Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Agustus 2022, "Biarkanlah Anak-anak Itu Datang Kepada-Ku!"
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Biarkanlah Anak-anak Itu Datang Kepada-Ku.
POS-KUPANG,COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Biarkanlah Anak-anak Itu Datang Kepada-Ku.
RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada bacaan Injil Matius 19:14.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Sabtu 13 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Kehadiran Yesus di tengah-tengah manusia bukan melulu eksklusif untuk kelompok dan bahkan pribadi tertentu. Yesus hadir untuk setiap pribadi, entah kaya miskin, entah memangku jabatan publik atau tidak, entah pula pribadi yang sudah dewasa ataupun masih kanak-kanak.
Karena itulah, Yesus tidak menghendaki para murid-Nya menghalangi keinginan anak-anak mendapatkan rahmat mereka dari Yesus (Mat 19:13-15).
Menghalangi anak-anak menerima berkat dari Tuhan adalah sikap dan tindakan yang tak terpuji. Anak-anak berhak mendapat berkat, mereka berhak mendapat kasih Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 11 Agustus 2022, Hidup dengan Hati Murni tanpa Kepalsuan
Sering tanpa sengaja kita menghalang-halangi anak-anak untuk mendapat berkat Tuhan.
Mereka dianggap belum cukup umur untuk mendapat berkat. Akibatnya, anak-anak kita sering telantar.
Ada juga yang sudah punya cinta dan perhatian penuh kasih kepada anak-anak seperti kelompok doa, kelompok baca Kitab Suci, kelompok Misdinar, dan seterusnya.
Pertanyaan untuk direfleksikan: Sudahkah kita memberikan tempat dan perhatian pada anak-anak? Apakah kita punya program pengembangan untuk anak-anak?
Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk senantiasa belajar dari anak-anak kecil. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Agustus 2022

Bacaan Pertama: Yehezkiel 18:1-10.13b.30-32
“Aku menghukum kalian sesuai dengan tindakanmu sendiri.”
Bacaan dari Kitab Yehezkiel:
Tuhan bersabda kepadaku, “Apakah maksudnya kalian mengucapkan pepatah ini di Israel, ‘Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu’?
Demi Aku yang hidup, demikianlah sabda Tuhan, kalian tidak akan mengucapkan pepatah itu lagi di Israel.
Sungguh, semua jiwa itu Aku yang punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Akulah yang punya!
Dan orang yang berbuat dosa, dia sendirilah yang harus mati.
Orang benar ialah yang melakukan keadilan dan kebaikan.
Ia tidak makan daging persembahan di atas gunung. Ia tidak memuja-muja berhala-berhala kaum Israel.
Ia tidak mencemari isteri sesamanya dan tidak menghampiri wanita yang sedang haid.
Ia tidak menindas orang lain. Ia mengembalikan gadaian orang dan tidak merampas apa-apa.
Ia memberi makan orang lapar dan memberi pakaian kepada orang telanjang.
Ia tidak memungut bunga dan tidak memakan riba.
Ia menjauhkan diri dari kecurangan dan melakukan hukum yang benar dalam hubungan dengan sesama manusia.
Ia hidup menurut ketetapan-Ku, dan tetap mentaati peraturan-Ku; ia berlaku setia.
Orang demikianlah orang yang benar, dan ia pasti hidup,” demikianlah sabda Tuhan Allah.
“Tetapi kalau ia melahirkan seorang anak yang menjadi perampok, dan yang suka menumpahkan darah atau melakukan salah satu dari kejahatan tersebut, maka anak itu sendirilah yang harus mati, dan darahnya tertumpah pada dia sendiri.
Oleh karena itu, Aku akan menghukum kalian masing-masing menurut tindakanmu, hai kaum Israel,” demikianlah sabda Tuhan Allah.
“Maka bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, jangan sampai itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.
Buanglah dari padamu segala durhaka yang kalian lakukan terhadap-Ku dan perbaharuilah hari serta rohmu! Mengapa kalian mau mati, hai kaum Israel? Aku tidak berkenan akan kematian seseorang yang harus ditanggungnya,” demikianlah sabda Tuhan Allah.
“Oleh karena itu bertobatlah, supaya kalian hidup.”
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Maz 51:3-4.5-6a.12-13.14.17
Refrein. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah.
* Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
* Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
* Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
U : Alleluya, alleluya, alleluya
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Bacaan Injil: Matius 19:13-15
“Janganlah menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Ku.”
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka.
Tetapi murid-murid Yesus memarahi orang-orang itu.
Maka Yesus berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga.”
Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS