Berita Kota Kupang
Penetapan Tarif Container Tracking Hingga Saat Ini Belum Diatur Pemerintah
Dijelaskan Agus bahwa sejak 2018 hingga dihadapkan pandemi Covid-19, PELINDO terus menahan agar tidak melakukan kenaikkan tarif penumpukan container
Penetapkan zona dilakukan bersama-sama, yaitu zona 1, 2, 3, 4 dan luar kota. Zona 1 dihitung dari jarak nol sampai dengan lima kilometer, zona 2 dihitung dari jarak lima sampai dengan sepuluh kilometer.
Kemudian zona 3, dihitung dari jarak sepuluh sampai dengan lima belas kilometer dan zona 4, dihitung dari jarak lima belas sampai dengan dua puluh kilometer dan jarak di atas dua puluh kilometer terhitung zona luar kota.
Menurutnya, tarif tracking ditetapkan berdasarkan lokasi dan medan yaitu biaya tracking zona 1 sebesar Rp 350 ribu, zona 2 sebesar Rp 400 ribu, kemudian zona 3 sebesar Rp 600 serta zona 4 sebesar Rp 900 ribu sampai dengan Rp 1 juta tergantung lokasi dan medan.
Kemudian zona di luar kota ditentukan dengan mempertimbangkan waiting time seperti cost, bahan bakar dan tenaga kerja, dalam hal ini adalah sopir dan kernet.
Terkait tarif ini, sebetulnya kata David, sudah ada kesepakatan bersama sehingga tarif tersebut diberlakukan dan dalam tataran implementasinya, pengusaha juga kurang lebih sudah melaksanakan tarif yang ada. Untuk tarif tracking sistem zonasi ini sudah berlaku sejak 2015.
Menurutnya, para pengusaha tidak semata-mata hanya mencari profit namun memikirkan juga kompetitif di lapangan yang menyebabkan tidak menaikkan tarif bukan karena organda atau hukum dari pemerintah.
Bahkan untuk menunjang sembako saja dirinya mengaku lakukan dropping harga supaya lancar.
Terkait kontrol untuk keseragaman biaya agar tidak berkompetensi dan mengorbankan konsumen, menurut David dalam hal ini jika konsumen cerdas, pengusahalah yang dikorbankan dengan perhitungan kebutuhan komponen-komponen dasar dalam operasional.
Dari tahun ke tahun kenaikan tarif penumpukan container tidak terlalu signifikan.
"Komponen-komponen itu yang kompleks. Itu kita bertahan sampai sekarang, karena kompetitif bukan karena ada hukuman atau pembatasan. Kita bertahan sampai sekarang karena gara-gara itu," kata David.
Dengan melihat kondisi sekarang ini, sebagai pengusaha dirinya melihat Pelindo belum melakukan penyesuaian namun para pengusaha sudah menaikkan beberapa harga komponen, hal ini menjadi tidak adil sedangkan komponen yang dipakai lebih kena dibandingkan yang lain. (cr16)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS