Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 3 November 2022, Menutup Mata terhadap Hal-hal Lahiriah

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Menutup Mata terhadap Hal-hal Lahiriah.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 3 November 2022, dengan judul Menutup Mata terhadap Hal-hal Lahiriah. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Menutup Mata terhadap Hal-hal Lahiriah.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Filipi 3:3-8a; dan bacaan Injil Lukas 15:1-10.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 3 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Hidup orang-orang beriman sesungguhnya hidup yang terus mengarahkan sikap batinnya kepada Allah.

Dan bagi Paulus rasul, pengikut Kristus adalah kaum bersunat yang sesungguhnya.

Dikatakan demikian karena makna spiritual yang mendalam dari soal bersunat adalah menyangkut sikap batin yang lurus dan terarah kepada kehendak Allah. Bukan soal pelaksanaan hukum termasuk hukum keagamaan sekalipun.

Karena apa gunanya melaksanakan hukum hari Sabat padahal yang dikejar bukan motivasi rohani yang mengarahkan hidup. Tapi hal-hal lahiriah yang membinasakan hidup.

Orang-orang yang mengarahkan hidup kepada kehendak dan Roh Allah adalah mereka yang bersukacita dan bermegah dalam Kristus.

Dan mereka ini karena motivasi rohani yang mereka kejar dan mereka utamakan akibatnya mereka tidak percaya terhadap hal-hal lahiriah.

Bagi mereka yang hidupnya mengandalkan sikap batin yang benar terhadap Allah, maka adalah kerugian besar jika mereka melekat dan terikat pada hal-hal lahiriah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 2 November 2022, Hidup Kekal Bersama Allah

Karena melekat dan terikat pada hal-hal lahiriah membuat mereka tidak merdeka menjalani hidup.

Tapi sebaliknya hidup mereka yang memiliki motivasi rohani yang jelas membuat mereka gampang menjadi peka dengan hidup yang tidak lurus dan tidak benar.

Adalah kenyataan bahwa karena sering sikap batin kita terlalu sarat dengan hal-hal lahiriah, maka hidup kita sepertinya  telah hilang dari model hidup yang benar.

Dalam konteks hidup kita yang seperti inilah, maka hidup kita bisa diibaratkan sebagai domba atau dirham yang hilang.

Lalu, apakah hidup yang benar itu adalah usaha kita sendiri? Tidak. Karena Yesus sendiri telah menegaskan bahwa Dia datang untuk mencari dan menemukan kembali domba-Nya yang hilang.

Dan setelah ditemukan domba-Nya itu dipikul-Nya dan dibawa pulang masuk ke kandang. Dia tidak merasa capai mencari dan tidak merasa berat memikul. Tapi Dia merasa begitu bersukacita karena domba-Nya yang hilabg itu ditemukan kembali.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 1 November 2022, Berbahagialah

Apakah saya ternasuk bagian dari domba yang hilang itu? Apakah saya mau ditemukan kembali oleh Yesus dan dengan sepenuh hati membiarkan diri dipikul dan dibawa pulang masuk kembali ke kandang?

Hidup bersama Yesus membuat kita bersukacita dan menutup mata terhadap hal-hal lahiriah.

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 3 November 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 3 November 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 3 November 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Filipi 3:3-8a

Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi:

Saudara-saudara, kitalah orang-orang bersunat, yaitu kita yang beribadat oleh Roh Allah, yang bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Meskipun demikian sebenarnya aku mempunyai alasan untuk menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah.


Kalau orang lain menyangka dapat mengandalkan hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: aku disunat pada hari kedelapan, aku seorang Israel, dari suku Benyamin, aku seorang Ibrani asli; mengenai pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi; mengenai kegiatanku dalam agama Yahudi aku penganiaya jemaat; mengenai kebenaran dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat.

Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi karena aku telah berkenalan dengan Kristus Yesus, Tuhanku, sebab hal itu lebih mulia dari segala-galanya.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 105:2-3.4-5.6-7

Refr. Biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan.

1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.

2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.

3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil: Matius 11:28

Refr. Alleluya, alleluya.

Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepada kalian.

Bacaan Injil: Lukas 15:1-10

Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat.

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Orang ini menerima orang-orang berdosa dan makan bersama dengan mereka.”

Maka Yesus menyampaikan perumpamaan berikut kepada mereka, “Siapakah di antaramu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?

Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira. Setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan.’

Aku berkata kepadamu, demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.

Atau wanita manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?

Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang telah kutemukan.’ Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved