Berita Kabupaten TTS
Pasca Kenaikkan Bahan Bakar Minyak BBM SPBU di Kota Soe Kabupaten TTS Sepi , Ini Pemicunya
Pasca kenaikan harga BBM, situasi di Spbu 54.855.02, Desa Kesetnana, kota Soe, Kabupaten TTS terlihat sepi pengunjung.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM situasi di Spbu 54.855.02, Desa Kesetnana, kota Soe, Kabupaten TTS terlihat sepi pengunjung.
Pantauan Pos Kupang, Minggu 4 Agustus 2022 terlihat beberapa kendaraan roda dua sedang antri mengisi BBM Selang 30 menit kemudian datang satu atau dua kendaraan roda empat dan roda enam.
Pada tempat pengisian jenis Bahan Bakar Minyak Pertalite, terlihat petugas sedang mengisi bahan bakar pada kendaraan. Sementara itu, pada pengisian Pertamax terpantau sepi pengunjung.
Nuel, seorang pengendara sepeda motor usai mengisi bahan bakar minyak kepada Pos Kupang mengatakan kenaikan harga BBM membuat dirinya harus menyiapkan uang lebih dari biasanya.
"Sekarang untuk isi bensin saya harus siapkan uang lebih. Kalau dulu untuk pertalite duapuluh ribu rupiah lebih saja tanki motor sudah full terisi. Sekarang saya harus siapkan sekitar 30 ribu rupiah lebih," ungkap pengendara motor matic Beat ini.
Dia menyebut keadaan ini akan menyusahkan aktivitasnya sebagai ojek.
"Saya sebagai ojek tentunya merasa kesulitan. Tiap hari mondar-mandir cari penumpang butuh bensin," tandasnya
"Sudah pasti ongkos ojek akan naik supaya saya tidak rugi. Harga Bahan Bakar Minyak BBM sudah naik begini, mau tidak mau ongkos ojek juga ikut naik. Naik sekitar 2000 dari tarif sebelumnya," ujarnya.
Sementara itu, di tempat yang berbeda kepada Pos Kupang Siska mengaku pasra dengan kenaikan harg BBM.
"Kita hanya bisa pasrah. Sebelumnya sekitar beberapa minggu terakhir saya sempat dengar isu kenaikan harga BBM. Saya berharap tidak terjadi, tetapi sejak kemarin harga BBM resmi dinyatakan naik. Kita hanya bisa pasrah," tandasnya.
Dia menyebut kenaikan harga BBM ini akan turut mempengaruhi kehidupan masyarakat kelas bawah.
"Mungkin bagi orang-orang yang memiliki banyak uang kenaikan harga BBM ini bukan sesuatu yang memberatkan. Namun bagi masyarakat kecil ini akan sangat berdampak, karena sudah pasti segala jenis kebutuhan dasar lain akan ikut mengalami kenaikan harga," tuturnya.
"Kalau mau jujur, pendapatan masyarakat kecil pada umumnya tidak seberapa. Kalau harga barang semakin mahal, masyarakat semakin kesulitan," tambahnya.
Dia berharap agar pemerintah Indonesia melakukan kajian ulang terkait harga BBM sehingga tidak mengorbankan masyarakat kecil.
Sementara itu, Defri Bansae, Supervisor SPBU 54.855.02, Desa Kesetnana, kota Soe kepada Pos Kupang mengatakan, harga jual BBM di SPBU ini langsung disesuaikan dengan harga yang diumumkan pemerintah pusat usai informasi itu disampaikan pada 3 September 2022 lalu.
"Usai mendapat informasi kenaikan harga BBM, kami langsung menyesuaikan harga penjualan BBM. Kita pantau di grup pertamina sudah perintahkan agar semua mengikuti harga baru. Sehingga kami sesuaikan dengan harga baru," jelasnya.
Dia mengatakan stok BBM di SPBU ini relatif stabil dan normal sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM.
"Kita stok selalu stabil di atas 20 ribu kiloliter. Satu minggu terakhir ini di atas 20 ribu kiloliter terus," paparnya.
Dirinya menjelaskan, dalam sehari sekitar 5000 kiloliter BBM jenis Pertalite terjual. Sedangkan jenis Pertamax dalam sehari terjual 100-200 kiloliter. Sementara itu bahan bakar Solar dalam sehari terjual sekitar 2000 kiloliter.
Pasca kenaikan BBM Defri mengakui ada keluhan dari masyarakat.
"Pasca kenaikan BBM ini ada keluhan dari masyarakat. Namun kita menggunakan kendaraan jadi mau tidak mau pasti isi," ketusnya.
Dirinya menyampaikan, terkait kenaikan harga BBM isunya telah keluar sekitar dua tau 3 minggu belakangan sehingga ketika kemarin harganya berubah masyarakat tidak terlalu kaget.
Jumlah kendaraan yang mengisi bahan bakar minyak di SPBU ini menurut Defri terpantau normal seperti hari-hari biasanya. Dia menyebut jumlah kendaraan paling banyak waktu pengisian sekitar 20 kendaraan dan tidak terjadi kemacetan. (Cr12)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
