Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 25 Oktober 2022, Biji Sesawi
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Biji Sesawi.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Biji Sesawi.
Br. Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Efesus 5:21-33, dan bacaan Injil Lukas 13:18-21.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 25 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.
Hari ini kita merenungkan kembali dengan satu tema yang sering diangkat oleh Yesus, yakni tentang Kerajaan Allah.
Seperti biasa Yesus mengambil perumpamaan yang menggambarkan Kerajaan Allah itu.
Yesus kembali mengambil satu hal biasa dalam hidup di sekitarnya sebagai sebuah ilustrasi.
Yesus dalam Injil hari ini mengambil Biji Sesawi sebagai sebuah contoh tentang Kerajaan Allah.
Yesus mengambil contoh yang paling sederhana dengan hal yang paling kecil yakni Biji Sesawi.
Kita semua tahu bahwa biji sesawi ini kecil sekali. Namun ketika sudah bertumbuh akan menjadi besar dan muncul tangkainya dan sangat lebat tempat burung-burung bisa bersarang.
Yesus juga mengambil contoh tentang ragi (roti) yang dipakai untuk menggambarkan tentang Kerajaan Allah itu.
Karena dari ragi yang kecil itu setelah khamir seluruhnya dapat membuat adonan roti itu berkembang dan bisa dipakai untuk menjadi roti.
Pertanyaannya, mengapa Yesus menggunakan Biji Sesawi dan ragi sebagai contohnya?
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 25 Oktober 2022, Setia dalam Hal-hal Kecil
Yesus mengambil contoh Biji Sesawi dan ragi karena karakter dan sifat dari kedua jenis ini. Biji Sesawi yang kecil itu dan ragi yang kecil itu diumpamakan dengan karya Tuhan yang dimulai dengan hal-hal kecil.
Pewartaan tentang Kerajaan Allah dan kebenarannya dimulai dari Yesus yang lahir di kandang hina yang kecil dan berbau. Namun, kerajaan Allah itu akan bertumbuh dan mempengaruhi semua orang.