Misa Perdana

“Sesungguhnya Allah Adalah Penolongku, Tuhanlah Yang Menopang Hidupku”, RD Aris Gelar Misa Perdana

RD Marianus Damian Kopong Miten adalah salah satu dari 19 imam yang ditahbiskan YM,Mgr. Piero Piopo, Duat Besar Vatikan Untuk Indonesia.

Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Gerardus Manyela
POS KUPANG.COM
RD ARIS - RD Marianus Damian Kopong Miten yang akrab disapa Romo Aris. 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Gerardus Manyela

POS-KUPANG.COM, KUPANG – RD Marianus Damian Kopong Miten menggelar misa perdana dan misa syukur  pentahbisan iman baru di rumah kediaman orang tuanya, Dominikus Masang Kopong dan Agnes Kewa Tupen di Belo, Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Jumat, 14 Oktober 2022 sore. Misa dengan 14 imam konselebran, itu berlangsung meriah diiringi koor dari paduan suara Paroki Santo Petrus Rasul Tuak Daun Merah (TDM).

Misa perdana bernada syukur itu mengusung thema, Sesungguhnya Allah adalah penolongku, Tuhanlah yang menopang hidupku”. Thema ini tentunya dipilih setelah melalui permenungan dan perjalanan panjang. RD Marianus yang akrab disapa Romo Aris mengisahkan, thema itu mencerminkan perjalanan hidupnya sebagai putra tunggal dari dua bersaudara yang harus melawan budaya dan adat istiadat Adonara dimana anak laki-laki sebagai penerus keturunan keluarga, dengan masuk seminari dan menjalani panggilan menjadi imam.

MISA PERDANA -Misa perdana RD Marianus Damian Kopong Miten di Belo, Jumat, 14 Oktober 2022.
MISA PERDANA -Misa perdana RD Marianus Damian Kopong Miten di Belo, Jumat, 14 Oktober 2022. (POS KUPANG.COM)

Romo Aris dalam cerita singkatnya mengisahkan, dirinya yang lahir di Maumere, 16 Maret 1995 karena ayahnya, Dominikus Masang Kopong adalah seorang guru yang menjar di SMAK St. Gabriel Maumere, kemudian tumbuh dan menjadi desa di Baun, karena ayahnya memilih menjadi PNS dan ditempatkan di Baun. Walau menjadi anak laki-laki tunggal yang jarak lahir dengan kakaknya, Grasiana Tessi Agiasta Dai  Sembilan  tahun, tidak membuat dirinya cengeng dan manja. Dia tumbuh menjadi anaknya mandiri dan tangguh.

Bermodalkan itu, lanjut Romo Aris, setamat SDK Kristus Raja Baun tahun 2006, dirinya melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kupang dan tinggal di kost yang harus mengurus diri sendiri dari makan-minum, mencuci pakaian dan lain-lain, termasuk bebas menentukan pergaulan dan pilihan hidupnya.  Hal itu dapat dijalaninya selama tiga tahun.

Dari kemandirian hidup ini, dirinya merasa terpanggil untuk menjadi seorang imam atau pastor. Tamat SMP, diam-diam dirinya mendaftarkan diri di SMA Seminari Sto Rafael Oepoi diantar oleh salah seorang anggota keluarga, tanpa memberitahukan kepada kedua orang tuanya, Dominikus Masang Kopong dan Agnes Kewa Tupen. Sejak tahun 2009-2012, dirinya mengenyam pendidikan di seminari menengah tersebut. Tahun 2012-2013  dirinya  melanjutkan  studi di Semanari Tinggi  TOR Lo’o Damian Emaus Atambua.

PENJEMPUTAN -RD Marianus Damian Kopong Miten saat dijemput Pastor Paroki Fransiskus dari Assisi BTN, Kolhua Romo Dus Bone dan pastor rekan, Ketua DPP, Adrianus Ceme bersama jajaran, serta keluarga, Jumat, 14 Oktober 2022.
PENJEMPUTAN -RD Marianus Damian Kopong Miten saat dijemput Pastor Paroki Fransiskus dari Assisi BTN, Kolhua Romo Dus Bone dan pastor rekan, Ketua DPP, Adrianus Ceme bersama jajaran, serta keluarga, Jumat, 14 Oktober 2022. (POS KUPANG.COM)

Romo Aris kemudian melanjutkan studi filsafat di Fakultas Filsafat Unwira dari tahun 2014-2018, dan tahun 2018-2020 menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di SMPK Santo  Yoseph Naikoten dan Paroki Santo Petrus Rasul TDM dengan Romo Pembimbing, Amance Ninu di SMP dan Enos Dau di Paroki TDM.

Lanjut Romo Aris, dirinya pernah mendapat goncangan karena sebagian besar keluarga tidak setuju kalau ia melanjutkan pilihan menjadi imam, karena budaya Adonara seorang anak laki-laki harus meneruskan keturunan ayahnya. Karena budaya itu, kedua orangtuannya pernah goyah dan nyaris tidak memberikan restu. Namun seorang pastor menemui kedua orang tuannya dan meyakinkan dengan kata-kata,”Berikan yang terbaik bagi Allah" , yang  meluluhkan hati orangtuannya.   

Bahkan ia pernah melamar kerja di Kementerian Hukum dan HAM dan Kantor Pos Indonesia dan ada nama di Kantor Pos Indonesia.   

Namun, kehendak Tuhan bisa mengalahkan semuannya sehingga ia kembali melanjutkan studi untuk memenuhi panggilan itu.  Dirinya yakin badai itu pasti berlalu, jika Tuhan yang memanggil tidak ada  yang bisa merintanginya.

Memantapkan langkah panggilan, tahun 2020-2022, dirinya melanjutkan studi teologi di Seminari Tinggi Santo Rafael Penfui dan ditahbiskan menjadi Diakon ada 31 Mei 2022 di Kapela Seminari Tinggi Santo Mikael oleh Uskup Weetabula, YM Mgr. Edmund Woga, CSSR.

DI MOBIL -RD Marianus Damian Kopong Mien saat berada di atas mobil menuju lokasi misa perdana, Jumat, 10 Oktober 2022.
DI MOBIL -RD Marianus Damian Kopong Mien saat berada di atas mobil menuju lokasi misa perdana, Jumat, 10 Oktober 2022. (POS KUPANG.COM)

Usai ditahbiskan menjadi Diakon, Romo Aris yang paling muda usia bersama 18 teman lainnya mengikuti kursus di CENTRUM Diakonat Keuskupan Agung Kupang dan menjalani Pastoral Week End di Paroki Santo Gregorius Agung Oeleta dari Juni-Oktober 2022. Dan, tanggal 10 Oktober 2022, dirinya bersama 18 rekannya ditahbiskan menjadi imam oleh YM. Mgr. Pieoro Pioppo, Duta Besar Vatikan Untuk Indonesia didampingi Uskup Agung Kupang, YM. Mgr. Petrus Turang di Gereja Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui.

Romo Aris dan 18 rekannya diberikan kesempatan selama 10 hari berada bersama keluarga untuk merayakan misa perdana dan syukuran di Kota Kupang sambil menunggu SK penempatan oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang.

Dalam kotbahnya pada misa syukuran, Romo Enos mengatakan Romo Aris adalah pribadi yang setia dan selalu siap menjalankan tugas-tugas yang diberikannya selama menjalani TOP di Paroki Santo Petrus Rasul TDM.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved