Berita NTT
IBI NTT Gandeng Unicef dan Dinkesdukcapil NTT Gelar Penyegaran MTBS Bagi Fasilitator
Pihak IBI NTT bersama Unicef terpanggil untuk meningkatkan keterampilan anggota-anggotanya melalui pelatihan untuk Pengurus IBI di seluruh kabupaten
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Ikatan Bidan Indonesia (IBI) NTT menggelar kegiatan penyegaran MTBS bagi Fasilitator dan IBI NTT, selama 2 hari tanggal 26-27 Agustus 2022.
Kegiatan ini diselenggarakan bersama Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil ( Dinkesdukcapil ) Provinsi NTT dan Unicef di Hotel Sahid T-More dan diikuti secara online oleh Fasilitator dan Bidan di 22 kabupaten/ kota di NTT.
Pihak IBI NTT bersama Unicef terpanggil untuk meningkatkan keterampilan anggota-anggotanya melalui pelatihan untuk Pengurus IBI di seluruh kabupaten/ kota.
Pelatihan dilaksanakan secara hybrid dengan peserta online sebanyak 78 orang dan peserta offline sebanyak 30 orang, fasilitatator Nasional dr. I Gusti Ayu Astatini, M.Kes dan fasilitator NTT sebanyak 6 orang.
Salah satu hal yang melatarbelakangi kegiatan ini adalah belum banyak puskesmas di NTT melaksanakan ini dan belum banyak anak NTT yang dilayani dengan MTBS, karena belum banyak tenaga kesehatan mampu melayani dengan menggunakan pendekatan MTBS.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari salah satu kegiatan IBI NTT dan Unicef dalam mendukung pelayanan kesehatan bayi dan anak yang lebih baik sesuai standar nasional agar seluruh anak NTT mendapat haknya untuk dilayani dengan pelayanan kesehatan yang komprehensif terpadu dan berkualitas.
Kegiatan dengan topik Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan pedoman terpadu yang menjelaskan secara rinci penanganan penyakit yang terjadi pada balita.
Selain Bidan, ada juga sekolah Kesehatan di Kota Kupang khususnya Prodi Kebidanan seperti Poltekkes Kemenkes Kupang, Stikes Nusantara, dan Stikes Marantha Kupang.
Menurut Ketua IBI NTT, Damita Palalangan, Amd.Keb, SKM.M.Hum dalam kesempatan tersebut mengatakan, para ketua cabang IBI dan bikor menjadi supervisor dalam pelayanan MTBS di tempat tugas masing - masing agar dilakukan sesuai ketentuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian sehingga balita di NTT tumbuh menjadi generasi yabg unggul, sehat, berkualitas.
Selain itu, Damita juga meminta para dosen untuk memasukkan MTBS dalam muatan lokal agar mahasiswa terinformasi MTBS.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkesdukcapil NTT, Iwan Martino Pelokila S.Sos mengatakan, NTT masih menjadi salah satu provinsi yang mempunyai persoalan serius dalam kesehatan anak. Kematian Balita (AKABA): 58/ 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Beberapa hal kunci yang menyebabkan kematian Balita, antara lain status gizi Balita, pelayanan kesehatan preventif, morbiditas penyakit utama penyebab kematian balita, Pneumonia dan diare, dan pola asuh anak termasuk di dalamnya perilaku pencarian pengobatan saat anak sakit.
Prevalensi Gizi Anak kurus dan sangat kurus (wasting) NTT mencapai 15,4 persen dari prosentase nasional sebesar 12,1 persen, prevalensi stunting NTT sebesar 51,7 persen dari angka nasional, 37,2 persen.
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) NTT
penyegaran MTBS
UNICEF
Dinkesdukcapil
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Damita Palalangan
prevalensi stunting NTT
Yudhistira Yewangoe
POS-KUPANG.COM
Pos Kupang Hari Ini
Terdakwa David Rihi Lape Divonis 6 Tahun Penjara, Jaksa Penuntut Umum Ajukan Banding |
![]() |
---|
Penduduk Miskin Meningkat Selama 2022, Makanan Penyumbang Kemiskinan di NTT |
![]() |
---|
Perkenalkan Cyber Crime, Kapolda NTT Ajak Mahasiswa Bijak Gunakan Perangkat Digital dan Medsos |
![]() |
---|
Timor Moringa, Kelor dari Timor untuk Indonesia |
![]() |
---|
Ketua STIPas Kupang Masih Membenahi Lingkungan Kampus |
![]() |
---|