Timor Leste
Timor Leste Dapat Pinjaman 127 Juta Dollar dari ADB untuk Pembangunan Air Minum
ABD dan Pemerintah Timor Leste telah menyetujui pendanaan sebesar US$127 juta untuk memastikan air yang aman dan dapat diminum di Dili.
“Pada saat kita membutuhkan lebih banyak kerja sama antar negara dan lebih banyak multilateralisme, kita malah melihat negara-negara berbalik ke dalam dan dibiarkan sendiri untuk menyusun strategi bertahan hidup mereka sendiri. Saya pikir kita membutuhkan solusi multilateral, multi-sektoral dan lintas-sektoral yang lebih banyak dan lebih baik untuk menginspirasi kepercayaan yang lebih besar pada multilateralisme,” bantah menteri Timor Leste itu.
“Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional perlu memperkuat tim mereka di lapangan untuk memberikan dukungan kualitas yang lebih baik kepada pemerintah dan untuk menyelamatkan semangat multilateralisme. Model bisnis yang digunakan Bank Dunia dan IMF saat ini tidak akan cukup,” tegasnya.
Secara paralel, katanya, Timor Leste ingin maju dengan “pendekatan regional dan sub-regional, termasuk kerja sama Selatan-Selatan dan segitiga”, terutama tertarik untuk “berkolaborasi pada peluang untuk pertumbuhan berkelanjutan”.
Terkait situasi di Timor Leste, Rui Gomes merujuk pada upaya pembangunan ekonomi dan penguatan kelembagaan, selain langkah-langkah yang diambil untuk menghadapi dampak pandemi Covid-19.
Meskipun terjadi beberapa pemulihan tahun ini dan berikutnya, Rui Gomes mengatakan pertumbuhan tidak cukup untuk memenuhi tantangan.
“Ekonomi non-migas tumbuh 2,9 persen pada 2021, dengan ekonomi non-migas tahun ini diperkirakan tumbuh 3,3 persen, karena pengeluaran publik dan pemulihan konsumsi swasta. Tingkat pertumbuhan ini jelas tidak cukup untuk membawa perubahan signifikan dalam hal pengurangan kemiskinan dan peningkatan standar hidup,” katanya.
“Sektor swasta sebagian besar terbelakang, dengan pekerjaan lepas dan produktivitas rendah. Pembangunan sosial dan ekonomi hampir seluruhnya bergantung pada kegiatan negara, yang sumber pendanaannya adalah Dana Perminyakan. Pendapatan minyak dari ladang minyak aktif diperkirakan akan berhenti awal tahun depan,” kenangnya. (*)
Sumber: riotimesonline.com/tatoli.tl
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS