Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 21 Agustus 2022, Berjuanglah Melalui Pintu yang Sempit Itu
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan RP. John Lewar SVD dengan judul Berjuanglah Melalui Pintu yang Sempit Itu.
Manusia bukan sekedar bersikap pasif atau pasrah pada rencana Tuhan saja. Atau duduk berpangku dagu dan terima saja dari Tuhan.
Rahmat keselamatan yang kita terima oleh iman, harus diperjuangkan, dibuktikan dengan perbuatan baik. Rahmat keselamatan tidak dapat diperoleh dengan “hanya beriman saja” atau “Sola Fide”, hanya dengan mengucap aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah sang juru selamat maka hidup kita akan selamat, tentu saja tidak bisa demikian (baca: Yak. 2:17).
Yesus menegaskan bahwa kita harus berjuang! Setiap orang yang menginginkan keselamatan dituntut untuk berjuang agar menerima anugerah keselamatan.
Yesus menggambarkan bahwa perjuangan menuju keselamatan, ibarat usaha seorang untuk memasuki pintu yang sempit yang tidak mudah untuk dilalui orang.
Melewati jalan yang sempit tak jarang harus saling berebut, saling dorong dan saling sikut.
Tentu saja yang terjadi bukan hal mudah dan bahagia melainkan kesengsaraan dan penderitaan. Sehingga dibutuhkan pengorbanan dan semangat juang yang besar untuk melewatinya.
Di balik itu, kita akan memperoleh keselamatan yang sesungguhnya datang dari Allah sendiri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 21 Agustus 2022, Arena
Saudari-saudara terkasihku yang terkasih dalam Kristus.
Mari saudara kita berjuang melalui pintu yang sempit, artinya kita harus bekerja keras dalam iman dan perbuatan, memikul salib yang membawa pada keselamatan, siap menderita bersama Kristus, siap menjadi saksi Kristus.
Yesus sering mengajarkan bahwa iman harus disertai dengan perbuatan (kerja keras), yang membuat orang dapat bertahan menghadapi berbagai ujian hidup di mana Tuhan izinkan hadir dalam hidup kita.
Maka kita harus tetap tegar, pantang menyerah jauhkan rasa putus asa melainkan semakin kuat dalam iman dan perbuatan(Ibrani 12: 5-7).
Orang yang berjuang akan menghasilkan buah kemenangan dalam kebenaran yang akan memberi kita damai sejahtera (Yesaya 66: 18-21).
Dan bila kita berhasil melalui ujian hidup tersebut, maka kesaksian hidup kita dapat pula membangun iman orangorang yang mendengarkan kesaksian kita. Ingatlah pepatah klasik ini: “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu,
bersenang-senang kemudian.”
Kontemplasi
Hening sejenak. Renungkanlah kata-kata Tuhan berikut ini. “berjuanglah melalui jalan yang sempit. Hadapilah semua dengan hati yang penuh iman.