Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 9 Oktober 2022, Pergilah, Imanmu Telah Menyelamatkan Engkau
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Pergilah, Imanmu Telah Menyelamatkan Engkau.
Penyembuhan yang berasal dari iman akan Allah membuat seseorang bertobat, seperti yang terjadi atas diri Naaman.
Dia meninggalkan dewa Baal dan menyembah Allah. Katanya “sekarang aku tahu bahwa di seluruh bumi tidak ada
Allah kecuali di Israel (2 Raj. 5:15). Hambamu ini tak lagi akan mempersembahkan kurban bakaran atau kurban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada Tuhan (2 Raj. 5:17)”
Salah satu tanda pertobatan kepada Allah akibat penyembuhan dari penderitaan adalah tahu berterima kasih seperti yang dibuat oleh salah seorang dari sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus. Dia adalah seorang Samaria, “Salah seorang dari mereka ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya (Luk. 17:15).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 9 Oktober 2022, Iman, Ketaatan dan Syukur
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Survei membuktikan bahwa ada banyak orang yang sudah mendapat banyak berkat dari Allah, misalnya penyembuhan, namun tak tahu berterima kasih, sebagaimana dicontohkan oleh sembilan orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus.
Penyembuhan tak menyebabkan pertobatan dalam arti “memuliakan Allah” (bdk. Luk. 17:17-18).
Seringkali ungkapan terima kasih atas berkat dari Allah justru datang dari orang yang dipandang tak beriman.
Orang Yahudi selalu menganggap diri lebih beriman dari orang Samaria namun tidak tahu berterima kasih kepada Allah yang telah menganugerahkan banyak berkat kepada mereka.
Bunda Maria adalah sosok yang sungguh sadar bahwa segala sesuatu yang ia miliki berasal dari Allah. Karena itu ia mempersembahkan seluruh hidupnya, untuk Tuhan dan kemuliaanNya.
Maka hal pertama yang ia lakukan adalah melambungkan nyanyian pujian kepada Tuhan.
Kontemplasi
Segala perkara yang dihadapi dalam hidupnya, Bunda Maria selalu simpan semua itu dalam hatinya. Bunda Maria yakin bahwa Tuhan mempunyai rencana yang baik atas hidupnya. Karena itu apapun pengalaman hidup yang ia alami, baik suka maupun duka, ia menyatakan syukur kepada Tuhan.
Dalam iman kita pun bermadah, "Marilah kita bersyukur kepada Tuhan, Mahapencipta, Mahapenyayang, atas segala anugerahNya yang limpah-limpah.
Doa
Allah Bapa kami yang Mahabaik, kebaikanMu tak ternilai oleh emas atau uang.