Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 5 September 2022, Teruslah Berbuat Baik
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Teruslah Berbuat Baik.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Teruslah Berbuat Baik.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk 1Korintus 5:1-8, dan bacaan Injil Lukas 6:6-11.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Senin 5 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan baik pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Seorang gadis kecil dari sebuah panti asuhan, rajin mengikuti perayaan Ekaristi setiap pagi.
Suatu hari ketika sedang dalam perjalanan ke Gereja, ia melihat seorang pemuda terbaring di pinggir jalan, kesakitan dan berdarah karena kecelakaan. Tak seorang pun yang lewat di situ punya hati untuk menolongnya.
Melihat pemuda itu, tanpa banyak pertimbangan ia menolongnya. Dia mencari bantuan dan menghantar pemuda itu ke Rumah Sakit, walaupun membuat dia tidak bisa mengikuti Ekaristi pagi itu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 4 September 2022, Allah Sumber Harapan Hidup Kita
Kisah di atas merupakan penjabaran tema yang diangkat Yesus dalam injil hari ini yakni kebaikan haruslah didahulukan dan mengatasi segala kepentingan lain.
Ini aturan kemanusiaan yang berlaku di mana-mana bagi semua orang bahkan melampaui prinsip-prinsip negara sekalipun.
"Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat" (Lukas 6: 8).
Pertanyaan Yesus sebenarnya mau menggarisbawahi tindakan dan perbuatan baik.
Menjadi jelas bahwa yang diperbolehkan pada hari Sabat ialah menyelamatkan nyawa orang.
Dan benar Yesus melakukan itu terhadap orang yang lumpuh tangannya. Dia sembuh, dia bangun dan berjalan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 4 September 2022, Harga Sebuah Pemuridan
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Hukum dan aturan dibuat demi kebaikan bukan untuk mengabaikannya. Yesus menantang orang Farisi dan mengkritik pandangan para ahli Taurat yang mengutamakan hukum Sabat tetapi mengabaikan kebaikan.
Yesus mengecam cara berpikir dan bersikap orang Farisi yang memutlakkan hukum Taurat dan mengabaikan keselamatan seseorang.
Mereka berusaha mencari-cari kesempatan untuk menjebak Yesus dengan tuduhan pelanggaran hukum Taurat.
Yesus menegaskan bahwa memikirkan dan mengusahakan keselamatan seseorang jauh lebih penting daripada sebuah ketaatan buta terhadap hukum.
Di sini Yesus tampil sebagai Guru dan teladan bagi kita. Guru dalam jalan keselamatan.
Dia tampil mewartakan pembebasan, kemerdekaan dari sikap dan mental legalistik-formal sekaligus menunjukkan tindakan penyelamatan.
Bahwa keselamatan hanya terdapat di dalam cinta kasih Allah Bapa melalui PuteraNya Yesus dan bukan dalam Hukum Taurat.
Bahwa pelayanan yang benar ialah pelayanan berdasarkan cinta kasih bukan berdasarkan hukum formal saja.
Bahwa cinta kasih itu menuntut perbuatan nyata bukan sebagai ajaran formal saja.
Baca juga: Renungan Harian Katolik, Minggu 4 September 2022, Allah Sumber Hidup Baru
Mari kita belajar dari Yesus untuk melakukan perbuatan baik walau dihadang oleh tata aturan dan hukum yang ketat.
Jangan berhenti berbuat baik. Kebaikan pasti akan mengalahkan kejahatan walau melewati halangan dan rintangan.
Hendaknya kita pun dengan berani, penuh iman dan harapan, memperjuangkan kebaikan meskipun hal itu menuntut pengorbanan kita.
Kontemplasi
Ambillah waktu tenang. Kenal dan terimalaha dirimu sebagai orang Katolik yang mudah menolong orang lain dalam kesulitan.
Ingatlah dan sadarilah bahwa semua maksud baik Anda diterima, kadang dipersulit, dicurigai karena dianggap melanggar aturan.
Mohonlah kekuatan Tuhan agar perbuatan baik Anda tetap dijalankan dengan setia demi kemuliaan dan pengabdianmu bagi Tuhan dan
sesama.
Doa
Ya Tuhan berilah aku semangat dan kekuatan agar setia melayani, menolong dan berbuat baik bagi sesamaku yang memang patut aku tolong sekalipun aku melanggar peraturan yang berlaku. Berkati dan kuatkanlah niat baikku ini. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Senin. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 5 September 2022

Bacaan Pertama: 1 Korintus 5:1-8
Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus.
Bacaan dari Surat Pertama Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, ada berita bahwa di antara kalian terdapat percabulan; bahkan percabulan yang begitu rupa yang di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah pun tidak terdapat; yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.
Sekalipun demikian, kalian malahan menyombongkan diri. Tidakkah lebih patut kalian berdukacita dan menyingkirkan orang yang berbuat demikian dari tengah-tengah kalian? Sekalipun aku tidak hadir secara badani, namun secara rohani aku hadir, dan aku menjatuhkan hukuman atas orang yang berbuat demikian, seakan-akan aku hadir di tengah kalian.
Jadi bila kita, kalian bersama dengan aku, berkumpul dalam Roh dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan kepada Iblis dalam nama Tuhan Yesus, sehingga tubuhnya binasa, tetapi rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.
Maka tidak baiklah kalian menyombongkan diri. Tidak tahukah kalian, bahwa ragi yang sedikit saja dapat meresapi seluruh adonan? Maka buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan yang baru, sebab kalian memang tidak beragi.
Sebab Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 5:5-6.7.12
Refr. Tuhan, bimbinglah aku dalam keadilan-Mu.
1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
3. Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; karena Engkau, akan bersukarialah orang-orang yang mengasihi nama-Mu.
Bait Pengantar Injil: Alleluya.
Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya.
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
Bacaan Injil: Lukas 6:6-11
Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat.
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia.
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah.
Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?”
Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS