Opini
Opini : Meningkatkan Disipilin Guru Melalui Penerapan Reward dan Punishment di SMPS PGRI Larantuka
Penerapan reward dan punishment dapat meningkat disiplin guru hadir didalam kelas pada kegiatan belajar mengajar di SMPS PGRI Larantuka.
Siklus II dilakukan sesuai tahapan yang sama seperti pada siklus I. Pada perencanaan, peneliti merencanakan untuk mengumumkan hasil observasi mengenai tingkat keterlambatan guru masuk kelas dalam proses belajar mengajar, pada kegiatan upacara bendera hari Senin. Hal ini terlebih dahulu disosialisasikan kepada semua guru pada saat refleksi siklus pertama. Pada pelaksanaan hingga pengamatan dan evaluasi siklus II ini, dilakukan hal yang sama seperti pada siklus I.
Data yang diperoleh dari siklus II dapat dilihat pada tabel berikut .
Tabel 1.2 Rekapitulasi Tingkat Keterlambatan Guru pada Kehadiran di kelas Siklus II
Waktu Keterlambatan/Jumlah/Prosentase
Kurang dari 10 Menit 10 Menit s.d. 15 Menit Lebih dari 15 Menit
10 4 -
71,43 (,57 % -
Dari data diatas dapat dilihat bahwa tingkat keterlambatan guru dikelas pada proses pembelajaran diperoleh data, sebanyak 10 orang guru terlambat masuk kelas kurang dari 10 menit, 4 orang guru terlambat masuk kelas 10 menit sampai dengan 15 menit, dan tidak ada satu orang guru yang terlambat masuk kelas lebih dari 15 menit. Untuk lebih jelasnya, tingkat keterlambatan guru masuk kelas pada proses belajar mengajar pada siklus kedua ini dapat digambarkan pada grafik dibawah ini :
Grafik 1.2 Tingkat Keterlambatan Guru pada Kehadiran di kelas Siklus II
Dari hasil observasi pada siklus pertama dan siklus kedua dapat dilihat ada penurunan tingkat keterlambatan guru dikelas pada kegiatan belajar mengajar, atau terdapat peningkatan kehadiran guru dikelas. Ini menandakan bahawa semua guru sudah punya motivasi dari dalam diri untuk lebih disiplin masuk kelas dan punya motivasi dari dalam diri untuk maju. Terlihat dari siklus II ditemukan kesimpulan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus kedua dinyatakan berhasil, karena terdapat 71,43 % guru yang terlambat kurang dari 10 menit, atau melebihi target yang telah ditentukan sebesar 65 %.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan reward dan punishment efektif untuk meningkatkan disiplin kehadiran guru dikelas pada kegiatan belajar mengajar.
Data yang diperoleh menunjukan bahwa setelah diadakan penerapan tindakan berupa reward dan punishment, guru yang terlambat lebih dari 15 menit adalah tidak ada dan guru yang terlambat 10 sampai dengan 15 menit sebanyak 4 orang kurang dari 10 menit sebanyak 10 orang guru.
Penerapan reward dan punishment dapat meningkat disiplin guru hadir didalam kelas pada kegiatan belajar mengajar di SMPS PGRI Larantuka. (*)
Referensi
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:Depdiknas