Unwira Kupang

Unwira Kupang Gelar Seminar Internasional Bahas Budaya Lokal

Universitas Katolik Widya Mandira disingkat Unwira Kupang menggelar seminar internasional membahas budaya lokal.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
SEMINAR INTERNASIONAL - Seminar Internasional dengan tema internalisasi budaya lokal, yang digelar oleh Unwira Kupang. Kamis 5 Oktober 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Universitas Katolik Widya Mandira disingkat Unwira Kupang menggelar seminar internasional membahas budaya lokal.

Seminar itu digagas Fakultas Pendidikan Unwira Kupang.

Kegiatan berlangsung di aula lantai 4 gedung rektorat Unwira Kupang, Kamis 5 Oktober 2022. 

Dr. Damianus Talok, MA, selaku Dekan FKIP Unwira Kupang, mengatakan, fakultas FKIP ingin menciptakan atmosfir akademik yang terus membaik. Selain pembelajaran hingga pengabdian, dan seminar semacam ini merupakan hal baik. 

Ia menyebut, seminar internasional ini akan membawa dampak baik bagi dosen dan mahasiswa. Damianus berujar kalau seminar itu dihadiri oleh tiga pembicara seperti Pater Vinsen Adigunawan, SVD dari Jerman. Ia merupakan doktoral di salah satu universitas antropologi di Jerman. 

Ada juga salah satu peneliti asal Amerika Serikat dan Yosep Undung selaku akademisi di Philipina. Selain itu ada juga lulusan dari Unwira Kupang yang ikut menjadi pembicara di seminar internasional kali ini. 

"Kami merasa seminar ini perlu dilaksanakan sehingga mereka bisa berbicara menyampaikan gagasan mereka," sebutnya. 

Damianus berkata, tujuan lain dari seminar yakni memicu kecintaan terhadap budaya lokal. Ini sejalan dengan visi dari Unwira Kupang yakni menggali budaya lokal. Sehingga dengan seminar ini dapat membangun prespektif baru dalam budaya. 

Baginya NTT begitu kaya dengan budaya. Menurutnya, tema kegiatan itu yakni musik, pendidikan, kebudayaan dan tradisi dengan sub tema internalisasi budaya lokal sebuah jembatan yang menjadi penghubung dunia pendidikan. 

Baca juga: Unwira Kupang Lepas Wisudawan Melalui Misa Perutusan 

Kegiatan melibatkan lebih dari 200 peserta dan dibuka oleh Rektor  Unwira Kupang Philipus Tule, SVD. Damianus menyebut, pihaknya tertarik dengan budaya lokal untuk diangkat dalam seminar. Sebab, dalam pandangan, budaya lokal bisa membantu belajar bagi pendidik. 

Lewat seminar ini juga diharapkan bisa dilakukan penelitian untuk merancang sebuah model pembelajaran sesuai dengan budaya lokal. Baginya ini akan lebih mempercepat pengetahuan dari sasaran penerima bahan ajar. 

Dengan melibatkan mahasiswa dan dosen sebagai peserta seminar, maka penelitian dan kesadaran tentang budaya lokal sebagai perangkat belajar akan lebih ditingkatkan. 

"Misalnya permainan lokal yang membutuhkan perhitungan. Ada dadu yang dibuat dalam kotak-kotak kayu itu kita di kampung banyak. Belum lagi ditempat lain yang orang pukul-pukul bambu dan dia lompat keluar. Itu kan bisa dihitung time, ritme waktu yang pas. Itu bisa menjadi sesuatu yang penting bagi anak-anak," ujarnya. 

Baca juga: Video Viral Instagram, Kisah Perjuangan Ored Jadi Sarjana Arsitektur Unwira Kupang NTT

Ia menerangkan, tarian dengan memukul bambu itu, orang akan menghitung benar agar kaki dari penari tidak terkena pukulan bambu. Ini merupakan sebuah ukuran musikal. Ada juga permainan dadu yang lebih menggunakan hitungan matematis. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved