Capres 2024

Kader NasDem Persilahkan KPK Usut Formula E, Tapi Jangan Kriminalisasikan Anies Baswedan

Kader Partai NasDem, Zulfan Lindan mempersilahkan KPK mengusut tuuntas dugaan penyimpangan uang negara dalam ajang Formula E tapi harus sesuai syarat.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
JANGAN KRIMINALISASIKAN - Kader NasDem Zulfan Lindan mempersilahkan KPK mengusuf dugaan penyalahgunaan keuangan negara dalam iven Formula E yang telah berlangsung dj Jakarta belum lama ini. Akan teapi Zulfan juga mengingatkan lembaga antirasuah tersebut agar tidak mengkriminalisasikan Anies yang adalah Gubernur DKI Jakarta dan Capres 2024 dari Partai NasDem. 

POS-KUPANG.COM - Kader NasDem, Zulfan Lindan mempersilahkan KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi ) mengusut tuuntas dugaan penyimpangan uang negara dalam ajang Formula E yang berlangsung di Jakarta belum lama ini.

Akan tetapi, jangan karena spirit membongkar dugaan korupsi pada Formula E, lantas KPK secara sepihak mengkriminalisasikan Anies Baswedan yang adalah Gubernur DKI Jakarta dan calon presiden dari Partai NasDem.

"Saya kira begini, KPK silakan saja melakukan proses hukum atas dugaan terjadinya penyimpangan dalam ajang Formula E, selama syarat-syaratnya terpenuhi," ujarnya.

Zulfan Lindan melontarkan pernyataan tersebut ketika ditemui awak media di kawasan Jakarta Selatan, Rabu 5 Oktober 2022.

Baca juga: Anies Baswedan Dicalonkan Partai NasDem untuk Pilpres 2024, PA 212 Malah Keberatan

Zulfan Lindan mengungkapkan hal tersebut merespon upaya kriminalisasi KPK terhadap Anies Baswedan yang pada Senin 3 Oktober 2022 dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem, Surya Paloh.

Untuk diketahui, Anies Baswedan yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 16 Oktober 2022 ini, telah dideklarasikan menjadi calon presiden dari Partai NasDem.

Sementara pada kasus yang sedang dibidik oleh KPK itu, Mantan Mendikbud RI itu merupakan salah satu pejabat yang dipanggil dan diperiksa oleh penyidik KPK.

TAK TERPENGARUH - Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan KPK tak akan terpengaruh oleh deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. KPK akan terus mengusut kasus dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam ajang Formula E.
TAK TERPENGARUH - Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan KPK tak akan terpengaruh oleh deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. KPK akan terus mengusut kasus dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam ajang Formula E. (POS-KUPANG.COM)

Anies Baswedan memang telah memenuhi panggilan penyidik KPK, dengan datang sendirian ke Gedung Merah Putih tersebut.

Bahkan seusai memberikan keterangan kepada penyidik, Anies Baswedan mengatakan kepada awak media bahwa dirinya senang bisa memberikan kontribusi pikiran untuk menegakkan hukum di Tanah Air.

Belakangan ini, sejumlah pihak tetap menyoroti Formula E dengan menyebutkan bahwa ada indikasi korupsi dalam penyelenggaraan iven internasional tersebut.

Terhadap fakta itulah, Zulfan Lindan angkat bicara. Lindan mempersilahkan KPK untuk memrosesnya asalkan tidak dilandasi spirit kriminalisasi.

"Jadi KPK itu bicaranya dari sudut hukum dan tidak boleh ada kesan kriminalisasi terhadap Kasus ini," tandas Zulfan.

Dia juga menyebutkan bahwa pihaknya sama sekali tidak mempermasalahkan KPK yang sedang memproses kasus tersebut. Akan tetapi, katanya, asalkan memenuhi syarat untuk proses hukum.

"Saya kira begini, KPK silakan saja melakukan proses hukum selama syarat-syaratnya terpenuhi," tandasnya.

Baca juga: Pilpres 2024, Prabowo Siap Hadapi Anies Baswedan, Sandiaga Uno Cocok Jadi Cawapres

Sebelumnya, dugaan politisasi dan kriminalisasi dalam kasus Formula E mencuat setelah rilisnya laporan Koran Tempo.

Dalam laporan itu, Ketua KPK Firli Bahuri disebut memaksa agar Gubernur DKI Jakarta ditetapkan sebagai tersangka.

Menurut laporan itu, hasil gelar perkara yang dilakukan tim penyelidik pada Rabu (28/9/2022) lalu berkesimpulan kasus itu belum cukup bukti untuk dilanjutkan ke tahap penyidikan.

Namun, Firli disebut meminta agar kasus tersebut naik ke tahap penyidikan dan menetapkan Anies sebagai tersangka sebelum dideklarasikan jadi capres.

NasDem Deklarasi Anies

Sementara, Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres pada pilpres 2024 mendatang.

Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengatakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu merupakan terbaik dari yang terbaik.

