Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 14 Agustus 2022, Hidup yang Telah Dikuduskan, Dimuliakan Allah
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Hidup yang Telah Dikuduskan, Dimuliakan Allah.
Saya akhiri renungan ini dengan sebuah kisah nyata. Adalah seorang janda dengan kedua anaknya tertimpa badai hujan ketika berjalan pulang ke rumahnya.
Si janda begitu capai (lelah) dan lemah sehingga membaringkan kedua anaknya di pinggir jalan. Lalu dia beristirahat sambil memangku anaknya.
Dalam kedinginan malam yang mencekam, dia membuka kerudung di kepalanya dan menutupi tubuh anaknya.
Hujan tak kunjung berhenti. Dingin malam tidak bersahabat. Akhirnya ibu janda itu membuka bajunya yang tebal menutupi tubuh anaknya agar bisa tidur lelap.
Kedua anaknya pun tertidur seketika itu juga sementara ibu tak berselubung apa-apa. Dia menggigil kedinginan.
Maka di bawah hujan deras dan badai, ibu itu menyerah dan membisu.
Keesokan harinya kedua anaknya bangun. Mereka segera memanggil ibunya. Tak ada jawaban. Ibunya telah mati ditelan bencana tanah ini (penabur,
Thn XXI, Seri 5, Juni 1967).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Agustus 2022, Biarkanlah Anak-anak Datang Kepada-Ku
Janda itu sungguh setia menjaga dan melindungi anaknya. Dia rela membuka kerudung dan baju kehormatannya demi anaknya.
Dia memberikan seluruh dirinya agar anaknya bahagia dan selamat. Dia telah sanggup mengubah kematian menjadi kebahagiaan.
Bagaimana caranya agar kita juga memperoleh kekudusan? Kita tidak bertindak seperti ibu janda dalam cerita tadi. Kita juga tidak perlu harus menjadi seperti
Maria sebagaimana kita baca, dengar dan hayati tentang hidupnya.
Namun dalam kepercayaan kita berjuang untuk melakukan yang terbaik dalam hidup harian, dalam tugas dan pekerjaan kita masing-masing.
Dengan demikian kita kelak akan dikuduskan dan diangkat menjadi anggota persekutuan para beriman. Kita mohon bantuan Bunda Maria bagi kita masing-masing dan secara bersama selama masih berziarah di bumi ini.
Sebab kita percaya, bahwa hidup yang telah dikuduskan itu akan dimuliakan oleh Allah dalam kerajaan Surga abadi.
Kontemplasi:
Dalam hening, hadirkan Bunda Maria dan berbicaralah kepadanya. Ucapkan doa Salam Maria secara perlahan-lahan, penuh penghayatan dan ulangilah
beberapa kali sampai anda menyatu dengan doa itu.
