanak-kanak Yesus. Tujuan kita adalah hidup kekal bersama Allah Bapa. Yesus Kristus berkata bahwa bila kita percaya kepada-Nya, kita beroleh hidup yang kekal.
Santo Yohanes Paulus II dalam suatu kesempatan mengajak umat Katolik untuk mengenang saudara-saudari yang telah meninggal dunia. Ia berkata, "Saudara-saudari, renungkanlah banyak-banyak tentang masa depanmu sebagaimana kita renungkan kerabat-kerabat tercinta yang telah pergi mendahului kita dalam iman mereka dan beristirahat dalam damai. "Sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak," 1 Yoh 3:2. Masih ada jurang antara keadaan kita sekarang dan keadaan kita kelak.
Di antara dua kutub ini, kita menanti, tetapi harapan kita sudah mengatasi maut, sebab kita tahu bahwa kematian hanyalah merupakan suatu transisi menuju pertemuan definitif dengan Tuhan agar kita menjadi sama seperti Dia sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya,1 Yoh 3:2. Selanjutnya ia mengatakan, "Jangan cemas, tetapi tengadahkanlah pandanganmu ke tujuan akhir hidupmu, itulah yang terpenting bagi kita."
Dalam menghayati hidup sekarang ini, kita memandang ke tujuan akhir hidup kita, kita hidup kekal bersama Allah. Tidak ada yang lebih penting daripada menemukan Tuhan yakni jatuh cinta secara absolut dan abadi. Apa yang kita cintai, yang terbayang di benak kita, akan mempengaruhi segala sesuatunya.
Hal itu akan memutuskan apa yang mengisi pikiran kita di waktu bangun pagi, kegiatan yang akan kita lakukan di sore hari, bagaimana kita akan menjalani akhir pekan, buku yang akan kita baca, siapa yang kita kenal, hal yang melukai hati kita, dan apa yang memukau diri kita dengan kegembiraan dan rasa syukur. Jatuh cintalah, tinggallah di dalamnya dan itu akan menentukan segala sesuatu dalam hidup kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 2 November 2022, Hari Arwah Semua Orang Beriman yang Telah Meninggal
Syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas berkat dan perlindungan Tuhan dalam beberapa kegiatan pastoral yang telah kami laksanakan bersama Bapak Uskup beberapa minggu terakhir ini antara lain :
1. Retret tahunanku bersama para Pastor SVD se - Propinsi SVD Timor dengan Pendamping Retret : Pater Patris Pa, SVD di Rumah Retret Noemeto, 24 - 29 Oktober 2022.
2. Perayaan Ekaristi Pemberkatan Kapela Adorasi Taman Doa Santa Maria Immaculata Paroki Santo Antonius Padua Sasi dan penerimaan sakramen krisma bagi 1.275 orang yang telah berlangsung pada 30 - 31 Oktober 2022.
3. Misa Penerimaan Sakramen Krisma bagi 81 orang di Paroki Santo Yosef Tublopo, Senin, 31 Oktober 2022.
4. Misa Pemberkatan Kapela Santo Petrus Bele - Paroki Santo Yosef Tublopo, Selasa, 01 November 2022.
Kuta bersama berdoa, *Moga-moga jiwa orang beriman yang telah meninggal dunia beristirahat dalam damai Tuhan. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik 2 November 2022

Bacaan Pertama: 2Makabe 12:43-46
Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe:
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas, panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan.
Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa.
Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan.
Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati.
Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh.
Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh.
Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5
Refr. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.
atau
Mazmur Tanggapan: Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1
Refr. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
atau
Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122
Bacaan Kedua: 2Korintus 15:20-23
Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Yoh 6:40
Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Bacaan Injil: Yohanes 6:37-40
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes:
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS