KKB Papua

KKB Papua Siapkan Aksi Balas Dendam, Sebby Sambom Bocorkan Rencana Mutilasi Prajurit TNI

TPNPB-OPM menyiapkan aksi balas dendam menyusul penembakan dan mutilasi oleh prajurit TNI terhadap empat warga Papua di Distrik Iwaka.

Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfons Nedabang
THETPN-PBNEWS
KORBAN MUTILASI - Salah satu korban mutilasi di Kabupaten Mimika, Papua. Pelaku mutilasi sebanyak sembilan orang, enam di antaranya diduga prajurit TNI. 

POS-KUPANG.COM - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM ) menyiapkan aksi balas dendam menyusul penembakan dan mutilasi oleh prajurit TNI terhadap empat warga Papua di Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika.

Organisasi separatis Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua tersebut berencana melakukan mutilasi terhadap prajurit TNI.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, dikutip dari akun Twiternya. Sebby Sambom juga membagikan beberapa berita media online mengenai mutilasi warga Papua.

"TPNPB bersama rakyat bangsa Papua akan lakukan pembalasan dengan cara yang sama," kata Sebby Sambom.

Dia mengatakan TPNPB-OPM mengutuk aksi kerjasama prajurit TNI yang seharusnya menjaga rakyat Indonesia itu. Menurutnya, korban mutilasi berasal dari Suku Nduga, Timika.

Sebelumnya diberitakan, empat warga Papua tewas dibunuh kemudian dimutilasi oleh prajurit TNI di Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, 22 Agustus 2022 malam. Korban mendatangi pelaku hendak membeli senjata, membawa serta uang Rp 250 juta.

Baca juga: Prajurit TNI Mutilasi 4 Warga Papua Lalu Bagi-bagi Uang Korban, Pelaku Pancing Korban Beli Senjata

Mayat korban mutilasi dan dimasukkan ke dalam enam karung, kemudian dibuang ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka. Selanjutnya, pelaku membakar mobil yang disewa korban di kawasan Jalan Galian C Kali Iwaka.

Pelaku berjumpah sembilan orang, enam di antaranya adalah prajurit TNI, sisanya adalah warga sipil.

Kasus ini terungkap setelah ditemukan dua mayat korban mutilasi di Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka. Penemuan kedua mayat berbeda hari, yaitu Jumat dan Sabtu, 26-27 Agustus.

Korban pertama berhasil diidentifikasi, berinisial AL. Sementara untuk mayat kedua belum dapat diidentifikasi.

"Pada 26 Agustus 2022 sekitar pukul 13.40 WIT Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika ditemukan sesosok mayat teridentifikasi berinisial AL," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Minggu 28 Agustus, dilansir dari TribunPapua.com.

Faizal menjelaskan, sebelumnya ada laporan empat warga hilang sejak 22 Agustus 2020. Salah satunya adalah AL, dua lainnya IN dan LN. Sedangkan satu warga belum diketahui identitasnya.

"Kami duga keempat orang ini sudah tewas dibunuh dan kami akan terus berusaha mencari jenazah lainnya," ujar Faizal.

Baca juga: KKB Papua Sangat Brutal, Tembak dan Mutilasi Petani di Intan Jaya, Dituduh Mata-mata

Berdasarkan hasil penyelidikan, Faizal mengatakan, korban mendatangi pelaku untuk membeli senjata api. Para pelaku dan korban bertemu di SP 1, Distrik Mimika Baru, pada 22 Agustus 2022 sekira pukul 21.50 WIT, tak lama sebelum pembunuhan terjadi.

"Keempat korban dipancing oleh pelaku untuk membeli senjata jenis AK 47 dan FN seharga Rp 250 juta," kata Faizal, dilansir dari Kompas.com.

Setelah membunuh korban, para pelaku memasukkan keempat mayat ke dalam mobil korban untuk nantinya dibuang ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka.

"Sebelum dibuang, keempat korban semuanya dimutilasi dan dimasukan ke dalam enam karung," ujar Faizal.

Setelah membuang korban ke sungai, para pelaku kemudian membakar mobil yang disewa korban di kawasan Jalan Galian C Kali Iwaka.

Kesembilan pelaku kembali berkumpul keesokan harinya untuk membagi uang sebesar Rp 250 juta milik korban yang awalnya akan digunakan untuk membeli senjata dari para pelaku.

Faisal mengatakan, LN merupakan simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Baca juga: Pimpinannya Tewas Ditembak TNI, KKB Papua Balas Mutilasi Babinsa & Istri, Kisahnya Bikin Kecut Hati

"Dari hasil penyelidikan diketahui salah satu korban berinisial LN adalah jaringan dari simpatisan KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya yang aktif mencari senjata dan amunisi di Kabupaten Mimika," ujar Faizal.

Sementara satu korban lain adalah kepala kampung di Kabupaten Nduga. "Lalu RN salah satu korban adalah Kepala Kampung Yugut, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga."

Menurut Faizal, polisi telah menangkap tiga orang yang diduga sebagai pelaku, masing-masing berinisial APL, DU dan R.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Kav Herman Taryawan membenarkan ada keterlibatan anggota TNI dalam kasus mutilasi warga di Distrik Ivaka, Kabupaten Mimika.

Menurut Herman, pihaknya telah mengerahkan Polisi Militer untuk menyelidiki keterlibatan anggota TNI dalam kasus tersebut.

"Ada dugaan keterlibatan TNI dalam kasus mutilasi di Timika. Saat ini masih dalam pendalaman Sub Denpom Mimika," ujarnya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu 28 Agustus.

Markas Besar TNI Angkatan Darat atau Mabes TNI AD bereaksi keras atas kasus mutilasi warga di Mimika Papua yang diduga melibatkan oknum prajurit TNI.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Tatang Subarna mengatakan, pihaknya akan meindak tegas 6 prajurit apabila terbukti terlibat dalam kasus dugaan pembunuhan sadis tersbeut.

Baca juga: Temui Panglima Tertinggi KKB Papua, Komnas HAM Berniat Selesaikan Kasus Pelanggaran HAM 

Enam prajurit tersebut saat ini sudah diperiksa oleh Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) XVII/C Mimika.

“Apabila hasil pemeriksaan ditemukan keterlibatan para oknum tersebut, maka TNI Angkatan Darat akan melakukan proses hukum dan memberikan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Tatang dalam keterangan tertulis, Minggu 28 Agustus.

Kini, Polres Mimika juga sedang memeriksa dua warga sipil terkait kasus ini.

Polisi juga melakukan pencarian terhadap satu warga sipil lainnya yang diduga turut terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.

“Subdenpom XVII/C Mimika terus melakukan koordinasi dengan pihak Polres Mimika untuk mengungkap keterlibatan oknum TNI AD,” imbuh Tatang. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved