Gangguan Ginjal Akut
Gangguan Ginjal Akut Misterius, Bupati Sikka imbau Warga Minum Obat Harus Ada Resep Dokter
pengecekan di semua apotik agar jangan menjual obat cair dan sirup bagi anak akan dilakukan pemerintah di semua apotik dan tempat jual obat
Penulis: Aris Ninu | Editor: Edi Hayong
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG.COM,MAUMERE-Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo meminta warganya agar jangan mengkonsumsi obat yang berbahaya bagi anak-anak.
Ia meminta orangtua memberikan obat kepada anak-anak harus ada resep dokter.
"Saya akan meminta dinas teknis agar menertibkan obat-obat yang dilarang agar jangan dijual di apotik. Pemerintah akan mengawasi secara ketat agar obat-obat yang dilarang IDI yang berbahaya bagi kesehatan anaK," kata Bupati Sikka saat dihubungi Pos Kupang dari Maumere, Kamis, 20 Oktober 2022 siang.
Ia mengatakan, pengecekan di semua apotik agar jangan menjual obat cair dan sirup bagi anak akan dilakukan pemerintah di semua apotik dan tempat jual obat.
"Pemerintah tentunya akan mengambil langkah dengan melakukan sosialisasi kepada warga. Tetapi kesadaran warga sangat kita harapkan. Jangan beli obat cair bagi anak yang dilarang dokter," ujar Bupati Sikka.
Baca juga: Gangguan Ginjal Akut Misterius, Bernardus Moron Mengaku Belum Ada Edaran BPOM RI
Ia menegaskan, kepada semua tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan baik RSUD Maumere maupun Puskesmas di seluruh Kabupaten Sikka untuk sementara ini agar tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirup sampai hasil penelusuran dan penelitian
"Sementara mari kita ikut anjuran IDI. Semua demi kesehatan anak-anak kita," kata Bupati Sikka.
Untuk diketahui, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi NTT, dr Stefanus Soka telah menerima surat edaran dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mengenai pemberian resep obat sirup.
Surat edaran itu, itu telah disampaikan ke dokter di daerahnya menyikapi penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak di Indonesia termasuk di NTT.
IDI Provinsi NTT, kata Stefanus mendukung langkah prefentif yang dilakukan Kementerian Kesehatan menjaga agar kondisi ini bisa diantisipasi.
Baca juga: Gangguan Ginjal Akut Misterius : IDI NTT Sudah Terima Edaran Kemenkes Soal Resep Obat Sirup
"Surat edaran ini juga sudah ada tembusan sampai organisasi apoteker, sehingga untuk sementara pemberian obat-obatan sirup untuk anak-anak dihentikan sampai selesai proses investigasi terhadap kemungkinan hubungan antara obat-obatan sirup dengan kejadian gagal ginjal akut bisa dipastikan," kata dr Stef Soka kepada wartawan, Kamis 20 Oktober 2022.
IDI mengimbau para orangtua menghentikan sementara pembelian obat-obatan sirup yang dijual bebas. Jika ada gejala anak lemas, demam tinggi, mntah-muntah dan apa bila anak tidak buang air kecil (BAK) dalam kurun waktu beberapa jam, maka harus segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Dengan demikian kasus-kasus ini bisa dicegah dan jika ditemukan kecurigaan maka bisa dilakukan proses investigasi dan penelusuran, sehingga tidak terjadi pada anak-anak yang lain.Dia menambahkan, alat cuci darah untuk anak memang belum ada di seluruh rumah sakit di NTT, hal ini yang menjadi perhatian karena memang kasus ini merupakan fenomena baru.
Di RSUD W. Z Johannes Kupang sudah melakukan koordinasi untuk kemungkinan menyiapkan alat cuci darah untuk bayi atau anak, sehingga pasien-pasien ini bisa ditolong.(ris)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS