Berita Belu

Timor Leste Ingin Kerja Sama di Bidang Transportasi Laut, Alor Dilirik Kementerian Perhubungan RI

Kerja sama transportasi laut juga bisa dilakukan karena hal ini sudah menjadi komitmen kedua pemimpin negara yakni Presiden Indonesia

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
BERTEMU - Dirjen Transportasi dan Telekomunikasi Kementerian Perhubungan Timor Leste, Gaspar Araujo saat menerima kedatangan Sesditjen Kementerian Perhubungan RI, Amirulloh di Pelabuhan Dilli, Timor Leste, Selasa 11 Oktober 2022. 

Laporan Reporter POS KUPANG. COM,  Teni Jenahas

POS-KUPANG. COM, ATAMBUA - Pemerintah Timor Leste melalui Kementerian Perhubungan berkeinginan agar setelah kerja sama transportasi darat direalisasikan bisa dilanjutkan lagi dengan kerja sama transportasi laut. 

Sejak tahun 2012, Timor Leste sudah membangun kerja sama dengan Indonesia dalam bidang transportasi udara yang diawali dengan free trade agreement atau perjanjian perdagangan bebas. Kemudian perjanjian kerja sama transportasi darat kali ini diawali dengan Memorandum of Understanding (MoU). 

Selanjut, kerja sama transportasi laut juga bisa dilakukan karena hal ini sudah menjadi komitmen kedua pemimpin negara yakni Presiden Indonesia, Joko Widodo dan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta. 

Baca juga: 2.943 Tenaga Non ASN masuk Data Base Pemkab Belu

Hal ini disampaikan Dirjen Transportasi dan Telekomunikasi Kementerian Perhubungan Timor Leste, Gaspar Araujo saat menerima kedatangan Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Kementerian Perhubungan RI, Amirulloh di Dilli, Timor Leste, Selasa 11 Oktober 2022.

Menurut Gaspar, saat ini Pemerintah Timor Leste dan Indonesia sudah bekerja di bidang transportasi udara dan darat. Selanjut bisa dengan transportasi laut. 

Untuk transportasi udara, jelas Gaspar, ada sejumlah pesawat yang sudah mendarat di Dilli antara lain, Citilink, Batik Air dan Sriwijaya Air. Seminggu empat kali flight. 

"Semingu ada empat flight, hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu. Ada pesawat Citilink, Batik dan Sriwijaya", katanya. 

Sedangkan kerja sama transportasi laut perlu pembicaraan lebih lanjut antara kedua pimpinan negara.
 
"Memang untuk transportasi laut pada Juli 2022 lalu, pernah disinggung oleh Pak Presiden Jokowi. Kita perlu pembicaraan lebih lanjut", katanya. 

Baca juga: Bupati Belu Doakan Kegiatan Uji Coba Rute Kupang-Dilli Berjalan Baik

Menurut Gaspar, pada prinsipnya Timor Leste berkeinginan agar kerja sama di bidang transportasi udara, darat dan laut mesti direalisasikan.  

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Kementerian Perhubungan RI, Amirulloh juga mengatakan, terkait kerja sama di bidang transportasi laut perlu dipersiapkan lagi melalui pembahasan antara kedua negara. Kemenhub RI melirik Kabupaten Alor sebagai daerah potensi untuk membangun kerja sama transportasi laut karena jaraknya dekat dengan Timor Leste

"Terkait dengan transportasi laut perlu kita dipersiapkan lagi melalui pembahasan kedua negara, dan kita tahu kalau kerja sama antara negara, bupatinya harus hadir. Kami lihat Alor itu ternyata sangat dekat jaraknya", kata Amirulloh. 

Katanya, hubungan kekerabatan antara masyarakat Timor Leste dengan Indonesia khususnya di NTT perlu didukung dengan kerja sama transportasi sehingga masyarakat mempunyai pilihan, baik transportasi darat, laut maupun udara. 

"Hubungan Timor Leste dengan Indonesia, NTT, entah Flores atau Timor sudah sangat dekat hubungan saudara atau famili. Saya kiri perlu didukung dengan kerja sama transportasi yang bisa digunakan masyarakat dengan banyak pilihan nanti, bisa lewat darat, laut dan udara", pungkasnya. (jen)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved