KKB Papua

KKB Terus Tebar Hoaks, Warga Papua Makin Tak Percaya dan Menyebutnya Gerombolan Teroris

Upaya KKB Papua terus menebar kebohongan atau kabar hoaks tidak mampu meyakinkan masyarakat Papua.

Editor: Agustinus Sape
Tribun-Papua.com/ Ridwan Abubakar
KKB PAPUA - Ilustrasi Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua. Mereka kerap menebar kabar hoaks sehingga masyarakat makin tak percaya dan menyebut mereka gerombolan teroris. 

POS-KUPANG.COM - Upaya Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua terus menebar kebohongan atau kabar hoaks tidak mampu meyakinkan masyarakat Papua.

Sebaliknya, masyarakat Papua makin tidak percaya setelah mengetahui kebohongannya. Mereka pun berani menyebut mereka gerombolan teroris.

Warga Kabupaten Intan Jaya tak percaya begitu saja pada informasi yang disebar KKB Papua, bahkan mereka berani menyebut KKB Papua sebagai gerombolan teroris.

Pengakuan ini berawal saat beredar kabar hoaks KKB Papua mengaku berhasil menyerang markas dan menembak prajurit TNI.

Melansir dari instagram @kodam17, Dipastikan HOAX pemberitaan di Media Sosial (Medsos) dan Media Online terkait berita klaim Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyerang Pos dan menembak mati dua Prajurit TNI di Titigi Kabupaten Intan Jaya, Senin 19 September 2022.

Warga Kabupaten Intan Jaya untungnya tak mudah terhasut dengan berita hoaks tersebut dan lebih percaya TNI-Polri.

"Sudah tepat KST dan KKB disebut gerombolan teroris," ungkap salah satu warga yang tidak ingin disebut namanya.

Saat dikonfirmasi terkait kejadian sebenarnya di wilayah Titigi Intan Jaya, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H. menjelaskan bahwa Prajurit TNI tetap melaksanakan tugas seperti biasanya untuk menciptakan situasi keamanan lebih kondusif.

"Bersama Aparat Keamanan lainnya, bersama komponen lainnya beserta masyarakat bahu-membahu bersinergi mewujudkan keamanan dan kedamaian untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah Papua," jelas Kapendam XVII/Cenderawasih.

Baca juga: KKB Terus Bikin Konflik di Papua, Tiga Pemasok Ratusan Amunisi dan Senjata Jadi Tersangka

Seperti diketahui bersama, adanya pengakuan dari Lewis Kogoya di salah satu media online bahwa kelompoknya menyerang Pos keamanan di Titigi Kab. Intan Jaya.

Terkait pernyataan tersebut, Kapendam XVII/Cenderawasih berharap yang mengatasnamakan mewakili gerombolan KKB Papua untuk sadar bahwa tindakan menyebar HOAX adalah tidak baik dan melanggar hukum, terlebih untuk gerombolan teroris.

"Harapan saya, mereka segera sadar. Oleh karenanya kepada gerombolan KST/KKB agar segera sadar dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," tegas Kapendam XVII/Cenderawasih.

"Saya berterima kasih kepada Masyarakat di Titigi Kab. Intan Jaya yang paham dan mengerti pentingnya persatuan dan Kesatuan NKRI.

Sehingga bersama-sama TNI Polri dan seluruh elemen lainnya membangun Papua" tutup Letkol Kav Herman.

Baca juga: KKB Sebagai Pelabelan Ditolak, Keluarga Korban Mutilasi di Mimika Papua Ajukan Dua Tuntutan

Sebelumnya, KKB Papua menebar kebohongan di Kabupaten Maybrat dengan mengatakan bahwa KKB Papua telah melakukan penyerangan terhadap PJ Bupati Maybrat, Bernhard E Rondonuwu.

Hal ini diungkapkan oleh Jubir OPM Sebby Sambom.

Namun, Kapendam XVIII/Kasuari, Letkol Inf Batara Alex Bulo, S.Hub.Int., dalam siaran persnya kepada media, Selasa 20 September 2022, dengan tegas menyampaikan bahwa yang disampaikan Sebby Sambom semuanya bohong.

"Sekali lagi saya tegaskan bahwa tidak ada penyerangan dari KKB Papua kepada Pj. Bupati Maybrat beberapa waktu ini,” ujar Letkol Batara, melansir dari laman kasuari18-tniad.mil.id.

Menurut Kapendam, ia memastikan hal ini setelah mengkonfirmasi betul tidaknya informasi tersebut kepada Dandim 1809/Maybrat, Letkol Inf Harry Ismail S.IP lewat komunikasi telepon.

“Kami sudah mengecek dan mengkonfirmasi langsung kepada Dandim 1809/Maybrat dan disampaikan bahwa tidak ada kejadian tersebut, disinyalir bahwa ini adalah satu upaya provokasi yang terus dilakukan oleh kelompok-kelompok atau orang-orang yang ingin membuat kondisi tidak aman, perbuatan itu diyakini semata untuk menimbulkan kepanikan”.

“Kepada masyarakat Papua Barat khususnya di Kabupaten Maybrat agar tidak terprovokasi dan tidak termakan atas isu-isu yang dapat mengakibatkan kegaduhan serta menimbulkan situasi yang tidak kondusif,” ucap Kapendam.

Baca juga: KKB Papua Ingin Balas Dendam Atas Kematian Anggotanya Dimutilasi Oknum TNI di Nduga Papua

Berdasarkan keterangan Dandim 1809/Maybrat, untuk situasi wilayah sampai sekarang aman dan terkendali, semua aktivitas Pemerintahan dan kemasyarakatan hingga saat ini masih berjalan baik dan kondusif.

“Kami menghimbau, seluruh masyarakat jangan terprovokasi oleh cara-cara KKB Papua yang menghembuskan berita bohong dan menyesatkan diberbagai media yang ada.

Masyarakat perlu hati-hati dan mewaspadai upaya-upaya dari KKB Papua yang membuat suasana resah ditengah masyarakat.

Masyarakat tidak boleh terpengaruh berita-berita hoax karena sejatinya aparat TNI dan Polri pasti akan menelusuri siapa pelakunya dan terus berkerja memberikan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, Viral KKB Papua di Maybrat mengaku telah menduduki sekolah SD hingga mengibarkan bendera bintang kejora di sana.

Pengakuan ini diungkapkan oleh Jubir OPM Sebby Sambom.

Menurut Sebby, penyerangan tersbeut dilakukan oleh KKB Papua pimpinan Denny Mos.

Mereka mengibarkan bendera bintang kejora di SD Kisor, sekira pukul 08.00 WIT, Sabtu 17 September 2022.

Sebby juga mengatakan, aksi ini dilakukan KKB Papua karena Penjabat (Pj) Bupati Maybrat masuk di wilayah perang dan paksa buka sekolah.

"Distrik Aifat Selatan dan Distrik Aifat Timur Tengah, terjadi pembukaan sekolah oleh militer (TNI dan Polri) bersama Pj Bupati Maybrat," ujar Sebby.

Seperti dilansir dari TribunPalu.com dalam artikel 'Penampakan KKB Papua Duduki Gedung SD di Maybrat, Kibarkan Bendera Bintang Kejora di Depan Sekolah'.

Mereka masuk di wilayah Kampung Sori dan Kampung Kisor, Maybrat.

"Pj Bupati Maybrat telah masuk di wilayah perang dengan menggunakan kekuatan penuh pasukan militer dan polisi indonesia," tuturnya.

"Mereka memaksakan diri untuk buka sekolah yang sudah satu tahun lebih di tutup."

Menyikapi hal ini, pasukan KKB Papua telah melakukan tembakan peringatan dan menduduki gedung SD Kisor.

"Selanjutnya mereka kibarkan bendera bintang fajar dan bertahan sampai laporan ini diumumkan," ungkapnya.

Pengibaran ini dibuat sehingga Pj Bupati dan aparat TNI-Polri yang awalnya mau menuju sekolah batal meneruskan perjalanan.

"Iya benar sampai sekarang pukul 16.00 WIT, bendera masih berkibar di tiang depan sekolah SD Kisor," imbuhnya.

Setelah mengibarkan bendera, ungkap Sebby, pasukan Arnoldus Koccu juga mengeluarkan tembakan sekaligus meneriaki yel-yel di depan sekolah.

Baca juga: Aksi Brutal KKB Papua Tembak Mati Pekerja Proyek di Sugapa, Undius Kogoya Bertanggungjawab

Saat dikonfirmasi terpisah Kapolres Maybrat AKBP Gleen Rooi Molle mengaku belum mengetahui pengibaran bendera bintang kejora di SD Kampung Kisor.

"Saya juga baru dapat info ini, kita masih telusuri-telusuri ini," jelas Gleen.

Dia mengaku baru pulang dari Distrik Ayamaru, untuk pemakaman seorang anggotanya yang mengalami kecelakaan lalu lintas.

Ia membantah, terkait ada kunjungan Pj Bupati Maybrat.

"Itu tadi Kabid Humas sudah konfirmasi, saya bilang tidak ada kunjungan pak Pj kesitu, kalau ada saya kan ikut juga," pungkasnya.*

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul KKB PAPUA Sia-sia Tebar Kebohongan, Warga Intan Jaya Tak Percaya dan Sebut Mereka Gerombolan Teroris

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved