Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 1 September 2022, Terbuka terhadap Perintah Allah Membawa Kelimpahan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Terbuka terhadap Perintah Allah Membawa Kelimpahan.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Terbuka terhadap Perintah Allah Membawa Kelimpahan.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk 1Korintus 3:18-23, bacaan Injil Lukas 5:1-11.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Kamis 1 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Kalian adalah milik Kristus. Ungkapan ini hendaknya mengingatkan kita orang beriman untuk hidup dengan tidak memegahkan diri, tapi merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Allah.
Karena semua kita sebenarnya tak memiliki apa pun. Semua yang ada pada kita bukanlah milik kita. Tapi milik Allah. Karena kita adalah milik Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 30 Agustus 2022, Engkau Adalah yang Kudus dari Allah
Di sinilah makanya kita dinasihati oleh Paulus untuk hidup dengan tidak mengandalkan diri, melainkan Allah sajalah yang mesti kita andalkan.
Pesan hidup untuk kita orang beriman adalah membangun semangat hidup kerendahan hati dan pengosongan diri. Mengapa?
Karena hanya dengan semangat hidup seperti ini yang membuat diri kita terbuka untuk diisi penuh oleh Allah sendiri.
Sikap yang terbuka terhadap gerakan kekuatan kuasa Allah memungkinkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Itulah tanda kekuatan berkat Allah bekerja.
"Tetapi atas perintah-Mu, aku menebarkan jala juga," kata Petrus.
Benar bahwa sebelum Petrus terbuka hati dan taat terhadap perintah Allah, pekerjaannya bersama sesama rasul semalam suntuk tak mendapatkan apa pun.
Tetapi setelah hatinya terbuka dan taat terhadap apa yang diperintahkan Yesus ternyata mereka mendapatkan ikan berkelimpahan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 29 Agustus 2022, Setia pada Kebenaran
Atas tanda kasih Tuhan ini dan karena kerendahan hati serta keterbukaan sikap iman kita, maka Allah telah mengubah kegagalan menjadi berkat dan kekecewaan menjadi tanda syukur dengan senyum sukacita hidup.