Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Agustus 2022, Bertahan dalam Ujian dengan Tetap Setia Berdoa
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Bertahan dalam Ujian dengan Tetap Setia Berdoa.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Bertahan dalam Ujian dengan Tetap Setia Berdoa.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk 1Korintus 1:26-31, dan bacaan Injil Matius 25:14-30, Peringatan Santa Monika.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Sabtu 27 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Pada Hari Peringatan Santa Monika, ibu dari Santo Agustinus, kita diajak untuk merenungkan hidup kita dalam semangat kerendahan hati dan dalam kesetiaan iman yang tahan uji.
Seperti Santa Monika yang telah menjadi setia dalam doa dan dalam rentang waktu yang lama dan dengan tangisan dan air mata agar terjadinya pertobatan Agustinus anaknya dan suaminya yang masih kafir.
Akhirnya oleh kesetiaan yang tahan uji itu kemudian membuahkan hasil yakni terjadinya pertobatan Agustinus yang sebelumnya tenggelam dalam hidup dunia gelap dan suaminya yang masih hidup sebagai seorang kafir itu meminta supaya dirinya dibaptis.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 26 Agustus 2022, Mencontohi Gadis-gadis yang Bijaksana
Di sini hidup yang setia berdoa dan tahan uji dalam situasi sulit dan memakan waktu yang panjang seperti Santa Monika bisa dipandang oleh dunia sebagai hidup dalam kebodohan.
Namun sadar atau tidak orang-orang yang tidak terpandang dan tidak berpengaruh itulah yang kemudian dipanggil Tuhan untuk hidup dalam kesetiaan, mengembangkan talenta yang Tuhan berikan dan memegahkan Tuhan.
Mereka, orang-orang terpanggil ini di mata dunia adalah orang-orang bodoh, tapi dipanggil Tuhan untuk memalukan orang-orang yang pintar hebat, mereka yang lemah di mata dunia dipanggil Tuhan untuk memalukan orang-orang yang kuat.
Mereka yang tidak terpandang dan hina di mata dunia bahkan yang tidak berarti itu toh dipilih Tuhan untuk menjadi berarti dan meniadakan yang berarti menurut dunia supaya jangan seorang pun yang hidup dengan memegahkan dirinya di hadapan Allah.
Karena hidup orang-orang terpanggil adalah hidup yang terberkati, yang dikuduskan dan yang ditebus maka patutlah jika hendaknya mereka bermegah dalam Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 26 Agustus 2022, Salib dan Minyak yang Cukup
Pesan rohani bagi hidup kita kaum beriman adalah teruslah bertahan dalam ujian dengan tetap setia berdoa meskipun menghadapi situasi hidup yang sering teramat sulit, berat dan pahit. Di sinilah sebenarnya letaknya kualitas hidup iman kita.
Kepada masing-masing kita dipercayakan Tuhan untuk mengembangkan talenta yang Tuhan sendiri bagikan kepada kita. Hal yang terpenting dan utama adalah bukan soal banyak dan sedikitnya talenta yang kita terima.
Tapi kesetiaan dan tahan uji kita dalam mengembangkan dan terus menggandakan talenta itu betapa pun sering kali mungkin kita berhadapan dengan situasi hidup yang berat dan teramat pahit.
Hidup kita hendaknya setia mulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana yang tidak dianggap oleh dunia, tapi pasti akan terus ditambah oleh Tuhan bahkan berkelimpahan.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Agustus 2022

Bacaan Pertama: 1Korintus 1:26-31
Yang lemah dan tak berdaya dipilih Allah.
Bacaan dari Surat Pertama Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, coba ingatlah bagaimana keadaanmu ketika dipanggil. Menurut ukuran manusia tidak banyak di antara kalian yang bijak, tidak banyak yang berpengaruh, tidak banyak yang terpandang.
Namun apa yang bodoh di mata dunia dipilih oleh Allah, untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia dipilih Allah, untuk memalukan yang kuat,
dan apa yang tidak terpandang dan hina bagi dunia, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
Tetapi Allah telah membuat kalian berada dalam Kristus Yesus, dan oleh Dia Kristus telah menjadi hikmat bagi kita. Dialah yang membenarkan, menguduskan dan menebus kita. Maka, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci, “Barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah dalam Tuhan.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 33:12-13,18-19,20-21
Refr. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi pusaka-Nya.
1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya.
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kalian saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku telah menaruh cinta kasih kepadamu. Alleluya.
Bacaan Injil: Matius 25:14-30
Karena engkau setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu.
Inilah Injil suci menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kemampuannya. Lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu.
Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya.
Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, ‘Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku.
Lihat, aku telah memperoleh laba lima talenta’. Maka kata tuannya kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engaku telah setia dalam perkara kecil.
Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, ‘Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku.
Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta’. Maka kata tuan itu kepadanya, “Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.
Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, ‘Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam.
Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!’ Maka tuannya menjawab, ‘Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam.
Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya, dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi’.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS