Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Rabu 2 November 2022: Mendoakan Arwah Orang Beriman

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Selasa 2 November 2022, disajikan pula oleh Pater Awlaga Makin SVD dengan judul: Mendoakan Arwah Orang Beriman.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
Pater Awlaga Makin, SVD 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Hari Ini, Rabu  2 November 2022, disajikan pula oleh Pater Awlaga Makin SVD.

Dalam renungannya, Pater Awlaga Makin SVD mengajak kita semua untuk mengenang dan mendoakan arwah semua orang beriman.

Doa kita untuk arwah orang yang kita cintai menjadi bukti masih lestarinya ikatan batin dan cinta antara orang yang masih hidup dengan mereka yang telah dipanggil Tuhan.

Bahwa Kematian bukanlah akhir dari segala-galanya. Kematian bukan pula akhir dari seluruh hidup manusia.
Kematian adalah peralihan dari hidup fana di bumi menuju hidup baru yang abadi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 2 November 2022, Peringatan Arwah Semua Orang Beriman

Mengapa kita orang beriman perlu berdoa untuk mereka yang telah meninggal dunia? Iman kita mengajarkan bahwa: Masih ada kehidupan setelah kematian.

Untuk itu, mari siapkan hati batin kita masing-masing untuk menyimak bacaan-bacaan suci yang kami sajikan berikut ini.

Bacaan Pertama: 2 Makabe 12:43-46

Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah

Bacaan dari Kitab Kedua Makabe:

Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas, panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan.

Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa.

Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan.

Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati.

Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh.

Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh.

Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 2 November 2022, Hari Arwah Semua Orang Beriman yang Telah Meninggal

Bacaan Kedua: 2Korintus 15:20-23

Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.

Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Yoh 6:40

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

MENYELAMATKAN - Ilustrasi Yesus dan dua orang murid yang marah karena orang Samaria menolak kehadiran Yesus. Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian inginkan. Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkannya.”
MENYELAMATKAN - Ilustrasi Yesus dan dua orang murid yang marah karena orang Samaria menolak kehadiran Yesus. Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian inginkan. Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkannya.” (YOUTUBE/KOMISI KOMSOS K. PADANG)

Bacaan Injil: Yohanes 6:37-40

Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes:

Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 2 November 2022, Hidup Kekal Bersama Allah

Renungan: Mendoakan Arwah Orang Beriman

Gereja sejagat hari ini mengenang dan mendoakan arwah semua orang beriman.
Ini merupakan tradisi yang amat indah.

Ini menjadi bukti masih lestarinya ikatan batin dan cinta antara orang yang masih hidup dengan mereka yang telah dipanggil Tuhan.

Kematian bukanlah akhir dari segala-galanya. Kematian bukan pula akhir seluruh hidup manusia.
Kematian adalah sebuah peralihan dari hidup fana di bumi menuju satu hidup baru yang abadi.

Mengapa kita orang beriman perlu berdoa untuk mereka yang telah meninggal dunia? Iman kita mengajarkan bahwa: Masih ada kehidupan setelah kematian.

Hidup tidak dilenyapkan hanyalah diubah. Kita tidak tetap mati dan habis, namun kita akan bangkit.

Kita patut bersyukur secara liturgis terdapat banyak kesempatan dan doa bagi mereka. Sebagai misal, Hari ini tanggal 2 November adalah hari khusus buat mereka.

Dalam Tata Perayaan Ekaristi ada bagian khusus mendoakan agar mereka selamat.

Bagi kita yang masih sedang bersiarah di bumi. Kematian meninggalkan rasa sedih yang mendalam.Kita bersedih dan menangis.

Ini rasa sedih yang manusiawi, normal dan wajar. Ada yang merasa kekosongan.

Kita sulit bercerita tentang kematian karena kita belum pernah mati. Kita tak mampu berbagi cerita tentang indahnya kebangkitan karena kita juga belum pernah bangkit.

Perayaan hari ini menjadi bagi kita kesempatan untuk mempersiapkan diri menuju hidup yang kekal.
Masa persiapan diri ini kita menuju hidup yang kekal itu.

Karena hidup kita sementara dan singkat kita akan mengisinya dengan perbuatan-perbuatan baik dan berguna al:
♡Peduli dan peka pada sesama terlebih yang kecil dan lemah.  Menaruh perhatian pada yang papa dan miskin. (*)

Renungan Harian Katolik Lainnya

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved