Berita Sumba Barat

Cegah Anemia, Pemkab Sumba Barat Launching Aksi Bergizi dan Pemberian TTD Kepada Remaja Perempuan

Aksi tersebut  juga merupakan salah satu indikator layanan intervensi gizi spesifik dalam penanggulangan anemia.

Penulis: Petrus Piter | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
Plh Sekda Sumba Barat yang juga adalah asisten I Setda Sumba Barat, Drs.Imanuel M.Anie, M.Si dengan siswi dan guru SMPN III Kota Waikabubak, Kabag Humas Dan Protokol Sumba Barat dan lainnya sesaat setelah resmi melaunching aksi bergisi pemberian TTD kepada remaja putri di SMPN III Kota Waikabubak, Sumba Barat, Selasa 19 Oktober 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK - Pelaksana Harian Sekretaris Daerah ( Plh Sekda Sumba Barat ) yang juga adalah asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan rakyat Sekretariat Daerah Sumba Barat, Drs.Imanuel M.Anie, M.Si secara resmi melaunching aksi bergizi intervensi pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada remaja perempuan di SMPN III Waikabubak, Sumba Barat, Selasa 19 Oktober 2022.

Gerakan aksi bergizi menjadi salah satu upaya strategis meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah  kepada remaja putri. Aksi tersebut  juga merupakan salah satu indikator layanan intervensi gizi spesifik dalam penanggulangan anemia.

Aksi bergizi dilaksanakan dengan tiga intervensi utama, yaitu sarapan dan minum tablet  tambah darah  bersama di sekolah, edukasi gizi dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktivitas fisik serta melaksanakan  komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif.

Baca juga: Gangguan Ginjal Akut Misterius, IDAI NTT Laporkan Satu Anak di Sumba Barat Terindikasi

Kegiatan aksi bergisi diawali dengan senam bersama siswa, siswi dan guru lalu sarapan bersama dan minum tablet tambah darah oleh remaja putri dan memberikan edukasi kesehatan kepada remaja.

Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H dalam sambutan yang dibacakan Pelaksana Harian Sekretaris Daerah, Drs.Imanuel M.Anie, M.Si mengatakan,  pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan dan suplementasi tablet tambah darah bagi remaja putri usia 12-18 tahun sebagai salah satu langkah pencegahan penyakit anemia.

Meski demikian, prevalensi anemia masih cukup tinggi. Hal itu karena  kurangnya kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi tablet tambah darah. Berdasarkan data, cakupan pemberian tablet tambah darah triwulan II tahun 2022 yakni 2,8 persen. Hal ini sangat jauh dari harapan dan merupakan  catatan penting yang harus menjadi perhatian bersama.

Baca juga: Jaringan Internet Susah, Siswa SD Masehi Pegarewa Sumba Barat Kesulitan Ikut ANBK 

Karena itu perlu adanya gerakan bersama semua sektor terkait untuk mencegah anemia pada remaja dan anak bisa teratasi.

Harapan melalui pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri  melalui aksi bergizi  dapat mencegah terjadinya anemia pada remaja putri. Hal lainnyan dapat mengatasi sebab terjadinya anemia seperti defisiensi zat besi, defisiensi asam folat, penyakit infeksi, dan faktor bawaan perdarahan dan lainnya.

Karena itu, ia  berharap kegiatan hari ini  dapat memberi  dampak positif demi  meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya meningkatkan budaya dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupannya sehari-hari. (pet)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved