Pilpres 2024
Pilpres 2024, PKS dan Demokrat DKI Belum Ada Kepastian Dukung Anies Baswedan Capres
PKS dan Partai Demokrat DKI Jakarta belum ada kepastian untuk mengajukan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2024
Secara etika, sulit bagi NasDem berkoalisi untuk Pemilu 2024 dengan partai yang kini berada di luar pemerintahan.
"Ada konsekuensi politik yang harus diperhitungkan. Apakah ketika kemudian bergabung dengan partai-partai oposisi, katakanlah PKS dan Demokrat, etikanya kan dia harusnya keluar dari koalisi," kata Yunarto kepada Kompas.com, Selasa 20 September 2022.
"Pertanyaannya, apakah Nasdem sudah siap?" tuturnya.
Tak hanya itu, kata Yunarto, sejak lama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh punya kedekatan personal dengan Presiden Jokowi.
Baca juga: DPRD DKI Jakarta Resmi Usulkan Pemberhentian Anies Baswedan, PDIP Ungkit Janji Belum Terwujud
Situasi ini dinilai kian menyulitkan NasDem untuk mengumumkan koalisi mereka bersama partai opisisi.
"Kita tahu hubungan personal antara SBY dengan Jokowi juga dari Pemilu 2014 sudah sangat dekat. Bukan hanya dalam konteks politik, bahkan sering disebut sebagai adik kakak kalau menurut istilah Surya Paloh," ujar Yunarto.
Oleh karenanya, Yunarto menilai, pernyataan-pernyataan menyerang pemerintah yang kerap dilontarkan Demokrat dan PKS menjadi beban tersendiri bagi NasDem.
Di satu sisi, NasDem tengah menjajaki kedua partai itu. Di saat bersamaan, partai besutan Surya Paloh tersebut masih menjadi bagian dari pemerintah itu sendiri.
Bagi Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan, tak ada beban jika mereka mengkritik pemerintah.
Sebaliknya, sentilan-sentilan keduanya ke pemerintah bisa merugikan dan membuat NasDem serba salah.
"Ketika yang diserang adalah pemerintah, artinya kan bagian di antaranya adalah koalisi partai, termasuk NasDem. Itu yang menurut saya menyulitkan Nasdem," ucap Yunarto.
Meski begitu, lanjut Yunarto, dinamika ini tetap tak menutup kemungkinan ketiga partai untuk berkoalisi pada pemilu nanti.
Sebagaimana diketahui, PKS, Demokrat dan Nasdem sejak lama saling melakukan penjajakan untuk kepentingan Pemilu 2024.
Baru-baru ini, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, rencana pembentukan koalisi partainya dengan PKS dan Demokrat semakin menguat.
Bahkan, dia menyebut, persentase keberhasilannya bisa dikatakan berada di angka 80 persen.
“Bisa jadi (80 persen) kalau kesepakatan beberapa hal terpenuhi. Di sanalah kemudian seni diplomasinya ya tentu ada beberapa hal yang terus menerus dibicarakan,” kata Willy ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 19 September 2022.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com/kompas.com
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS