Polisi Tembak Polisi
Sebelum Ditembak Mati, Ternyata Brigadir J Didamprat Ferdy Sambo: Kamu Tega Sama Saya
Sampai saat ini motif pembunuhan Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat belum terungkap secara terang benderang.
POS-KUPANG.COM - Sampai saat ini motif pembunuhan Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat belum terungkap secara terang benderang.
Sementara Putri Candrawathi masih bersikukuh dengan keterangannya tentang pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadapnya. Padahal fakta yang sesungguhnya tidak demikian.
Fakta tentang dugaan pelecehan itu akan dipaparkan sekilas pada akhir tulisan ini. Tapi gara-gara kasus pelecehan itulah Ferdy Sambo mendidih kemudian membunuh Brigadir J. Padahal Brigadir J bukan pelaku pelecehan tersebut.
Sebagaimana informasi yang berkembang selama ini, Ferdy Sambo sangat marah ketika sang istri menceritakan kepadanya bahwa Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
Atas cerita itu, Ferdy Sambo naik pitam. Ini terungkap dari video animasi yang dibuat Polri, berdasarkan hasil rekonstruksi yang digelar pada Selasa 30 Agustus 2022 siang.
Baca juga: Kenakan Pakaian Serba Putih, Putri Candrawathi Sempat Tidur di Ranjang dan Dikawal Brigadir J
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah juga membenarkan video animasi itu dari Bareskrim Polri pada Rabu 31 Agustus 2022.
Dalam video animasi itu disebutkan, tiga tersangka, yakni Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR atau Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf, dan Brigadir J berkumpul di dalam rumah dinas Kompleks Polri dekat meja makan sekitar pukul 17.12 WIB.
Saat itu, Ferdy Sambo marah kepada Brigadir J yang berada di hadapannya. “Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali,” kata Ferdy Sambo ke Brigadir J seperti yang ada dalam tayangan video tersebut.
Saking marahnya, sampai Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E yang ada di sebelahnya, untuk menembak Brigadir J.
“Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak,” kata Sambo ke Bharada E.
Saat itu masih pukul 17.12 WIB. Bharada E pun menodongkan pistol lalu menembak Brigadir J sebanyak 3 atau 4 kali.
Saat ditembak, Brigadir J sedang berdiri agak membungkuk, dan membuka kedua telapak tangannya dengan diarahkan ke depan, seperti meminta untuk tidak ditembak.
Terlihat peluru mengenai bagian bahu kanan dan sekitar wajah bagian bawah dekat leher.
Brigadir J pun jatuh telungkup di samping tangga dekat gudang.
Selanjutnya, Ferdy Sambo menembak ke arah kepala belakang Brigadir J. Ferdy Sambo juga menembak ke arah tembok tangga dan lemari untuk membuat seolah-olah terjadi baku tembak.