Doa Harian Katolik
Teks Lengkap Ibadah Sabda Pekan Biasa XXV Tahun C, Minggu 18 September 2022
Teks lengkap Ibadah Sabda ini disiapkan oleh RP. Petrus Cristologus Dhogo SVD, menurut urutan Ibadah Sabda mulai dari Pembukaan hingga Penutup.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada
seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara.
Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa
bendahara itu menghamburkan miliknya. Lalu ia
memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya:
Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah
pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab
engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.
Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang
harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari
jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku
tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang
akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari
jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan
menampung aku di rumah mereka. Lalu ia
memanggil seorang demi seorang yang berhutang
kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama:
Berapakah hutangmu kepada tuanku? Jawab orang
itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada
orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat
surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh
tempayan. Kemudian ia berkata kepada yang
kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu:
Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu:
Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain:
Delapan puluh pikul. Lalu tuan itu memuji
bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah
bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini
lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anakanak terang. Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah
persahabatan dengan mempergunakan Mamon
yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat
menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah
abadi."
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia
setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan
barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara
kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara
besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal
Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan
mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang
lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu
sendiri kepadamu?
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua
tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang
seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia
kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang
lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan
kepada Mamon." Semuanya itu didengar oleh
orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan
mereka mencemoohkan Dia.
P : Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]
12. RENUNGAN SINGKAT
Dalam bacaan Injil tadi, kita mendengarkan Yesus
memberikan satu perumpamaan dan kemudian
ditutup dengan nasihat atau pengajaran. Kita akan
melihat perumpamaan tersebut lalu mendalami
pengajaran Yesus pada bagian akhir.
Pertama, bendahara yang tidak jujur. Jika kita
membaca perumpamaan ini, bendahara itu sampai
pada akhirnya juga tidak jujur. Ia tidak dapat
mengelola harta kekayaan tuannya dengan baik.
Bahkan ia sampai lupa berapa piutang yang
diberikannya kepada orang lain. Kemudian ia menulis
ulang utang-utang tersebut agar kelak ia bisa diterima
oleh mereka. Tindakan ini sudah tentu salah. Namun,
Yesus memujinya karena ia cerdik memanfaatkan
harta agar ia bisa mendapatkan tumpangan untuk
hidupnya.
Kita pun diajak untuk tidak menggantungkan seluruh
hidup kita pada harta. Pada akhirnya, kita akan
meninggalkan semua harta benda kita. Karena itu,
kita hendaknya menggunakan apa yang kita miliki
untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan dan
sesama. Dengan bertindak jujur dan mengelola harta
dengan jujur, kita sudah mendekatkan diri kita kepada
Tuhan. Sedangkan, dengan tidak kikir kepada
sesama, kita bisa mendekatkan diri kita dengan
sesama. Harta kekayaan yang kita miliki pun menjadi
sarana untuk keselamatan hidup kita.
Kedua, tidak bisa mengabdi dua tuan. Yesus
mengatakan bahwa seorang hamba tidak akan
mengabdi kepada dua tuan. Konsentrasinya akan
terganggu dan ia tidak dapat bekerja maksimal. Yesus
tentu mengharapkan agar semua orang menjadi
hamba Tuhan, dan bukannya menjadi hamba dari
barang-barang duniawi.
Di zaman kini, banyak orang menjadi hamba dari
barang-barang duniawi. Kita temukan bahwa ada
orang yang susah sekali melepaskan barang tertentu
dari hidupnya atau dari kesibukannya. Ia tidak mau
barang itu seperti HP (handphone) hilang dan tidak
terlalu peduli apakah rosario ada di dalam saku
bajunya. Akibatnya, kita menjadi hamba dari barangbarang tersebut. Kita tidak bisa hidup tanpa barangbarang tersebut. Kelekatan seperti ini kadangkala
membuat kita egois dan tidak peduli dengan sesama
dan Tuhan. Yesus meminta kita untuk memilih Tuhan
sebagai Tuan dan kita menjadi hamba dari Tuan yang
benar. Semoga kita tidak mengabdi kepada dua tuan,
tetapi memilih dan mengabdi hanya kepada Tuhan,
karena Dia akan mengantar kita kepada jalan yang
benar dan menyelamatkan. Semoga kesibukan kita
dengan urusan ekonomi tidak membuat kita lupa
untuk datang kepada Tuhan, yang menjamin
kehidupan kita semua. Tuhan memberkati.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, setiap waktu Tuhan
mencurahkan rahmat-Nya kepada kita anak-anakNya. Para penguasa diturunkan-Nya dari takhta dan
para miskin dilimpahi harta benda. Maka sebagai
orang kecil dan papa beranilah kita memanjatkan
doa kepada Bapa.
P : Bagi Gereja. Semoga Bapa megobarkan semangat
misioner dan membimbing para pimpinan agar
mereka dapat menggembalakan umat-Nya dengan
bijaksana dan lemah lembut dalam terang Injil.
Marilah kita mohon….
P : Bagi para pejabat pemerintahan. Kita berdoa
supaya Allah membantu mereka dalam segala
usaha untuk meningkatkan kesehahteraan setiap
warta terutama yang kecil dan papa. Semoga
mereka tidak mudah tergoda untuk menyalahgunakan kekayaan negara. Marilah kita mohon….
P : Bagi para penderita. Semoga berkat anugerah Allah,
mereka melaksanakan amal kasih dengan hati yang
tulus dan sukarela tanpa mengharapkan imbalan
balas jasa. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita yang berkumpul di sini. Semoga Bapa
mendorong dan mendampingi kita sekalian dalams
egala usaha untuk bersikap jujur dalam berbagai
kegiatan sosial karitatif sehingga banyak orang
tidak menjadi korban. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa yang kai panjatkan
ke hadirat-Mu. Semoga Engkau mendengarkan dan
mengabulkannya, sebab kami berdoa kepada-Mu
dalam Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah telah
mengutus Sang Sabda ke dunia untuk menerangi
jalan hidup kita. Maka marilah kita berseru:
Terpujilah Engkau di Surga
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Bapa yang maharahim, Sabda-Mu adalah pelita bagi
langkah kami, dan terang bagi jalan hidup kami.
Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Sabda-Mu adalah Roh dan kehidupan. Setiap orang
yang percaya kepada-Mu, akan hidup selamalamanya. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau memanggil kami untuk mendengarkan
Sabda-Mu; Engkau mendorong kami untuk
merenungkan Sabda-Mu itu; Engkau menerangi
budi kami untuk memahaminya dan menguatkan
kehendak kami. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Sabda-Mu penuh daya, pangkal kebijaksanaan,
sumber kehidupan dan bukti kehangatan cinta-Mu
terhadap kami. Maka kami berseru:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambungkan madah pujian
bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau
lagu Masa Biasa]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu
lagu Masa Biasa atau lagu Syukur.
20. MENDARASKAN MAZMUR 148
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga,
pujilah Dia di tempat tinggi!
Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya,
pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
Pujilah Dia, hai matahari dan bulan,
pujilah Dia, hai segala bintang terang!
Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit,
hai air yang di atas langit!
Baiklah semuanya memuji nama TUHAN,
sebab Dia memberi perintah,
maka semuanya tercipta.
Dia mendirikan semuanya
untuk seterusnya dan selamanya,
dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.
Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga
dan segenap samudera raya;
hai api dan hujan es, salju dan kabut,
angin badai yang melakukan firman-Nya;
hai gunung-gunung dan segala bukit,
pohon buah-buahan dan segala pohon aras:
hai binatang-binatang liar dan segala hewan,
binatang melata dan burung-burung yang bersayap;
hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesarpembesar dan semua pemerintah dunia;
hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang
muda!
Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN,
sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur,
keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya,
menjadi puji-pujian
bagi semua orang yang dikasihi-Nya,
bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu,
dan sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Yesus mengatakan bahwa
seorang hamba tidak dapat mengabdi dua tuan.
Artinya, kita tidak dapat menjadi hamba dari barangbarang duniawi dan serentak menjadi hamba
Tuhan. Mari kita hidupi kehidupan kita dengan
mengarahkan seluruh hati kita kepada Tuhan, dan
menggunakan harta duniawi kita dengan bijak.
Tuhan memberikan harta kepada kita untuk
melayani-Nya dan sesama, dan bukannya
menjauhkan kita daripada-Nya.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami telah mendalami Sabda-Mu dan
telah menimba kekuatan dari perayaan kudus ini.
Semoga hati kami selalu terpaut pada-Mu dan tidak
disilaukan oleh harta duniawi yang kami miliki.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP
***
Ledalero, 15 September 2022
RP. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS