Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 28 Agustus 2022, Hati yang Penuh Kasih terhadap Orang Kecil dan Lemah

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Hati yang Penuh Kasih terhadap Orang Kecil dan Lemah.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 28 Agustus 2022, dengan judul Hati yang Penuh Kasih terhadap Orang Kecil dan Lemah. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Hati yang Penuh Kasih terhadap Orang Kecil dan Lemah.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Putra Sirakh.3:17-18.20.28-29; Ibrani 12:18-19.22-24a; Lukas 14:1.7-14.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 28 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Selamat Hari Minggu Biasa XXII bagi kita kaum beriman.

Menarik sekali bagi saya saat mendengar dan membaca sendiri kata-kata bijak biblis yang mengandung pesan hidup dan pesan iman bagi kita.

Kata-kata itu demikian, "Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga yang pandai mendengar merupakan idaman orang bijak."

Kita tahu bahwa amsal adalah kitab yang penuh berisi pesan kebijaksanaan hidup kaum beriman dan telinga yang pandai mendengar sebenarnya merupakan ungkapan mengenai model hidup yang refleksif, selektif dan bersentuhan dengan sikap yang bijaksana menata hidup.

Dan mesti diakui bahwa setiap orang yang menempuh hidup bijaksana selalu mendasari perjuangannya dengan semangat kerendahan hati.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Agustus 2022, Bertahan dalam Ujian dengan Tetap Setia Berdoa

Hal ini sejalan dengan pesan Putra Sirakh yakni, "Makin besar engkau patutlah makin kaurendahkan dirimu supaya engkau mendapat karunia di hadapan Tuhan."

Di sini hal penting dan yang patut kita lihat adalah ternyata semangat kerendahan hati merupakan ruang hidup yang penuh dengan karunia Tuhan.

Model hidup yang demikian inilah yang hendaknya kita bangun. Karena mutu hidup keagamaan kita terletak pada model hidup yang bijaksana yang didasari semangat hidup kerendahan hati.

Hidup yang bijaksana orang-orang beriman adalah hidup dalam kesetiaan mencari dan datang kepada Tuhan.

Tuhanlah sumber dan puncak pencarian mereka. Bukan harta kekayaan seperti uang, mobil dan atau kendaraan mewah, rumah megah dan yang lain-lainnya.

Bukan juga status sosial dan atau prestise seperti kebesaran dan kehormatan karena memiliki pangkat, jabatan dan posisi basah yang diperoleh karena hasil sogokan, setoran' suap dan gratifikasi yang terkesan kian menjamur di negeri ini.

Tuhanlah yang mesti tetap menjadi sumber dan puncak pencarian makna terdalam dari hidup kita.

Kita tidak boleh mencari pada sumber yang salah yang mengaburkan hidup. Tidak boleh juga kita mencari pada puncak-puncak kenikmatan hidup yang menyesatkan jiwa kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 25 Agustus 2022, Anugerah Waktu dan Aktivitas Berkualitas

Di sinilah teguran keras sekaligus tuntunan bagi perubahan sikap hidup kita dan pertobatan batin hati kita.

Yesus sendiri yang adalah sumber dan puncak pencarian kita menegaskan kepada kita untuk membangun hidup sambil merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan supaya kita mendapatkan kemuliaan, keharuman dan berkat berlimpah di hadapan Tuhan.

"Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan." Itulah pesan Yesus yang mesti dengan telinga batin yang bijak kita dengar dan dengan hati penuh kasih kita hidupi dalam tindakan-tindakan kebijaksanaan iman kita.

Ternyata di puncak penegasan dan pesan Yesus, kita dapatkan model keberpihakan Allah pada orang-orang kecil dan lemah.

"Apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Karena di sini sebenarnya engkau akan mendapatkan kebahagiaan sejati yakni sukacita hidup orang-orang kecil atau orang-orang yang Allah bela yang menghantarmu kepada pertanggungjawaban terakhir di hadapan Tuhan saat maut menjemput engkau dari bumi fana ini.

Kita diajak untuk mengundang, memberi dan membagi dengan orang-orang kecil. Bukan kita memikirkan keuntungan sementara sekarang yakni berapa yang akan saya terima dengan saya mengundang orang-orang kaya.

Meskipun kita percaya bahwa tidak semua orang kaya yang hidup dengan hatinya tersesat.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 25 Agustus 2022, Menjadi Hamba yang Baik dan Setia

Kita kaum beriman dipanggil untuk membangun kebijaksanaan hidup dengan semangat kerendahan hati yakni dengan menjadikan ruang hati kita dipenuhi kasih terhadap orang-orang kecil dan lemah supaya mereka memperoleh hidup. Dan kita pun menikmati kebahagiaan hingga kekal. *

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 28 Agustus 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 28 Agustus 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 28 Agustus 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Sirakh 3:17-18,20,28-29

Rendahkanlah dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh:

Anakku, lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, maka engkau akan lebih disayangi daripada orang yang ramah-tamah. Makin besar engkau, patutlah makin kau rendahkan dirimu, supaya engkau mendapat karunia di hadapan Tuhan.

Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina Ia dihormati. Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya. Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga yang pandai mendengar merupakan idaman orang bijak.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 68:4-5ac.6-7ab.10.11

Refr. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.

1. Orang-orang benar bersukacita, Mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya!Nama-Nya ialah Tuhan; beria-rialah di hadapan-Nya!

2. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, Itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara,Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.

3. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu, ya Allah, Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.

Bacaan Kedua: Ibrani 12:18-19,22-24a

Kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup.

Saudara-saudara, kamu tidak datang kepada gunung yang tidak dapat disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala, kamu tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai, kamu tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya memohon supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka.

Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kamu sudah datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga; kamu telah sampai kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. Dan kamu telah datang kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

Refr: Alleluya, alleluya, alleluya

Pikullah kuk yang Kupasang padamu, sabda Tuhan, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.

Bacaan Injil: Lukas 14:1,7-14

Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ.

Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Yesus lalu mengatakan perumpamaan ini, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan.

Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang mengundang engkau dan tamu itu datang dan berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pergi pindah ke tempat yang paling rendah.

Tetapi, apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau akan mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain.

Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang-Nya, “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.

Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved