Prakiraan Cuaca NTT

Krisis Air Bersih Ancam Sejumlah Wilayah di NTT, BMKG Ingatkan Waspada Dampak Bencana Kekeringan

Krisis air bersih ancam sejumlah Wilayah di NTT, BMKG ingatkan masyarakat waspada dampak kekeringan

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
istimewa
Sejumlah Wilayah NTT terancan dilanda Bencana Kekering/ Foto ilustrasikekeringan - krisis air bersih ancam sejumlah Wilayah di NTT, BMKG ingatkan masyarakat waspada dampak kekeringan 

POS-KUPANG.COM - Sejumlah Wilayah NTT terancam krisis air bersih sebagai dampak dari bencana kekeringan. Kondisi tersebut mendorong Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait dampak bencana kekeringan yang akan melanda sejumlah Wilayah NTT.

Selain krisis air bersih, BMKG juga mengingatkan masyarakat NTT untuk waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan serta krisis pangan

Pasalnya, bencana kekeringan akan berdampak pada berkurangnya air tanah yang memicu kekurangan pasokan air ke lahan-lahan pertanian terutama lahan tadah hujan. 

Hal itu disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang, Rahmattulloh Adji di Kupang Senin 15 Juli 2022.

Baca juga: Info Cuaca NTT Besok Selasa 16 Agustus 2022, Empat Kota Hujan Ringan

Dikatakan Rahmatullah Adji ada tujuh wilayah yang tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT), berstatus awas bencana kekeringan meteorologis.

"Wilayah yang berstatus awas ini mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) hingga lebih dari 61 hari dengan peluang di atas 70 persen," katanya

Dikatakannya, Ketujuh wilayah yang berstatus awas bencana kekeringan itu, yakni Kecamatan Sulamu di Kabupaten Kupang, Kota Raja dan Oebobo di Kota Kupang, Rote Barat Laut di Kabupaten Rote Ndao, Kecamatan Hawu Mehara dan Raijua di Kabupaten Sabu Raijua, dan wilayah Haharu di Kabupaten Sumba Timur.

Karena itu, Rahmattulloh mengingatkan, ancaman kekeringan ini perlu diwaspadai masyarakat, karena bisa berdampak pada berkurangnya ketersediaan air bersih 

Baca juga: Cuaca Maritim NTT Hari Ini, BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi 4 Meter Laut Sawu & Perairan P.Sawu-Rote

Dampak dari bencana kekeringan, kata Rahmatullah Adji juga bisa mengganggu sektor pertanian dengan sistem tadah hujan serta berdampak pada meningkatnya kejadian kebakaran. 

Ia juga mengungkapkan , semua zona musim di NTT telah berada dalam periode musim kemarau berdasarkan analisis terkini per 10 Agustus 2022. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLER NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved