Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Agustus 2022, Beriman dan Pasrah dalam Doa
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Beriman dan Pasrah dalam Doa.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Beriman dan Pasrah dalam Doa.
RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik dengan merujuk bacaan Injil Matius 25:14-30, Peringatan Santa Monika.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Sabtu 27 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Hari ini Gereja memperingati Santa Monika. Ia lahir tahun 331 dari keluarga Kristen di Tagaste Afrika Utara. Ketika berusia 20 tahun, ia menikah dengan Patrisius, seorang pemuda kafir yang mudah naik darah dan sering mabuk.
Berhadapan dengan itu, Monika tetap sabar dan lembut hati. Doa dan kesabaran Monika membuat suaminya bertobat menjadi Kristen.
Di antara anak-anaknya, Agustinus-lah yang paling mencemaskan hatinya. Monika pun selalu menyertai anaknya ke mana pun ia pergi.
Jalan terang mulai terlihat ketika Monika berkenalan dengan Uskup Ambrosius, yang kemudian membawa putranya Agustinus ke jalan pertobatan.
Beberapa hari setelah pertobatan putranya, Monika pun jatuh sakit. Kepada anaknya Agustinus, ia berkata, "Anakku yang terkasih. Satu-satunya yang kukehendaki ialah agar engkau selalu mengenangkan daku di altar Tuhan." Ia pun akhirnya meninggal dunia di Ostia, Roma.
Hidup Santa Monika sungguh memberikan teladan bagi para ibu. Kesulitan di rumah, kecemasan karena anak-anak, kesusahan setiap hari dihadapinya dengan satu sikap yakni penyerahan diri kepada Tuhan lewat doa.
Monika menghadapi setiap masalahnya dengan berani, menimba kekuatan lewat doa dan tetap percaya akan penyertaan Kristus yang tak akan meninggalkan umat-Nya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 26 Agustus 2022, Salib dan Minyak yang Cukup
Santa Monika, dalam kesetiaannya beriman dan berpasrah dalam doa telah memperoleh pertolongan dan rahmat Allah dalam diri orang-orang yang dicintainya. Tangis dan air mata yang mengalir dalam doa memulihkan hidup dan kebahagiaan atas pertobatan Santo Agustinus.
Inilah kesetiaan beriman. Allah dengan pelbagai cara memberikan kebaikan dan anugerah dalam hidup yang seringkali tak mampu kita pahami dari logika dan kaca mata manusia.
Zaman now, kekudusan dipandang sebagai sesuatu yang aneh oleh dunia. Kekudusan dianggap sebagai hal yang kuno, sehingga hal-hal yang cemar seakan 'benar dan wajar' untuk dilakukan, terutama karena dipengaruhi kemerosotan moral dan pergeseran nilai-nilai dunia saat ini. Hal itu mempengaruhi banyak orang, hingga lebih memilih ikut arus dunia dibandingkan jalan Tuhan.
Dalam Injil Matius hari ini, Yesus menyampaikan perumpamaan tentang talenta. Talenta merujuk pada uang yang jumlahnya besar. Satu talenta setara dengan enam ribu dinar, padahal upah satu hari untuk seorang pekerja biasa hanya satu dinar saja.
Talenta melambangkan pelbagai berkat dan anugerah yang kita terima dari kebesaran kasih Tuhan. Tuhan mengenal kita satu per satu memberikan talenta kepada kita seturut kemampuan kita untuk mengusahakannya.
Tuhan menganugerahkan kita banyak berkat dengan keyakinan bahwa kita mampu melipatgandakannya.
Sebagai hasil akhir, semua talenta itu diharapkan membawa kita kepada perjumpaan yang mesra dengan-Nya dan dengan sesama.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 23 Agustus 2022, Tetap Terjaga Sambil Meminta Tuntunan Roh Tuhan
Sikap iman yang teguh dari Monika dalam memasrahkan putranya Agustinus dan suaminya Patrisius kepada kebesaran kasih Tuhan adalah salah satu teladan dalam mengembangkan talenta yang ia miliki. Monika menggunakan talenta kasih keibuannya untuk membawa Agustinus dan Patrisius kembali ke jalan kebenaran Ilahi.
Sebagai pengikut Kristus, kita semua diberi banyak berkat dan dipanggil untuk menghasilkan buah lewat kesaksian hidup dan kesetiaan iman yang produktif.
Paus Fransiskus pernah berkata kepada kawula muda, "Orang muda terkasih, jangan mengubur talenta-talenta, karunia yang diberikan Allah kepadamu. Jangan takut memimpikan hal-hal besar.
Tuhan Yesus, semoga kami mampu mengembangkan talenta yang ada dalam diri kami. Santa Monika, doakanlah kami. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Agustus 2022
Bacaan Pertama: 1Korintus 1:26-31
Yang lemah dan tak berdaya dipilih Allah.
Bacaan dari Surat Pertama Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, coba ingatlah bagaimana keadaanmu ketika dipanggil. Menurut ukuran manusia tidak banyak di antara kalian yang bijak, tidak banyak yang berpengaruh, tidak banyak yang terpandang.
Namun apa yang bodoh di mata dunia dipilih oleh Allah, untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia dipilih Allah, untuk memalukan yang kuat,
dan apa yang tidak terpandang dan hina bagi dunia, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
Tetapi Allah telah membuat kalian berada dalam Kristus Yesus, dan oleh Dia Kristus telah menjadi hikmat bagi kita. Dialah yang membenarkan, menguduskan dan menebus kita. Maka, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci, “Barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah dalam Tuhan.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 33:12-13,18-19,20-21
Refr. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi pusaka-Nya.
1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya.
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kalian saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku telah menaruh cinta kasih kepadamu. Alleluya.
Bacaan Injil: Matius 25:14-30
Karena engkau setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu.
Inilah Injil suci menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kemampuannya. Lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu.
Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya.
Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, ‘Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku.
Lihat, aku telah memperoleh laba lima talenta’. Maka kata tuannya kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engaku telah setia dalam perkara kecil.
Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, ‘Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku.
Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta’. Maka kata tuan itu kepadanya, “Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.
Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, ‘Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam.
Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!’ Maka tuannya menjawab, ‘Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam.
Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya, dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi’.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Eman-Kiik-Mau-RD_007.jpg)