Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 3 September 2022, Manusia Mesti Tetap Jadi Tuan atas Hari Sabat
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Manusia Mesti Tetap Jadi Tuan atas Hari Sabat.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Manusia Mesti Tetap Jadi Tuan atas Hari Sabat.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk 1Korintus 4:6b-15, dan bacaan Injil Lukas 6:1-5, Peringatan Santo Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Sabtu 3 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 2 September 2022, Berpuasa untuk Tetap Menemukan Kehendak Tuhan
Pada Peringatan Santo Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja, kita diminta untuk merenung kata-kata Paulus rasul, "Jangan ada di antara kalian yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu lebih dari yang lain.
Sebaliknya, Paulus menegaskan untuk kita berlaku sabar dan bijaksana. Yakni jika kamu dimaki-maki kamu memberkati; jika kamu dianiaya kamu sabar; jika kamu difitnah kamu tetap menjawab dengan ramah.
Tapi perlu kita akui juga bahwa pesan suci ini tidak secara sangat otomatis menjadi bebas dari konflik kepentingan.
Berhadapan dengan situasi konflik misalnya kita bisa saja ditegur bahkan dikecam oleh Tuhan.
Hal yang penting dipahami adalah teguran dan kecaman sekalipun dari Tuhan sesungguhnya tidak lebih dari tanda bahwa betapa Tuhan peduli dan mengasihi kita.
Kesaksian yang Paulus berikan itu tidak untuk mempermalukan dan menghina. Tapi mendidik kita kaum beriman untuk hidup dengan sikap sabar dan bijak.
Itulah tanda kematangan iman kita. Kita tidak bisa mengutamakan yang satu dan mengabaikan yang lain.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 1 September 2022, Terbuka terhadap Perintah Allah Membawa Kelimpahan
Semua hal dalam hidup bersama kita mesti kita hadapi dengan bijaksana. Tidak bisa kita hanya menekankan aturan terus mengabaikan perhatian dan kasih yang menyelamatkan sesama.
Hukum atau aturan hari sabat sekalipun bisa saja dilanggar oleh alasan kasih yang membebaskan dan menyelamatkan.
"Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam rumah Allah dan mengambil roti sajian. Roti itu dimakannya dan diberikannya kepada pengikutnya. Padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh para imam."
Di sinilah kebijaksanaan Daud yang mesti kita teladani. Menyelamatkan situasi dan membebaskan orang banyak dari rasa lapar.
Tindakan yang dinilai melanggar aturan, tapi ternyata menyelamatkan dan membebaskan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 2 September 2022, Kantong Anggur yang Baru
Pesan hidup bagi kita adalah manusia mesti tetap menjadi tuan atas hari sabat. Bukan sebaliknya manusia diperbudak oleh aturan.
Seperti Santo Gregorius Agung yang berusaha membebaskan kaum miskin dan lemah terutama mereka yang terbelenggu oleh hukum negara, kita pun boleh meneladaninya dalam hidup dan pelayanan kita.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 3 September 2022

Bacaan Pertama: 1Korintus 4:6b-15
Kami ini lapar, haus, dan telanjang.
Bacaan dari Surat Pertama Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, dari aku dan Apolos hendaknya kalian belajar, apa artinya ungkapan "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?
Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kamipun turut menjadi raja dengan kamu.
Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.
Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina. Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara, kami melakukan pekerjaan tangan yang berat.
Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.
Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi. Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 145:17-18,19-20,21
Refr. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya.
1. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
2. Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. Tuhan menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
Bait Pengantar Injil: Alleluya.
Refr.: Alleluya, Alleluya.,Alleluya.
Akulah jalan, kebenaran, dan sumber kehidupan, sabda Tuhan; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.
Bacaan Injil: Lukas 6:1-5
Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata, "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
Lalu Yesus menjawab mereka, "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?"
Kata Yesus lagi kepada mereka, "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS