Berita Manggarai Barat
Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia Diluncurkan di Labuan Bajo
Peluncuran Gradasi di Labuan Bajo ini bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam mengurangi, mengelola dan memilah sampah
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Gerakan sedekah dan kolekte sampah Indonesia atau Gradasi, diluncurkan di Labuan Bajo Manggarai Barat, NTT, Jumat 14 Oktober 2022 sore.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat serta Danone-Aqua.
Peluncuran Gradasi di Labuan Bajo ini bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam mengurangi, mengelola dan memilah sampah dengan menerapkan pendekatan keagamaan.
Program Gradasi ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 dengan 6 masjid penggerak, sekarang sudah ada 100 masjid, 35 gereja, 92 sekolah dan 98 pesantren yang tersebar di wilayah Jawa saja, Gorontalo, Tapanuli, Lombok dan kini di Labuan Bajo.
Baca juga: Bupati Manggarai Barat Sebut Rata-rata 16 Ton Sampah Labuan Bajo Dibuang ke TPA Warloka Setiap Hari
Menurut Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, Labuan Bajo yang telah ditetapkan sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DPS), tentunya banyak tantangan yang dihadapi, salah satunya masalah sampah.
"Ada peningkatan volume sampah dari hari ke hari yang dibuang ke TPA Warloka. Kondisi ini tentu tidak bisa terus dibiarkan, " kata Bupati Edi Endi.
Karenanya, Bupati Edi Endi mengapresiasi langkah yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup bersama UNDP bersama seluruh pihak yang terlibat di dalamnya, yang telah meluncurkan program Gradasi di Labuan Bajo.
"Kita harus merubah mindset masyarakat Manggarai Barat, sehingga pada gilirannya sampah yang dibuang ke TPA semakin berkurang," ungkapnya.
Baca juga: Pelajar di Labuan Bajo Manggarai Barat, Bakti Sosial Pungut Sampah di Pantai Pede
Gerakan sedekah sampah yang turut melibatkan tokoh agama ini, kata Bupati Edi Endi, diharapkan terus digaungkan sehingga menjadi corong untuk bersama meyakinkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Momen hari ini, lewat Gradasi harus terus digaungkan apalagi dilibatkan tokoh-tokoh agama di gereja, maupun masjid dan tentu harapan mereka menjadi corong bersama meyakinkan umatNya untuk tidak membuang sampah.
Sementara, Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3), KLHK, Rosa Vivien menyampaikan, dengan gerakan sedekah sampah ini diharapkan masyarakat mendayagunakan sampah menjadi sesuatu yang bersifat sirkuler ekonomi.
"Sehingga sampah yang di buang ke TPA Warloka tidak terlalu banyak, dan secara tidak langsung meningkatkan ekonomi masyarakat lewat sirkuler ekonomi, " tandasnya.
Baca juga: Bank NTT Bantu Satu Unit Truk Sampah untuk Flores Timur
Acara peluncuran Gradasi ditandai dengan prosesi serah terima kotak sedekah sampah, dan buku panduan pengelolaan sampah kepada rumah ibadah dan sekolah yang menjadi percontohan di Labuan Bajo.
Selain serah terima, juga dilakukan penandatanganan MoU antara Danone AQUA dengan UNDP sebagai bentuk dukungannya dalam upaya pengurangan sampah di Indonesia.