Berita NTT

OJK NTT Sebut Bank NTT Butuh Rp 900 Miliar Untuk Modal Inti Minimum

Dalam aturan OJK, target yang ditetapkan yakni Rp 3 triliun hingga tahun 2024. Kebutuhan modal itu wajib dipenuhi oleh Bank NTT. 

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
Kepala kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Timur, Japarmen Manalu saat ditemui Pos Kupang di Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Rabu,29 Juni 2022. Japarmen Manalu usai diwawancarai 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bank NTT memerlukan Rp 900 miliar untuk memenuhi modal inti minimum. 

Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur ( OJK NTT ) mengungkapkan saat ini modal inti masih kurang dari target. 

Dalam aturan OJK, target yang ditetapkan yakni Rp 3 triliun hingga tahun 2024. Kebutuhan modal itu wajib dipenuhi oleh Bank NTT

Kepala OJK NTT Japarmen Manalu menyatakan pihaknya terus mengawasi Bank NTT. Hingga saat ini, Bank NTT telah mengumpulkan Rp 2,1 triliun untuk pemenuhan modal inti minimum tersebut. 

Baca juga: OJK Sebut Program Bank NTT Dorong Peningkatan Inklusi Keuangan

"Untuk modal inti sampai saat ini Rp 2,1 triliun. Itu  dengan posisi terakhir itu di Juni 2022 jadi tinggal Rp 900 miliar lagi," ucapnya di Alun-alun Kota Kupang, Sabtu 15 Oktober 2022 malam. 

Menurutnya secara bertahap pemenuhan modal inti ini telah dilakukan oleh Bank NTT yaitu dengan dua sumber yakni pertama dari laba dan kedua dari penyertaan modal dari masing-masing pemerintah daerah selaku pemegang saham di Bank NTT

Seandainya dua sumber ini belum memenuhi modal inti minimum yang ditetapkan OJK maka akan dipakai alternatif untuk bekerja sama dengan bank di luar Bank NTT

"Tapi kita prioritaskan yaitu dari pemegang saham di NTT dan kita optimis bakal dicapai," tambah dia. 

Dalam pemenuhan modal inti Bank NTT menurutnya masih banyak waktu yang dibutuhkan yaitu hingga dengan tahun 2024 mendatang dan untuk itu perlu terus diupayakan. 

Ia tetap optimis bank daerah ini dapat memenuhi modal inti karena sejauh ini tidak ada kejadian ekonomi luar biasa yang bisa mempengaruhi perekonomian NTT. Bila terjadi hal tak diinginkan pun juga telah disiapkan opsi lainnya sebagai skenario alternatif melihat ekonomi dunia ke depan. 

Baca juga: OJK Apresiasi Program Ramai Sekali Bank NTT

"Tapi kita optimis kita telah berbicara dengan pemegang saham maupun direksi dan segala macam. Kita juga perlu dukung dalam doa mudah-mudahan tidak ada kejadian yang luar biasa berdampak pada perekonomian kita," kata dia.

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, menyebut Bank NTT akan bekerja keras untuk pemenuhan modal inti Bank NTT yang mencapai Rp 3 triliun pada tahun 2023 atau setahun sebelum tenggat waktu. 

Ia menyatakan ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2021 (RUBS-TB) serta RUPS Luas Biasa 17 Maret 2022 lalu di Labuan Bajo. 

"Dengan progres yang ada kita yakin modal inti Rp 3 triliun itu akan tercapai," sebutnya. (Fan)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved