Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 4 September 2022, Melepaskan Segala Milik Kita dan Mengikuti Dia
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Melepaskan Segala Milik Kita dan Mengikuti Dia.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Melepaskan Segala Milik Kita dan Mengikuti Dia.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik merujuk Kitab Kebijaksanaan 9:13-18, Filemon 9b-10-17, dan bacaan Injil Lukas 14:25-33.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 4 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Selamat memasuki Minggu Biasa XXIII bagi kita semua. Hari Minggu ini dirayakan sebagai hari Minggu Kitab Suci Nasional.
Hal yang mengagumkan dan mengharumkan hidup kita sebagai kaum beriman adalah mengenai pesan hidup sebagaimana diingatkan oleh Kitab Kebijaksanaan yakni bahwa jiwa dibebani oleh badan yang fana.
Benar bahwa dalam kenyataan hidup harian, jiwa kita sering dibebani dan bahkan dibelenggu oleh badan yang fana.
Hal ini terjadi karena daging atau badan yang fana itu pada hakekatnya adalah lemah. Dan hal ini jika dibiarkan maka yang terjadi dengan hidup kita adalah kebinasaan.
Namun Tuhan sendiri tidak menghendaki kita binasa atau tersesat hanya oleh karena kelemahan daging kita.
Karena itu Tuhan sendiri menganugerahkan kebijaksanaan dan mengutus Roh Kudus-Nya kepada kita agar kita diselamatkan.
Di sini jelas bagi kita bahwa kita diselamatkan bukan karena jasa kita, tapi semata karena kebijaksanaan Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 3 September 2022, Hukum Bukanlah Peraturan yang Mati
Hidup kita sehari-hari dalam kebersamaan dengan siapa pun termasuk mereka yang memusuhi kita hendaknya tetap saja memberikan yang baik dengan sukarela bukan dengan terpaksa.
Kita memberikan yang baik bahkan yang terbaik kepada siapa pun termasuk mereka yang memusuhi kita karena dengan mata batin kita memandang mereka tetap sebagai saudara terkasih, bukan lawan dan bukan juga budak.
Kita memberi yang baik dengan sukarela termasuk kepada mereka yang memusuhi kita karena itulah perwujudan iman kita yang benar.