"Inilah mengapa akhirnya NasDem memilih sosok Anies Baswedan. Kami mempunyai keyakinan-keyakinan, pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro, sejalan dengan apa yg kami yakini," kata Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2022.

Baca juga: Novel Bamukmin Minta Klarifikasi Surya Paloh Pasca Deklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres 2024

Paloh meyakini Indonesia menjadi negara yang bermartabat jika Anies terpilih menjadi Presiden RI.

"Kami ingin menitipkan perjalanan bangsa ini ke depan, insya Allah jika saudara Anies Rasyid Baswedan terpilih jadi presiden nanti, pimpinlah bangsa ini jadi bangsa yang lebih bermartabat, bangsa yang mampu membentuk karakter sejatinya," ujarnya.

Kalau Mantap dengan AHY Kenapa Tidak?

Pada bagian lain, Zulfan Lindan juga mengatakan bahwa Partai NasDem menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk mencari calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampinginya pada Pilpres 2024.

Bahkan NasDem juga belum memastikan apakah cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan itu berasal dari mitra NasDem, yakni Partai Demokrat dan PKS ( Partai Keadilan Sejahtera ).

Dikatakannya, hingga saat ini Anies belum berkomunikasi dengan kedua partai tersebut untuk membicarakan sosok cawapres yang bak berduet dengannya.

"Belum tahu juga kita karena Anies belum membicarakan dengan mereka (soal cawapres)," kata Zulfan di kawasan Jakarta Selatan, Rabu 5 Oktober 2022.

Terkait Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang santer disebut bakal mendampingi Anies, Zulfan menyebut bahwa hal itu tergantung keduanya cocok atau tidak.

CALON PRESIDEN - Anies Baswedan telah dideklarasikan jadi calon presiden oleh Partai NasDem. Pendeklarasian itu dilakukan sebelum Gubernur DKI Jakarta ini mengakhiri jabatannya pada 16 Oktober 2022 mendatang. Dengan deklarasi tersebut, maka langkah Anies Baswedan menjadi Capres 2024 semakin terbuka lebar.
CALON PRESIDEN - Anies Baswedan telah dideklarasikan jadi calon presiden oleh Partai NasDem. Pendeklarasian itu dilakukan sebelum Gubernur DKI Jakarta ini mengakhiri jabatannya pada 16 Oktober 2022 mendatang. Dengan deklarasi tersebut, maka langkah Anies Baswedan menjadi Capres 2024 semakin terbuka lebar. (POS-KUPANG.COM)

"Kita enggak bicara enggak setuju. Kalau Anies mantap dengan AHY kenapa tidak?" tanya Zulfan.

Lebih lanjut, Zulfan menuturkan semua rekomendasi dari setiap kader maupun NasDem, PKS, dan Demokrat terkait cawapres akan diuji lagi nantinya.

"Ini kan bicara cocok enggak cocok, ini kan pilihan apakah kepilihan saya cocok dengan pilihan partai atau pilihan tiga partai itu. Kan masih diuji lagi," imbuhnya.

Baca juga: Puan Maharani dan AHY Bertemu Lagi, Tapi Peluang Koalisi PDIP-Demokrat Sangat Kecil

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membebaskan Anies untuk menentukan cawapres pendampingnya di 2024.

"Soal cawapres kalau NasDem ya udah kasih otoritas sama Bung Anies. Bagaimana kita tiba-tiba pilih cawapres yang enggak cocok sama dia. Itu namanya cari penyakit," kata Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Senin 3 Oktober 2022.

Paloh menuturkan hal itu guna menghindari disharmonis antara capres dan cawapres yang diusung nantinya.

"Ketika yakin pilih capres kita harus yakin pilih kesempatan ke dia untuk pilih cawapres," ujarnya.

Surya Paloh menganggap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu merupakan sosok terbaik dari yang terbaik.

"Inilah mengapa akhirnya NasDem memilih sosok Anies Baswedan. Kami mempunyai keyakinan-keyakinan, pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro, sejalan dengan apa yg kami yakini," ucap dia.

Paloh meyakini Indonesia menjadi negara yang bermartabat jika Anies terpilih menjadi Presiden RI.

"Kami ingin menitipkan perjalanan bangsa ini ke depan bangsa ke depan, insya Allah jika saudara Anies Rasyid Baswedan terpilih jadi presiden nanti, pimpinlah bangsa ini jadi bangsa yang lebih bermartabat, bangsa yang mampu membentuk karakter daripada bangsa ini sejatinya," ujarnya.

Baca juga: Gibran Puji AHY Setinggi Langit: Beliau di Atas Saya, Ketua Umum, Kalau Aku Ini Level Terendah

Paloh mengungkapkan pembangunan bangsa Indonesia tidak hanya dilakukan melalui aspek fisik semata melainkan pembangunan karakter.

"Itu diperlukan dan akan kita perlukan yang tidak kalah lagi diperlukan adalah nation and character building membangun karakter bangsa," ungkapnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved