Renungan Harian Katolik Sabtu 17 September 2022, Sabda Allah Tumbuh dalam Hati yang Baik

Yesus menyampaikan perumpamaan tentang penabur. Ia menaburkan Firman Allah kepada siapa saja. Orang menerimanya tetapi tidak semua dapat mengerti dan menggunakannya dengan baik.

Firman yang ditaburkan itu bukan tanpa tantangan dan godaan iblis, seperti kerakusan, egoisme, kesenangan pribadi dan lain-lain yang terus mengganggu dan menghalangi proses pertumbuhannya.

Kita tidak tahu proses pertumbuhan dan perkembangannya. Hanya Tuhan yang tahu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 17 September 2022, Kebangkitan Orang Mati

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Firman Allah akan bisa tumbuh, berkembang dan menghasilkan buah kalau disertai dengan berbagai tindakan.

Pertama, pengolahan. Firman Allah perlu diolah, harus dibaca, direnungkan dan dihayati.

Kedua, perlu ada lahan yaitu hati.

Hati harus menjadi lahan bertumbuhnya firman Allah. Tapi ada orang yang sengaja tidak menyediakan hatinya untuk firman Allah itu.

Ketiga, keadaan atau kondisi. Seringkali lingkungan hidup mempengaruhi pertumbuhan firman Allah.

Agar firman Allah itu bisa tumbuh, berkembang dan menghasilkan buah, kita harus tetap setia dan tekun membaca, merenung dan menghayatinya dengan penuh iman. Karena firman itu adalah Allah sendiri.

Tugas kita adalah merawat benih yang ada di dalam tanah hati dan hidup kita dengan penuh kasih dan dalam kerjasama dengan rahmat Tuhan.

Hanya di dalam hati yang baik, benih itu dapat menghasilkan buah yang baik dan melimpah.

Kontemplasi

Dalam keheningan lihatlah dan bukalah Kitab Suci. Kitab Suci adalah benih yang ditaburkan Tuhan untuk Anda kembangkan sampai akhirnya menghasilkan buah rahmat.

Pernahkah Anda menyadari hal itu? Pernah Anda membuka Kitab Suci dan membaca serta merenungkannya?