Renungan Kristen

Khotbah Pdt. Dr. Mesakh Dethan, M.Th di Jemaat Elim Naibonat: Persembahan untuk Pekerjaan Pelayanan

Renungan Kristen berikut dibawakan oleh Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, M.Th, MA, Dosen Pasca Sarjana Universitas Kristen Artha Wacana Kupang.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pdt. Mesakh Dethan
FOTO BERSAMA - Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, M.Th, MA (depan, jubah putih), dosen Pasca Sarjana Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, foto bersama dengan majelis Gereja Elim Naibonat usai Kebaktian Minggu 11 September 2022. 

Lebih detail kita baca teks ini: "Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allahnya bapa kami Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. 11 Ya Tuhan, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.

12 Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.

13 Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu.

14 Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab daripada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.

15 Sebab kami adalah orang asing di hadapan-Mu dan orang pendatang sama seperti semua nenek moyang kami; sebagai bayang-bayang hari-hari kami di atas bumi dan tidak ada harapan.

16 Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya.

17 Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.

18 Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu.

19 Dan kepada Salomo, anakku, berikanlah hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan."

Ada satu ungkapan yang menarik dari Doa Daud ini yaitu dalam ayat 15: "Sebab kami adalah orang asing di hadapan-Mu dan orang pendatang sama seperti semua nenek moyang kami; sebagai bayang-bayang hari-hari kami di atas bumi dan tidak ada harapan."

Posisi sebagai orang asing menyatakan rasa tidak aman dan tidak terlindungi. Orang asing bisa dianggap sebagai musuh, dan orang akan menaruh rasa curiga. Namun rasa keterasingan itu sirna, karena Tuhan mengenal umatNya, dan Ia berdiam di antara umatnya. Dan umatNya merasa aman di dekat TUhan, demikian  akademisi UKAW dan mantan wartawan Pos Kupang pencetus rubrik berbahasa Kupang “Tapaleuk” ini. 

Menurut Mesakh Dethan, hanya ketika kita yakin Tuhan ada bersama kita, dan kita mencari perlindungan padanya, maka kita akan merasa nyaman. Di luar Tuhan tidak ada harapan, tetapi di dalam TUhan ada harapan dan rasa aman.

Dalam rasa terlindung dan aman itulah yang membuat Daud mengumppulkan segala sesuatu untuk persiapan pembangunan bait Allah yang akan dikerjakan oleh Salomo nanti.

Dalam kesadaran itulah Jemaat Elim Naibonat telah membuktikannya melalui pembangunan Gedung Kebaktian, Aula Serba Guna, dan pernah menjadi tempat penyelenggaraan Sidang Sinode dan berbagai persembahan lainnya untuk mendukung pekerjaan Tuhan.

Bahkan dalam situasi Seroja yang memporak-porandakan bangunan dan fasilitas ibadah, jemaat ini dengan cepat bangkit dan berbenah diri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved