Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 14 September 2022, Salib Sebagai Tanda Kasih Allah kepada Manusia
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Salib Sebagai Tanda Kasih Allah kepada Manusia.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Salib Sebagai Tanda Kasih Allah kepada Manusia.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik merujuk Bilangan 21:4-9; Filipi 2:6-11, dan bacaan Injil Yohanes 3:13-17, Pesta Salib Suci.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Rabu 14 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Pada hari Pesta Salib Suci ini, kita diajak untuk merenungkan makna salib yang sebenarnya.
Menurut Paus Alexander I, salib adalah tanda kasih dan bukan tanda Allah yang menghukum atau menghakimi.
Sebagai tanda kasih, Allah sejak bangsa Israel kembali meminta Musa berdoa supaya Allah jangan menghukum mereka karena mereka tidak bertahan susah dan banyak mengeluh, Tuhan akhirnya meminta Musa, "Buatlah ular tedung dan taruhlah pada sebuah tiang. Dan katakan kepada Israel supaya setiap orang yang dipagut ular diharapkan dari mereka untuk memandang ke ular tembaga yang ditaruh pada sebuah tiang dan mereka akan sembuh.
Di sinilah ungkapan kasih Allah yang menebus dan menyelamatkan umat-Nya. Bahwa berhadapan dengan Israel yang tidak setia itu, Allah tetap sabar dan menghendaki Israel bertobat dan berpaling memandang Allah.
Allah dengan kasih-Nya pasti kembali mengasihi mereka. Betapa mengagumkan kasih Allah terhadap umat-Nya.
Bahwa oleh kasih-Nya yang sedemikian besar itu Yesus telah rela menanggalkan ke-Allahan-Nya dengan mengosongkan diri dan menjadi sama dengan manusia hanya tanpa dosa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 13 September 2022, Berharap Tuhan Juga Membangkitkan Iman Kita
Pada titik inilah puncak kasih Allah dinyatakan dan salib menjadi bermakna sangat mendalam. Yakni oleh kasih-Nya kepada manusia Allah mengutus Yesus Putera-Nya memanggul salib dan sampai wafat bahkan wafat di salib untuk menebus dosa dan menyelamatkan umatNya.
Ketaatan Yesus terhadap Bapa-Nya di sini menjadi tanda kepenuhan kasih Allah kepada manusia.
Di sini sebagai kaum beriman kita diminta untuk menaruh kepercayaan yang tinggi kepada Allah dan menjadi taat memaknai salib sebagai tanda kasih Allah itu kepada kita.
Kita hendaknya menjadi kian setia memanggul salib kehidupan kita dengan keyakinan yang tetap penuh bahwa Allah akan memenangkan kita dengan kasih-Nya. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 14 September 2022
