Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 27 September 2022, Santo Vinsensius a Paulo: Peduli pada Fakir Miskin
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Santo Vinsensius a Paulo: Peduli pada Fakir Miskin.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Santo Vinsensius a Paulo: Peduli pada Fakir Miskin.
RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk Spiritualitas Santo Vinsensius a Paulo, bertepatan dengan peringatannya hari ini.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 27 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Hari ini Gereja memperingati Santo Vinsensius a Paulo, Imam. Fokus pelayanan pastoralnya ialah kepedulian pada fakir miskin yang menderita.
Semangat kerasulan khas orang kudus ini dilanjutkan dan dihidupi oleh anggota Kongregasi Misi dan Kongregasi Putra-Putri Kasih yang didirikannya.
Bersama para pengikut Santo Vinsensius a Paulo, kita perkuat kepedulian dan pelayanan kita kepada fakir miskin yang menderita. Pada merekalah kita jumpai Tuhan yang menanggung banyak penderitaan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 26 September 2022, Melayani dengan Hati
Kita mau belajar bersama Santo Vinsensius a Paulo. Ia punya perhatian yang besar pada anak-anak seminaris calon imam Tuhan, anak-anak yatim piatu dan orang yang miskin.
Ada 5 Spiritualitas yang diajarkan oleh Santo Vinsensius a Paulo:
1. Sederhana
2. Rendah hati
3. Lemah lembut
4. Matiraga
5. Semangat untuk keselamatan jiwa-jiwa
Doa Santo Fransiskus Assisi yang tekenal adalah, Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai, bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 27 September 2022, Bagaimana Rasanya Kalau Ditolak
Penolakan, kebencian, penghinaan, kekerasan, ketidakadilan yang kita rasakan di dalam hidup ini, cenderung mendorong kita mencari cara untuk melampiaskan amarah atau membalas perbuatan mereka yang telah menyakiti hati kita.
Seperti yang dialami Yesus dalam Injil Lukas hari ini. Yesus ditolak oleh orang Samaria. Para murid menjadi geram dan ingin segera menghukum orang Samaria (Luk 9:51-56).
Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata, "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?
Yesus Maha Kasih. Ia tidak membalas penolakan itu dengan hukuman, melainkan dengan kasih. Ia tetap mengasihi siapa saja bahkan mereka yang telah menolak, menganiaya dan mengkhianati Dia.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 27 September 2022, Allah Bekerja untuk Kemenangan Kita
Kasih Tuhan tak terbatas bagi kita. Kita diajak untuk menyebarluaskan kasih Tuhan itu kepada sesama yang ada di sekitar kita. Mulai dari orang yang dekat dengan kita, mereka yang lemah, miskin dan papa, sampai pada orang-orang yang pernah menyakiti kita.
Membalas air tuba dengan air susu bukanlah perkara yang mudah. Tuhan telah menjadikan kita anak-anak-Nya, maka kita perlu secara nyata untuk meneladani sikap-Nya, menyebarkan kasih-Nya kepada orang banyak.
Perlahan tapi pasti, kita mulai mau untuk memaafkan, mendoakan dan memperbaiki relasi dengan mereka yang telah menyakiti hati kita.
Marilah kita mohon rahmat Allah agar kita semakin dimampukan dan dikuatkan untuk menjadi saluran kasih-Nya bagi sesama, menjadi pembawa damai-Nya bagi mereka yang memerlukannya.
Santo Vinsensius, doakanlah kami. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 27 September 2022

Bacaan Pertama: Ayub 3:1-3.11-17.20-23
Mengapa orang malang diberi terang?
Bacaan dari Kitab Ayub:
Dalam kemalangannya, Ayub membuka mulut dan mengutuki hari kelahirannya, katanya, “Biarlah hilang lenyap hari kelahiranku, dan malam yang mengatakan, ‘Seorang anak laki-laki telah ada dalam kandungan’.
Mengapa aku tidak mati waktu lahir?
Atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?
Mengapa ada pangkuan yang menerimaku?
Mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu?
Andaikata semua itu tidak ada, aku sekarang berbaring dengan tenang.
Aku tertidur dan dapat beristirahat bersama para raja dan para penasihat di bumi, yang mendirikan kembali reruntuhan bagi dirinya; atau bersama para pembesar yang mempunyai emas, yang memenuhi rumahnya dengan perak.
Mengapa aku tidak seperti anak gugur yang disembunyikan, seperti bayi yang tidak melihat terang?
Di sanalah orang jahat berhenti menimbulkan huru-hara; di sanalah mereka yang kehabisan tenaga mendapatkan istirahat.
Mengapa orang malang diberi terang dan orang yang pedih hati dibiarkan hidup?
Mereka menantikan maut, yang tak kunjung datang, mereka mengejarnya lebih daripada menggali harta terpendam; bila mereka menemukan kubur, mereka bersukaria dan bersorak-sorai dengan gembira.
Mengapa dibiarkan hidup orang yang tidak tahu mesti ke mana? Orang yang dikepung oleh Allah?”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 88:2-3.4-5.6.7-8
Refr. Semoga doaku sampai ke hadirat-Mu, ya Tuhan.
1. Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku; sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.
2. Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan. Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.
3. Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
4. Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku, telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar.
Bait Pengantar Injil: 1Sam 3:9; Yoh 6:68c
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Bersabdalah, ya Tuhan, sebab hamba-Mu mendengarkan. Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.
Bacaan Injil: Lukas 9:51-56
Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Ketika hampir genap waktunya diangkat ke surga, Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.
Diutus-Nya beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk sebuah desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
Tetapi orang-orang Samaria di situ tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata, “Tuhan, bolehkah kami menurunkan api dari langit untuk membinasakan mereka?”
Tetapi Yesus berpaling dan menegur mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian inginkan. Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkannya.”
Lalu mereka pergi ke desa lain.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS