Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 24 Oktober 2022, Hukum Versus Belaskasih
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Hukum Versus Belaskasih.
Yesus menegur mereka secara keras dengan sebutan munafik karena mereka sendiri melakukan hal yang tidak boleh dilakukan, tapi mereka lebih fokus memperhatikan orang lain.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Oktober 2022, Bertobatlah
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kisah penyembuhan Yesus pada hari Sabat ini memberikan satu catatan penting untuk kita.
Yesus menitiberatkan karyaNya dengan berbuat baik karena belaskasihanNya kepada orang yang sakit atau menderita.
Namun di sisi lain, penjaga bait suci yang pasti juga mewakili orang-orang Farisi atau ahli Taurat lain yang selalu memperhatikan hukum daripada belaskasihan dan cinta kasih, adalah juga bisa mewakili kita.
Karena kadang-kadang atau bahkan sering kita lupa akan tindakan belaskasihan untuk menyelamatkan orang lain dan lebih fokus pada tatanan hukum.
Atau juga kecenderungan kita yang terlalu melihat dan memperhatikan kesalahan orang lain daripada kesalahan kita sendiri.
Karena kita memang selalu gampang menilai orang lain daripada menilai diri sendiri.
Orang akan sangat sulit masuk ke dalam diri apalagi melihat kesalahannya dan selalu gampang jatuh ke dalam memperhatikan dan menghakimi orang lain karena satu dua tindakannya yang sebenarnya juga pernah kita lakukan.
Tapi karena sudah tertutup ego kesombongan kita, maka kita selalu gampang melihat kepada orang lain atau bahkan menghakimi orang lain daripada melihat dan mengoreksi diri kita sendiri.
Kencenderungan inilah yang Yesus sebutkan “kemunafikan”.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 23 Oktober 2022, Tuhan Mendengarkan Doa Orang Benar
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Bibit kemunafikan itu pasti juga ada dalam diri kita karena kelemahan manusiawi itu melekat dalam diri
kita.
Kita cenderung melihat, memperhatikan bahkan menghakimi orang lain atas perbuatan mereka.
Kita sering sekali mencari-cari kesalahan orang lain yang sebenarnya kita juga sering lakukan.