Liga 1 Tragedi Kanjuruhan

Liga 1 Tragedi Kanjuruhan, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam Beberkan Temuan

Tragedi Kanjuruhan, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam membeberkan temuan kerusuhan suporter seusai laga Liga 1 Arema FC vs Persebaya

Editor: Kanis Jehola
TRIBUNNEWS.COM
TEMUAN KOMNAS HAM - Tragedi Kanjuruhan, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam membeberkan temuan terkait kerusuhan suporter seusai laga Liga 1 Arema FC vs Persebaya, di Stadion Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022. Tampak polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter seusai laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. 

Hal tersebut sehubungan dengan upaya sistematis dari aparat bersenjata yang berujung pada jatuhnya korban secara masif.

Baca juga: Liga 1 Tragedi Kanjuruhan, Semua Liga PSSI Dihentikan, Jokowi Telepon Presiden FIFA

Setelah itu pun, upaya sistematis untuk membungkam para saksi Tragedi Kanjuruhan terjadi, sebagaimana dikonfirmasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Malang.

Kepada LBH Malang, para saksi itu mengakui bahwa para korban selamat kini sangat rentan atas teror dan intimidasi.

"Ada upaya membersihkan bukti-bukti. Negara harus turun, Presiden Joko Widodo harus turun, ada unsur pelanggaran HAM," kata Julius kata Julia dalam jumpa pers Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan, Rabu (5/10/2022).

"Tinggal diidentifikasi apakah ada komando sehingga memenuhi unsur pelanggaran HAM berat. Konteks pelanggaran HAM kuat sekali, sehingga perlu diusut," imbuhnya.

Julius menilai, tembakan gas air mata yang dilontarkan aparat memenuhi unsur kesengajaan, ditembakkan dalam saat yang sama. Sehingga, patut diselidiki apakah terdapat komando di baliknya.

Peneliti Imparsial, Hussein Ahmad, menyoroti Kapolda Jawa Timur Nico Afinta yang memberi komentar tak lama setelah tragedi terjadi, bahwa penggunaan gas air mata sudah sesuai prosedur.

Nico dianggap patut diperiksa oleh TGIPF, terlebih Polda Jawa Timur yang membawahi Brimob yang ditugaskan di Stadion Kanjuruhan.

Sedangkan dalam kerusuhan ini, Polri telah mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat, sembilan anggota Brimob, dan 28 anggota polisi diklaim menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Liga 1 Tragedi Kanjuruhan, Polres Manggarai Timur dan Komunitas Pecinta Sepak Bola Doa Bersama

"Kapolda kan harus diperiksa itu. Brimob kan anak buah dia semua. Bagaimana mungkin anak buahnya brutal, komandannya bilang sesuai prosedur," kata Hussein dalam jumpa pers.

Serukan Perdamaian

Massa suporter berbagai klub sepak bola se-Pulau Jawa berkumpul di halaman parkir Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta, Selasa (4/10/2022).

Mereka menyepakati dan menyerukan perdamaian di sepak bola Indonesia.

Pertemuan diawali dengan shalat gaib dan doa bersama untuk para korban Tragedi Kanjuruhan. Beberapa elemen suporter yang hadir antara lain, Brajamusti dan The Maident (Yogyakarta), Paserbumi (Bantul), Slemania dan BCS (Sleman), Pasoepati, Ultras, dan GK Samber Nyawa (Solo), Panser Biru dan Snex (Semarang), Aremania (Malang), Bonek (Surabaya), The Jakmania (Jakarta), serta Bobotoh dan Viking (Bandung).

Presiden RI Joko Widodo meminta pengungkapan Tragedi Kanjuruhan lebih cepat dari sebulan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved