Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Oktober 2022, Menjadi Bulir Padi yang Berisi
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Menjadi Bulir Padi yang Berisi.
Itulah satu-satunya hal yang dikejarnya, yakni pencitraan diri. Orang semacam ini akan merasa terancam kalau ada orang lain yang menonjol dari dirinya.
Dia akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjatuhkan bahkan kalau memungkinkan akan menghancurkan orang yang dianggap sebagai saingannya.
Orang semacam ini tidak akan pernah damai dalam hidupnya.
Guna melindungi dirinya, dia membangun kelompok kecil di sekitarnya dan bersekongkol dengan mereka untuk membangun benteng pertahanan diri.
Pada hari ini Yesus mengajak para murid untuk menjadi pribadi yang rendah hati dengan selalu mendahulukan kepantingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri.
Rendah hati berarti tidak menyombongkan kemampuan diri sendiri dan merendahkan orang lain juga memberikan kepada orang lain untuk bertumbuh dan berkembang.
Di hadapan Allah, orang yang rendah hati akan mendapatkan tempat yang paling utama dan orang yang sombong akan mendapatkan tempat yang paling rendah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Oktober 2022, Asalkan Kristus Diwartakan
Agar kita bisa bersilap rendah hati, kita diajak untuk menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki, termasuk hidup kita, adalah milik Allah.
Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk meninggikan diri dan merendahkan orang lain, karena semua manusia di hadapan Allah pada dasarnya sama.
Selalu mengucap syukur atas kebaikan Allah dan menggunakan sesuatu yang Tuhan berikan kepada kita secara penuh dengan kerendahan hati merupakan sikap seorang yang mengakui diri beriman Katolik.
Semakin kita rendah hati semakin mudah kita bersyukur dan semakin kita sering bersyukur semakin kita dekat dengan Tuhan dan sesama.
Kontemplasi
Pejamkan mata. Refleksikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Apakah aku merasa lebih hebat, lebih penting, lebih trampil daripada orang lain?
Siapakah teman/sesamaku yang perkembangan dirinya terhambat gara-gara aku tidak mau rendah hati?
Beranikah aku mulai hari ini menjadi bagaikan “Bulir padi yang berisi?