Prakiraan Cuaca NTT
Cuaca NTT, BMKG Sebut Sejumlah Daerah di NTT Berstatus Awas Curah Hujan Tinggi, Ini Alasannya
Peringatan dini terkait Cuaca NTT, BMKG sebut sejumlah daerah di NTT berstatus awas curah hujan tinggi, waspada banjir dan tanah longsor
POS-KUPANG.COM - Sejumlah daerah di NTT daat ini dalam Status Awas curah hujan tinggi untuk beberapa hari ke depan. Karena itu, BMKG menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap dampak curah hujan tinggi seperti banjir dan tanah longsor.
Daerah di NTT dalam Status Awas tersebar di Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS ), Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai Timur, Timor Tengah Utara ( TTU ), Kabupaten Kupang.
Hal itu disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Senin, 24 Oktober 2022.
Dikatakan Agung Sudiono Abdi, prakiraan peluang curah hujan menunjukkan bahwa di sebagian kecil wilayah NTT diprakirakan akan mengalami curah hujan tinggi, sehingga perlu diwaspadai masyarakat.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Hari Ini:NTT,Bali,NTB,Jatim dan Jakarta Masih Berpotensi Hujan Petir
Agung menyebut, daerah yang berpotensi mengalami curah hujan tinggi (lebih dari 150 mili meter/dasarian dengan persentase 71-100 persen yaitu di wilayah Cibal, Cibal Barat, Langke Rembong, Lelak, Rahong Utara, Reok Barat, Ruteng, dan Satar Mese Utara di Kabupaten Manggarai.
Kemudian di wilayah Kuwus, Lembor, Mbeliling, Sano Nggoang dan Welak di Kabupaten Manggarai Barat, Poco Ranaka Timur di Kabupaten Manggarai Timur, Tobu, Fatumnasi, dan Nunbena di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Wilayah Mutis di Kabupaten Timor Tengah Utara, serta wilayah Amfoang Barat Laut, Amfoang Selatan, Amfoang Tengah dan Amfoang Utara Kabupaten Kupang.
Khusus di wilayah Amfoang Timur, kata Agung, berstatus awas curah hujan tinggi.
Baca juga: Cuaca Maritim Hari Ini di NTT,Bali dan NTB,BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi 3 Meter di Perairan Sumba
Agung mengatakan masyarakat di daerah-daerah dengan status peringatan dini potensi curah hujan tinggi itu perlu mewaspadai potensi dampak cuaca seperti kerusakan tanaman pertanian atau perkebunan akibat banjir.
Selain itu mewaspadai meningkatnya potensi kejadian tanah longsor di daerah lereng serta meningkatnya potensi kejadian banjir di kawasan pemukiman.
Agung menyarankan masyarakat agar terus memantau informasi cuaca yang terus diperbaharui oleh BMKG untuk memahami kondisi cuaca di daerah atau lingkungan sekitar sehingga bisa mengantisipasi ancaman bencana. (*/ ant)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS