Timor Leste

Wawancara Kardinal Pertama Timor Leste Mgr. Virgilio do Carmo Jelang Pelantikan 27 Agustus 2022

Paus Fransiskus akan melantik sejumlah Kardinal baru di Vatikan pada akhir Agustus 2022. Salah satu kardinal yang bakal dilantik adalah Mgr. Virgilio

Editor: Agustinus Sape
TATOLI/Francisco Sony
Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta Senin 30 Mei 2022 mengucapkan selamat kepada Uskup Agung Dom Virgilio do Carmo da Silva (kanan) atas pengangkatannya sebagai kardinal Timor Leste oleh Paus Fransiskus. Jernalis Vatican News melakukan wawancara dengan kardinal Timor Leste tersebut menjelang pelantikannya akhir Agutus 2022 oleh Paus Fransiskus. 

Sejarah Gereja Katolik di Timor Lorosae unik dan telah memberikan kontribusi terhadap tantangan yang kita hadapi. Bahkan jika evangelisasi pertama dimulai lebih awal dari abad ke-16, dan proses evangelisasi lambat, selama Perang Saudara 1975-1999, jumlah umat Katolik tumbuh secara dramatis dan cepat karena berbagai faktor politik, sosial dan ekonomi. Pada tahun 2002, Timor Timur kembali merdeka, sebagai negara muda di Asia Tenggara dan dengan penduduk yang mayoritas Katolik.

Tugas Gereja Katolik selama dua dekade ini adalah perjuangan, karena bekerja untuk memberikan pendampingan yang baik, dan untuk mengkonsolidasikan dan mendewasakan iman umat, dalam masa transisi ini.

Baca juga: Lompatan Kardinal Timor Leste Dom Virgilio do Carmo da Costa ke Depan

Di tahun-tahun ini, kita harus membahas pembinaan dan pendidikan dalam iman. Tantangan-tantangan ini perlu dihadapi. Kita harus memastikan bahwa mereka yang memberikan formasi memiliki kualifikasi yang baik, terutama di seminari-seminari. Kita harus membentuk umat awam dengan baik, terutama katekis dan relawan awam lainnya, untuk membantu kita memperdalam iman umat. Para katekis harus memiliki formasi yang solid, dan penting untuk memberdayakan berbagai kelompok kategoris yang ada di setiap paroki.

Sasaran kerasulan kita terutama keluarga, anak-anak dan kaum muda, prioritas pastoral kita.

Salah satu kebutuhan mendesak yang perlu kita perhatikan adalah kaum muda meninggalkan negara kita karena kemiskinan dan pengangguran. Gereja masih mempelajari bagaimana memberikan bantuan kepada mereka yang jauh dari tanah air mereka.

Dua puluh tahun setelah kemerdekaan, Timor Lorosae masih berada di peringkat terbawah internasional dalam hal pembangunan ekonomi dan kesejahteraan. Menurut Anda, apa yang menghambat pembangunan negara Anda dalam 20 tahun terakhir?

Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini, tetapi yang paling bertanggung jawab adalah ketidakstabilan politik, terutama selama dua dekade sebelum kemerdekaan kita kembali. Situasi ini seringkali tidak meyakinkan investor untuk menanamkan modalnya di dalam negeri karena alasan keamanan. Covid-19 juga membawa krisis tersendiri.

Asia sangat beragam, tetapi bagaimana Anda menggambarkan tempat uniknya di benua Asia dan Asia Selatan?

Keunikan Timor Timur di Asia, kita berbicara tentang satu pulau milik dua negara, Indonesia dan Timor Timur. Ia memelihara hubungan damai dengan negara tetangga kita Indonesia. Terlepas dari sejarah pahit kami di masa lalu, kami telah berdamai, memaafkan dan melupakan masa lalu kami, dan sekarang menikmati hubungan yang baik.

Baca juga: Dibantu China, Negara Timor Leste Kini Memiliki Sistem Televisi Digital Sampai di Desa

Meskipun umat Katolik merupakan mayoritas di negara ini, kami menikmati hubungan baik dengan semua orang karena kami semua adalah anak-anak negara ini.

Paus terakhir yang mengunjungi Timor Timur adalah Santo Yohanes Paulus II pada tahun 1989, ketika negara itu belum merdeka. Apa arti kunjungan itu bagi orang Timor?

Kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Timor Leste merupakan hal yang unik dan sangat penting bagi masyarakat Timor karena beliau adalah Paus pertama yang mengunjungi negeri ini. Sekarang tanah ini adalah negara baru. Kunjungan Paus saat itu merupakan momen untuk memanifestasikan kepada dunia bahwa ada komunitas orang-orang yang tinggal di sudut dunia ini yang mendambakan kebebasan.

KARDINAL TIMOR LESTE - Uskup Agung Dili Mgr Virgilio do Carmo da Silva, yang akan diangkat menjadi Kardinal Timor Leste pada 27 Agustus, terlihat sedang memimpin Misa pada 9 April 2016.
KARDINAL TIMOR LESTE - Uskup Agung Dili Mgr Virgilio do Carmo da Silva, yang akan diangkat menjadi Kardinal Timor Leste pada 27 Agustus, terlihat sedang memimpin Misa pada 9 April 2016. (Jose Fernando Real via Wikimedia)

Kunjungan Paus tidak hanya menjadi momen untuk menghidupkan iman masyarakat tetapi juga momen harapan bagi rakyat Timor yang tertindas pada tahun-tahun itu. Kata-kata Paus pada tahun-tahun itu 'Kamu adalah Garam Dunia dan Kamu adalah Terang Dunia' masih bergema di telinga banyak orang Timor Leste saat ini. 

Sumber: vativannews.va

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved