Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 23 Oktober 2022, Bijaksana dalam Memilih

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Bijaksana dalam Memilih.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Minggu 23 Agustus 2022 dengan judul Bijaksana dalam Memilih. 

Tapi jika kita tidak bijaksana dalam memilih, tentu kita terjerumus dan tersesat yang akhirnya kita binasa.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Oktober 2022, Membangun Sikap Sabar

Di sinilah kita melihat pertandingan hidup itu terjadi. Apakah kita telah hidup oleh iman atau telah dipengaruhi oleh sikap batin yang sedang tersesat?

Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat dan menyelamatkan aku.

Karena itu dengan pengakuan iman rasul Santo Paulus seperti ini, maka hendaknya kita membiarkan hidup kita terus dituntun oleh iman dan dihantar kepada Kristus.

Hal ini ditegaskan supaya dalam keseharian hidup ini, kita tidak bersikap seperti orang Farisi, yang sedang dalam berdoa sekalipun serentak memuji diri dan mengadili orang lain.

Tapi kita mesti hidup dengan meneladani pemungut cukai yang dalam doanya melukiskan kerendahan hatinya, mengakui dosa-dosanya dan merasa diri tidak pantas berdiri dekat Tuhan.

"Allah, kasihanilah aku, orang yang berdosa ini."  Inilah doa tulus dari hati yang jujur, murni dan bersih.

Hendaknya doa ini menjadi juga doa kita dalam keseharian hidup kita. *

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 23 Oktober 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 23 Oktober 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 23 Oktober 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Sirakh 35:12-14.16-18

Doa orang miskin menembusi awan.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh:

Tuhan adalah Hakim yang tidak memihak, Ia tidak memihak dalam perkara orang miskin, tetapi doa orang yang terjepit didengarkan-Nya. Jeritan yatim piatu tidak Ia abaikan, demikian pula jeritan janda yang mencurahkan permohonannya.

Tuhan berkenan kepada siapa saja yang dengan sebulat hati berbakti kepada-Nya, dan doanya naik sampai ke a wan. Doa orang miskin menembusi awan, dan ia tidak akan terhibur sebelum mencapai tujuannya.

Ia tidak berhenti sebelum Yang Mahatinggi memandangnya, sebelum Yang Mahatinggi memberikan hak kepada orang benar dan menjalankan pengadilan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved