Berita Sumba Timur

Tentang Hasil Penelitian Stunting, Bupati Kristofel Praing : Jika Tidak Diterapkan Maka Sia Sia 

langkah tersebut hanyalah satu bagian dari banyaknya langkah dan hanya menjadi penggugah rasa kemanusiaan

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
STUNTING - Bupati Sumba Timur Khristofel Praing Ingatkan Jajaran untuk Manfaatkan Hasil Penelitian Stunting 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Bupati Sumba Timur Drs Khristofel Praing, mengingatkan jajarannya untuk menerapkan hasil penelitian tentang stunting agar tidak sia-sia.

Penegasan Bupati  Sumba Timur, Drs Khristofel Praing, disampaikan dalam sambutan saat membuka Seminar Hasil Penelitian Kesehatan "Model Operasional Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Sumba Timur"  di Aula Setda, Selasa 18 Oktober 2022 

Bupati Sumba Timur Drs Khristofel Praing mengingatkan jajaran untuk dapat memanfaatkan hasil penelitian terkait model operasional penurunan stunting terintegrasi di Sumba Timur dengan baik. 

Baca juga: Kasus Covid-19, Bertambah Satu Kasus Positif Covid di Sumba Timur 

Bekerjasama dengan Loka Litbangkes Waikabubak, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur melalui Badan Litbang Daerah telah melakukan penelitian kesehatan dengan fokus utama mencari jalan terbaik untuk percepatan penanggulangan stunting secara terpadu dan terintegrasi. 

Hal itu dilakukan agar upaya pengurangan stunting dapat berjalan lebih efektif dan efisien. 

Bupati Praing mengingatkan seluruh perangkat daerah yang terlibat dalam penanganan stunting untuk dapat mengimplikasikan apa yang menjadi hasil penelitian tersebut. 

Saat ini, salah satu upaya pemerintah adalah dengan menugaskan pimpinan perangkat daerah menjadi orang tua asuh bagi para bayi penderita gizi buruk dan stunting. Namun, langkah tersebut hanyalah satu bagian dari banyaknya langkah dan hanya menjadi penggugah rasa kemanusiaan untuk membantu sesama. 

Bupati Praing mengaku masih dibutuhkan langkah lanjutan berupa sistem kerja yang komprehensif untuk mengatasi stunting sehingga dilakukan penelitian untuk menciptakan model operasional atau sistem kerja pengurangan stunting. 

Baca juga: PLN Gandeng PELTI Sumba Timur Gelar Turnamen Tenis Junior Open

"Sebaik apapun hasil penelitian atau secanggih apapun hasil kajian, apabila tidak diterapkan maka akan menjadi sia sia. Karena itu saya mengajak kita semua terutama perangkat daerah yang terlibat dalam penanganan stunting agar dapat mencermati dan menerapkan hasil pada tugas pokok dan fungsi, diikuti dengan koordinasi, sinkronisasi dan kolaborasi yang terintegrasi," pinta Bupati Praing. 

Mantan birokrat itu meyakini, apabila seluruh jajaran dapat bekerja secara komprehensif dan terintegrasi maka persoalan stunting akan dapat diselesaikan dalam tempo yang tidak lama. 

Pada kesempatan tersebut, Bupati Praing juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Loka Litbangkes yang telah bekerja sama dengan pemerintah daerah Sumba Timur dalam menghasilkan model operasional yang diciptakan dalam bentuk aplikasi android. 

Upaya itu menjadi satu dari banyaknya inovasi yang diharapkan dapat mempercepat pencegahan dan penanganan stunting sehingga mampu menjawab tantangan pemerintah pusat zero stunting tahun 2024.

Penelitian yang dilaksanakan bersama dengan melibatkan enam peneliti itu berlangsung sejak Mei hingga Oktober 2022 dengan lokus penelitian meliputi perangkat daerah dan elemen yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan stunting.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Sumba Timur Bertambah Dalam Dua Hari Terakhir

Usai Seminar, Kepala Balitbangda Sumba Timur, Drs. Dominggus bandi, M.Si menyebut, hasil penelitian tersebut telah menciptakan inovasi model percepatan penurunan stunting yang terintegrasi dalam sebuah bentuk aplikasi. 

Aplikasi digital menggunakan android yang diberi nama Aplikasi Ana Hamu itu akan terintegrasi memperkuat kolaborasi dalan upaya pencegahan dan penanganan stunting antar perangkat daerah terkait. Aplikasi tersebut juga dibuat untuk dapat terkoordinasi secara langsung realtime oleh Bupati. 

Domi Bandi mengakui, upaya pencegahan dan penanggulangan stunting selama ini telah berjalan baik di Sumba Timur. Namun demikian, kecenderungan penanganan masih bersifat parsial dan masih bersifat ego sektoral oleh masing masing perangkat daerah terkait. 

"Dengan ini kemudian hari kita akan mendapat mekanisme penanggulangan stunting yang terintegrasi dan komprehensif. Saya yakin akan lebih cepat karena selama ini belum terintegrasi. Masing masing OPD berusaha sendiri sendiri saja sudah membuahkan hasil, apalagi kalau kita bersama sama dalam satu media aplikasi," sebut Domi Bandi. 

Seminar hasil "Model Operasional Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Sumba Timur kerjasama pemerintah kabupaten Sumba Timur dan Loka Litbang Kesehatan Waikabubak"yang dibuka secara resmi oleh Bupati Khristofel Praing itu juga menampilkan presentasi dari anggota tim peneliti lainnya yakni Varry Lobo, SKM dan Ni Wayan Dewi Adnyana, S.Si.

Baca juga: Johanis Asadoma Kapolda NTT, Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq Yakin Sukses Pimpin Polda NTT 

Seminar juga tampak dihadiri Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumba Timur, Tinus Ndjurumbaha, Kepala Dinas Peternakan drh. Yohanis Praing, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan M.A. Praing, Sekretaris Badan Litbang Sari Palekahelu serta pimpinan perangkat daerah lainnya. Hadir pula para kepala puskesmas, lurah, dan para staf dinas terkait. 

"Sumba Timur angka stuntingnya tinggi, berbagai program kebijakan sudah dijalankan tapi penurunan stunting masih lambat, karena itu kita sebagai Badan Litbang berusaha untuk menciptakan inovasi terbaru yang sekiranya dapat membantu instansi untuk dapat mempercepat penurunan angka stunting di Sumba Timur," beber Domi Bandi. 

Dirinya juga berharap dengan implementasi model tersebut,  makan penurunan angka stunting akan lebih cepat lagi dari yang saat ini dicapai. Berbagai  inovasi yang terkait dengan penurunan stunting juga akan terus dikembangkan. "Kita berharap makin hari kita akan memperoleh penanggulangan stunting yang lebih cepat, lebih murah, lebih baik, lebih mudah dan lebih pintar," tambah dia. 

Aplikasi tersebut diupayakan untuk mendapat payung hukum sehingga dapat diimplementasikan oleh pemerintah daerah secara lebih luas. Saat ini, draft pemanfaatan inovasi Aplikasi Ana Hamu telah berada di meja Bagian Hukum Setda Sumba Timur. 

"Jadi aplikasi yang kita telurkan dari hasil penelitian ini akan diatur dalam peraturan bupati. Draft-nya sudah di tangan Bagian Hukum nanti akan dibahas. Setelah penetapan dengan Peraturan Bupati maka penanganan stunting akan terkoordinasi dengan semua OPD yang terlibat dalam penanggulangan stunting," tambah dia. 

Dengan adanya aplikasi tersebut, maka pihaknya meyakini penaganan stunting akan jauh lebih efektif dan optimal. Luas wilayah sumba Timur yang mencapai 7,05 km2 bukan menjadi hambatan lagi. Demikian pula dengan terpencarnya organisasi perangkat daerah. "Ini semua justru akan dipersatukan dan dipercepat dalam model aplikasi Ana Hamu," pungkas Domi Bandi. 

Pada tempat yang sama, koordinator peneliti, Varry Lobo, SKM mengaku, dari penelitian yang mereka lakukan telah mendapatkan sebuah model operasional penurunan stunting yang terintegrasi di Kabupaten Sumba Timur. 

Penelitian kolaboratif oleh lima peneliti yakni Varry Lobo, SKM, Roy Nusa RES, SKM., M.Si, Drs. Dominggus Bandi M.Si, Yeni Rinawaty, ST, Dr. Muhammadi Kazwaini, SKM., M.Kes, Ruben Wadu Wila, SKM., MSC, dan Ni Wayan Dewi Adnyana, SSi,  itu telah menghasilkan model operasional berbasis aplikasi android yang disebutnya memiliki keunggulan diantaranya gratis, terintegrasi serta mudah digunakan baik secara online dan offline. 

"Untuk wilayah yang sudah sinyal juga aplikasi ini dapat digunakan," ungkap Varry. 

Aplikasi tersebut juga dapat mendukung atau membantu pemerintah untuk memastikan setiap OPD melakukan intervensi apa kepada siapa. Aplikasi tersebut juga akan mendukung pemerintah dalam menerapkan Standar Pelayanan Minimum atau SPM Kabupaten Sumba Timur. 

"Jadi akan kelihatan nanti sasaran intervensi seperti remaja, ibu hamil dan balita itu sudah mendapatkan intervensi apa saja dari OPD mana saja," jelas Varry. 

Selain berharap hasil penelitian tersebut menjadi rekomendasi  kebijakan dan dilegalisasi agar dapat digunakan oleh semua OPD, pihaknya selaku peneliti juga yakin bahwa aplikasi terasa akan sangat membantu penurunan stunting di Sumba Timur. 

Apresiasi Perangkat Daerah

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumba Timur, Tinus Ndjurumbaha mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Badan Litbang Daerah. Sebagai salah satu leading sector untuk upaya pencegahan dan penanggulangan stunting, Dinas Kesehatan terus mengerahkan seluruh kekuatan untuk mewujudkan target zero stunting

Dalam tentang enam bulan terakhir, angka stunting di Sumba Timur mengalami penurunan. 

Berdasarkan hasil pengukuran bulan Agustus 2022, total akumulasi angka stunting Kabupaten Sumba Timur berada pada angka 3.478 anak. Jumlah tersebut berkurang signifikan dari jumlah hasil pengukuran pada bulan Febuari 2022 yang mencapai angka 4.695 anak. "Puji Tuhan angka stunting kita menurun sampai 5,99 persen," ujar Tinus Ndjurumbaha. 

Ia menyebutkan, berdasarkan pengukuran pada Februari, prosentase Stunting Sumba Timur berada pada angka 20,9 persen. Kini turun menjadi 14,81 persen. (Ian) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved