Berita Sikka

Sinode II Keuskupan Maumere Jadi Forum Diskusi Membahas Masalah Umat

Menurut Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu pelaksanaan Sinode II merupakan kelanjutan dari Sinode pertama yang membahas berbagai masalah

Editor: Edi Hayong
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KEBELEN
POSE BERSAMA -Uskup Maumere pose bersama peserta konferensi pers terkait Sinode II Keuskupan Maumere di Aula Puspas, Sabtu 22 Oktober 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kebelen

POS-KUPANG.COM, MAUMERE- Keuskupan Maumere akan melaksanakan Sinode II yang berlangsung secara terpusat di Paroki Nita selama lima hari, terhitung pada tanggal 24 sampai 28 Oktober 2022.

Menurut Uskup Maumere Mgr Ewaldus Martinus Sedu pelaksanaan Sinode II merupakan kelanjutan dari Sinode pertama yang membahas berbagai masalah dan tantangan sehingga dapat menetapkan kebijakan secara tepat sasaran.

"Sinode sebagai suatu forum untuk mendiskusikan secara bersama mengenai masalah yang dihadapi, sehingga bersama-sama menetapkan kebijakan demi mengembangkan Kerajaan Allah lebih efektif bagi kita gereja lokal," ujarnya saat konferensi pers di Pusat Pastoral (Puspas) Maumere, Sabtu 22 Oktober 2022.

Ia menerangkan, kerja pastoral mesti dibuat secara sistematis dan terencana dengan metodologi pastoral yang dapat dipertanggung jawabkan secara baik dan benar.

"Ini berdasarkan Kitab Hukum Kanonik yang menulis sinode keuskupan merupakan salah satu kesempatan untuk merencanakan karya pastoral yang sistematis antara Uskup, para Imam, dan orang-orang beriman kristiani terpilih dari gereja partikular untuk membantu uskup diosesan demi kesejahteraan seluruh komunitas," katanya.

Baca juga: Lulusan Akper Keuskupan Maumere Lulus Tes Kerja di RS Singapura

Sejak resmi berdiri pada tahun 2005, Keuskupan Maumere sudah melaksanakan satu kali Sinode. Pelakaanaan kali ini, tutur Uskup Ewaldus, adalah bagian yang tidak terpisahkan terkait mencari solusi dari setiap persoalan yang dihadapi.

Ia berharap, pelaksanaan Sinode II bukan hanya melibatkan beberapa perwakilan yang ditentukan pastor paroki, tetapi melibatkan semua kelompok agar lebih banyak masukan yang bisa disampaikan.

Direktur Puspas Keuskupan Maumere yang juga bagian dari panitia Sinode II, Romo Jhon Eoh Pr, memaparkan data peserta aktif bisa lebih dari 650 orang. Jumlah ini akan bertambah karena pihaknya juga mengundang peserta dari tiga keuskupan di Pulau Flores, Larantuka, Ende, dan Ruteng.

Ia menerangkan, para peserta tuan rumah (Keuskupan Maumere) akan menginap di rumah umat Paroki Nita. Umat setempat juga menyiapkan sarapan pagi dan transportasi. Sementara peserta dari tiga keuskupan sudah disiapkan penginapan khusus di Ritapiret.

"Antusias umat Paroki Nita merespon dengan bahagia. Umat disana bilang sudah menjadi tanggung jawab mereka, karena tuan rumah mesti menjaga tata krama dengan tamu," katanya berdasarkan pengakuan umat.

Baca juga: Ketua MPK Keuskupan Maumere Beberkan Alasan Guru Negeri Harus Ada di Sekolah Swasta

Sementara Wakil Ketua OC, Cyprianus da Costa menuturkan, pelaksanaan Sinode II membahas kualitas pelayanan paroki dan melihat berbagai persoalan kompleks yang sering terjadi dalam kehidupan komunitas.

Dia mengambil contoh saat kegiatan KBG, banyak umat mengangkat persoalan seperti KDRT dan perkawinan pintas atau sebelum menikah gereja.

"Dalam sinode pertama, ditemukan masalah KDRT dan perkawinan pintas. Ini mencuat saat kegiatan KBG dan waktu muspas di Ende," jelasnya.

Selain dua masalah itu, kata Cyprianus, pemberdayaan politik bagi umat mesti dilakukan menjelang kontestasi Pemilu 2024. Hal itu dilakukan agar menghindari politik identitas dan doktrin memilih karena diberi uang.

"Umat senang dengan politik tapi perlu adanya pendampingan sehingga menghindari politik karena uang (money politik) dan hubungan keluarga (politik identitas)," katanya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved